• Sabung Ayam
  • sahabat303
  • sahabat303
  • bola tangkas
  • live casino
  • slot games
  • sahabat303

Aku Diperkosa Mbak Lala

 Aku Diperkosa Mbak Lala

AGEN BOLA TERPERCAYA - Bekerja sebagai auditor di perusahaan swasta memang sangat melelahkan, Tenaga, pikiran, semuanya terkuras, Apalagi kalau ada masalah keuangan yang rumit dan harus segera diselesaikan. Mau tidak mau, aku harus mencurahkan perhatian ekstra. Akibat dari tekanan pekerjaan yang demikian itu membuatku akrab dengan gemerlapnya dunia malam terutama jika weekend.

Biasanya bareng teman sekantor aku berkaraoke untuk melepaskan beban. Kadang di ‘sini’, kadang di ‘sana’, dan selanjutnya, benar-benar malam untuk menumpahkan “beban”.

Maklum, aku sudah berkeluarga dan punya seorang anak, tetapi mereka kutinggalkan di kampung karena istriku punya usaha dagang di sana. Tapi lama kelamaan semua itu membuatku bosan. Ya…di Jakarta ini, walaupun aku merantau, ternyata aku punya banyak saudara dan karena kesibukan (alasan klise) aku tidak sempat berkomunikasi dengan mereka.

Akhirnya kuputuskan untuk menelepon Mas Adit, sepupuku. Kami pun bercanda ria, karena lama sekali kami tidak kontak. Mas Adit bekerja di salah satu perusahaan minyak asing, dan saat itu dia kasih tau kalau minggu depan ditugaskan perusahaannya ke tengah laut, mengantar logistik sekaligus membantu perbaikan salah satu peralatan rig yang rusak.

Dan dia memintaku untuk menemani keluarganya kalau aku tidak keberatan. Sebenernya aku males banget, karena rumah Mas Adit cukup jauh dari tempat kostku Aku di bilangan Ciledug, sedangkan Mas Adit di Bekasi. Tapi entah mengapa aku mengiyakan saja permintaannya, karena kupikir-pikir sekalian silaturahmi. Maklum, lama sekali tidak jumpa.

Hari Jumat minggu berikutnya aku ditelepon Mas Adit untuk memastikan bahwa aku jadi menginap di rumahnya. Sebab kata Mas Adit istrinya, mbak Lala, senang kalau aku mau datang. Hitung-hitung buat teman ngobrol dan teman main anak-anaknya. Mereka berdua sudah punya anak laki-laki dua orang. Yang sulung kelas 4 SD, dan yang bungsu kelas 1 SD.

Usia Mas Adit 40 tahun dan mbak Lala 38 tahun. Aku sendiri 30 tahun. Jadi tidak beda jauh amat dengan mereka. Apalagi kata Mbak Lala, aku sudah lama sekali tidak berkunjung ke rumahnya. Terutama semenjak aku bekerja di Jakarta ini. Ya, tiga tahun lebih aku tidak berjumpa mereka. Paling-paling cuma lewat telepon

Setelah makan siang, aku telepon mbak Lala, janjian pulang bareng Kami janjian di stasiun, karena mbak Lala biasa pulang naik kereta. “kalau naik bis macet banget. Lagian sampe rumahnya terlalu malem”, begitu alasan mbak Lala. Dan jam 17.00 aku bertemu mbak Lala di stasiun. Tak lama, kereta yang ditunggu pun datang. Cukup penuh, tapi aku dan mbak masih bisa berdiri dengan nyaman. Kamipun asyik bercerita, seolah tidak mempedulikan kiri kanan.

Tapi hal itu ternyata tidak berlangsung lama Lepas stasiun J, kereta benar-benar penuh. Mau tidak mau posisiku bergeser dan berhadapan dengan Mbak Lala. Inilah yang kutakutkan…! Beberapa kali, karena goyangan kereta, dada montok mbak Lala menyentuh dadaku. Ahh…darahku rasanya berdesir, dan mukaku berubah agak pias.

Rupanya mbak Lala melihat perubahanku dan ?ini konyolnya- dia mengubah posisi dengan membelakangiku. Alamaakk.. siksaanku bertambah..! Karena sempitnya ruangan, si “itong”-ku menyentuh pantatnya yang bulat manggairahkan. Aku hanya bisa berdoa semoga “itong” tidak bangun.

Kamipun tetap mengobrol dan bercerita untuk membunuh waktu. Tapi, namanya laki-laki normal apalgi ditambah gesekan-gesekan yang ritmis, mau tidak mau bangun juga “itong”-ku. Makin lama makin keras, dan aku yakin mbak Lala bisa merasakannya di balik rok mininya itu.

Pikiran ngeresku pun muncul, seandainya aku bisa meremas dada dan pinggulnya yang montok itu.. oh… betapa nikmatnya. Akhirnya sampai juga kami di Bekasi, dan aku bersyukur karena siksaanku berakhir. Kami kemudian naik angkot, dan sepanjang jalan Mbak Lala diam saja. Sampai dirumah, kami beristirahat, mandi (sendiri-sendiri, loh..) dan kemudian makan malam bersama keponakanku. Selesai makan malam, kami bersantai, dan tak lama kedua keponakanku pun pamit tidur.

“Ndrew, mbak mau bicara sebentar”, katanya, tegas sekali.
“Iya mbak.. kenapa”, sahutku bertanya. Aku berdebar, karena yakin bahwa mbak akan memarahiku akibat ketidaksengajaanku di kereta tadi.
“Terus terang aja ya. Mbak tau kok perubahan kamu di kereta. Kamu ngaceng kan?” katanya, dengan nada tertahan seperti menahan rasa jengkel.
“Mbak tidak suka kalau ada laki-laki yang begitu ke perempuan. Itu namanya pelecehan. Tau kamu?!”

“MMm.. maaf, mbak..”, ujarku terbata-bata.
“Saya tidak sengaja. Soalnya kondisi kereta kan penuh banget. Lagian, nempelnya terlalu lama.. ya.. aku tidak tahan”
“Terserah apa kata kamu, yang jelas jangan sampai terulang lagi. Banyak cara untuk mengalihkan pikiran ngeres kamu itu. Paham?!” bentak Mbak Lisa.
“Iya, Mbak. Saya paham. Saya janji tidak ngulangin lagi”
“Ya sudah. Sana, kalau kamu mau main PS. Mbak mau tidur-tiduran dulu. kalau pengen nonton filem masuk aja kamar Mbak.” Sahutnya. Rupanya, tensinya sudah mulai menurun.

Akhirnya aku main PS di ruang tengah. Karena bosan, aku ketok pintu kamarnya. Pengen nonton film. Rupanya Mbak Lala sedang baca novel sambil tiduran. Dia memakai daster panjang. Aku sempat mencuri pandang ke seluruh tubuhnya. Kuakui, walapun punya anak dua, tubuh Mbak Lala betul-betul terpelihara. Maklumlah, modalnya ada. Akupun segera menyetel VCD dan berbaring di karpet, sementara Mbak Lala asyik dengan novelnya.

Entah karena lelah atau sejuknya ruangan, atau karena apa akupun tertidur. Kurang lebih 2 jam, dan aku terbangun. Film telah selesai, Mbak Lala juga sudah tidur. Terdengar dengkuran halusnya. Wah, pasti dia capek banget, pikirku. PREDIKSI BOLA MALAM INI

Saat aku beranjak dari tiduranku, hendak pindah kamar, aku terkesiap. Posisi tidur Mbak Lala yang agak telungkup ke kiri dengan kaki kana terangkat keatas benar-benar membuat jantungku berdebar. Bagaimana tidak? Di depanku terpampang paha mulus, karena dasternya sedikti tersingkap. Mbak Lala berkulti putih kemerahan, dan warna itu makin membuatku tak karuan. Hatiku tambah berdebar, nafasku mulai memburu.. birahiku pun timbul..

Perlahan, kubelai paha itu.. lembut.. kusingkap daster itu samapi pangkal pahanya.. dan.. AHH… “itong”-ku mengeras seketika. Mbak Lala ternyata memakai CD mini warna merah.. OHH GOD.. apa yang harus kulakukan… Aku hanya menelan ludah melihat pantatnya yang tampak menggunung, dan CD itu nyaris seperti G-String.

Aku bener-bener terangsang melihat pemandangan indah itu, tapi aku sendiri merasa tidak enak hati, karena Mbak Lala istri sepupuku sendiri, yang mana sebetulnya harus aku temani dan aku lindungi dikala suaminya sedang tidak dirumah.

Namun godaan syahwat memang mengalahkan segalanya. Tak tahan, kusingkap pelan-pelan celana dalamnya, dan tampaklah gundukan memeknya berwarna kemerahan. Aku bingung.. harus kuapakan.. karena aku masih ada rasa was-was, takut, kasihan… tapi sekali lagi godaan birahi memang dahsyat.

Akhirnya pelan-pelan kujilati memek itu dengan rasa was-was takut Mbak Lala bangun. Sllrrpp.. mmffhh… sllrrpp… ternyata memeknya lezat juga, ditambah pubic hair Mbak Lala yang sedikit, sehingga hidungku tidak geli bahkan leluasa menikmati aroma memeknya.

Entah setan apa yang menguasai diriku, tahu-tahu aku sudah mencopot seluruh celanaku. Setelah “itong”-ku kubasahi dengan ludahku, segera kubenamkan ke memek Mbak Lala. Agak susah juga, karena posisinya itu. Dan aku hasrus ekstra hati-hati supaya dia tidak terbangun. Akhirnya “itongku”-ku berhasil masuk.

HH… hangat rasanya.. sempit.. tapi licin… seperti piston di dalam silinder. Entah licin karena Mbak Lala mulai horny, atau karena ludah bekas jilatanku.. entahlah. Yang pasti, kugenjot dia.. naik turun pelan lembut.. tapi ternyata nggak sampai lima menit.

Aku begitu terpukau dengan keindahan pinggul dan pantatnya, kehalusan kulitnya, sehingga pertahananku jebol. Crroott… ccrroott.. sseerr.. ssrreett.. kumuntahkan maniku di dalam memek Mbak Lala. Aku merasakan pantatnya sedikit tersentak. Setelah habis maniku, pelan-pelan dengan dag-dig-dug kucabut penisku.

“Mmmhh… kok dicabut tititnya..” suara Mbak Lala parau karena masih ngantuk.
“Gantian dong..aku juga pengen..”

Aku kaget bukan main. Jantungku tambah keras berdegup.

“Wah.. celaka..”, pikirku.

“Ketahuan, nich…” Benar saja! Mbak Lala mambalikkan badannya. Seketika dia begitu terkejut dan secara refleks menampar pipiku. Rupanya dia baru sadar bahwa yang habis menyetubuhinya bukan Mas Adit, melainkan aku, sepupunya.

“Kurang ajar kamu, Ndrew”, makinya.
“KELUAR KAMU…!”

Aku segera keluar dan masuk kamar tidur tamu. Di dalam kamar aku bener-bener gelisah.. takut.. malu.. apalagi kalau Mbak Lala sampai lapor polisi dengan tuduhan pemerkosaan. Wah.. terbayang jelas di benakku acara Buser… malunya aku.

Aku mencoba menenangkan diri dengan membaca majalah, buku, apa saja yang bisa membuatku mengantuk. Dan entah berapa lama aku membaca, aku pun akhirnya terlelap. Seolah mimpi, aku merasa “itong”-ku seperti lagi keenakan. Serasa ada yang membelai. Nafas hangat dan lembut menerpa selangkanganku. Perlahan kubuka mata.. dan..

“Mbak Lala..jangan”, pintaku sambil aku menarik tubuhku.
“Ndrew..” sahut Mbak Lala, setengah terkejut.
“Maaf ya, kalau tadi aku marah-marah. Aku bener-bener kaget liat kamu tidak pake celana, ngaceng lagi.”
“Terus, Mbak maunya apa?” taku bertanya kepadaku. Aneh sekali, tadi dia marah-marah, sekarang kok.. jadi begini.. DAFTAR SITUS JUDI BOLA ONLINE TERPERCAYA

“Terus terang, Ndrew.. habis marah-marah tadi, Mbak bersihin memek dari sperma kamu dan disiram air dingin supaya Mbak tidak ikutan horny. Tapi… Mbak kebayang-bayang titit kamu. Soalnya Mbak belum pernah ngeliat kayak punya kamu. Imut, tapi di meki Mbak kerasa tuh.” Sahutnya sambil tersenyum.

Dan tanpa menunggu jawabanku, dikulumnya penisku seketika sehingga aku tersentak dibuatnya. Mbak Lala begitu rakus melumat penisku yang ukurannya biasa-biasa saja. Bahkan aku merasakan penisku mentok sampai ke kerongkongannya.

Secara refleks, Mbak naik ke bed, menyingkapkan dasternya di mukaku. Posisii kami saat ini 69. Dan, Ya Tuhan, Mbak Lala sudah melepas CD nya. Aku melihat memeknya makin membengkak merah. Labia mayoranya agak menggelambir, seolah menantangku untuk dijilat dan dihisap. Tak kusia-siakan, segera kuserbu dengan bibirku..

“SSshh.. ahh.. Ndrew.. iya.. gitu.. he-eh.. Mmmffhh.. sshh.. aahh” Mbak Lala merintih menahan nikmat. Akupun menikmati memeknya yang ternyata bener-bener becek. Aku suka sekali dengan cairannya.

“Itilnya.. dong… Ndrew.. mm.. IYAA… AAHH… KENA AKU… AMPUUNN NDREEWW..”

Mbak Lala makin keras merintih dan melenguh. Goyangan pinggulnya makin liar dan tak beraturan. Memeknya makin memerah dan makin becek. Sesekali jariku kumasukkan ke dalamnya sambil terus menghisap clitorisnya. Tapi rupanya kelihaian lidah dan jariku masih kalah dengan kelihaian lidah Mbak Lala. Buktinya aku merasa ada yang mendesak penisku, seolah mau menyembur.

“Mbak… mau keluar nih…” kataku.

Tapi Mbak Lala tidak mempedulikan ucapanku dan makin ganas mengulum batang penisku. Aku makin tidak tahan dan.. crrootts… srssrreett… ssrett… spermaku muncrat di muutu Mbak Lala. Dengan rakusnya Mbak Lala mengusapkan spermaku ke wajahnya dan menelan sisanya.

“Ndrewww.. kamu ngaceng terus ya.. Mbak belum kebagian nih…” pintanya.

Aku hanya bisa mmeringis menahan geli, karena Mbak Lala melanjutkan mengisap penisku. Anehnya, penisku seperti menuruti kemauan Mbak Lala. Jika tadi langsung lemas, ternyata kali ini penisku dengan mudahnya bangun lagi. Mungkin karena pengaruh lendir memek Mbak Lala sebab pada saat yang sama aku sibuk menikmati itil dan cairan memeknya, aku jadi mudah terangsang lagi.

Tiba-tiba Mbak Lala bangun dan melepaskan dasternya.

“Copot bajumu semua, Ndrew” perintahnya.

Aku menuruti perintahnya dan terperangah melihat pemandangan indah di depanku. Buah dada itu membusung tegak. Kuperkirakan ukurannya 36B. Puting dan ariolanya bersih, merah kecoklatan, sewarna kulitnya. Puting itu benar-benar tegak ke atas seolah menantang kelelakianku untuk mengulumnya. Segera Mbak Lala berlutut di atasku, dan tangannya membimbing penisku ke lubang memeknya yang panas dan basah. Bless… sshh…

“Aduhh… Ndrew… tititmu keras banget yah…” rintihnya.
“kok bisa kayak kayu sih…?”

Mbak Lala dengan buasnya menaikturunkan pantatnya, sesekali diselingi gerkan maju mundur. Bunyi gemerecek akibat memeknya yang basah makin keras. Tak kusia-siakan, kulahap habis kedua putingnya yang menantang, rakus.

Mbak Lala makin keras goyangnya, dan aku merasakan tubuh dan memeknya makin panas, nafasnya makin memburu. Makin lama gerakan pinggul Mbak Lala makin cepat, cairan memeknya membanjir, nafasnya memburu dan sesaat kurasakan tubuhnya mengejang.. bergetar hebat.. nafasnynya tertahan.

“MMFF… SSHSHH.. AAIIHH… OUUGGHH… NDREEWW… MBAK KELUAARR… AAHHSSHH…”

Mbak Lala menjerit dan mengerang seiring dengan puncak kenikmatan yang telah diraihnya. Memeknya terasa sangat panas dan gerakan pinggulnya demikian liar sehingga aku merasakan penisku seperti dipelintir. Dan akhirnya Mbak Lala roboh di atas dadaku dengan ekspresi wajah penuh kepuasan.

Aku tersenyum penuh kemenangan sebab aku masih mampu bertahan… Tak disangka, setelah istirahat sejenak, Mbak Lala berdiri dan duduk di pinggir spring bed. Kedua kakinya mengangkang, punggungnya agak ditarik ke belakang dan kedua tangannya menyangga tubuhnya.

“Ndrew, ayo cepet masukin lagi. Itil Mbak kok rasanya kenceng lagi..” pintanya setengah memaksa.

Apa boleh buat, kuturuti kemauannya itu. Perlahan penisku kugosok-gosokkan ke bibir memek dan itilnya. Memek Mbak Lala mulai memerah lagi, itilnya langsung menegang, dan lendirnya tampak mambasahi dinding memeknya.

“SShh.. mm.. Ndrew.. kamu jail banget siicchh… oohh…” rintihnya.
“Masukin aja, yang… jangan siksa aku, pleeaassee…” rengeknya.

Mendengar dia merintih dan merengek, aku makin bernafsu. Perlahan kumasukkan penisku yang memang masih tegak ke memeknya yang ternyata sangat becek dan terasa panas akibat masih memendam gelora birahi. Kugoyang maju mundur perlahan, sesekali dengan gerakan mencangkul dan memutar.

Mbak Lala mulai gelisah, nafasnya makin memburu, tubuhnya makin gemetaran. Tak lupa jari tengahku memainkan dan menggosok clitorisnya yang ternyata benar-benar sekeras dan sebesar kacang. Iseng-iseng kucabut penisku dari liang surganya, dan tampaklah lubang itu menganga kemerahan.. basah sekali..

Gerakan jariku di itilnya makin kupercepat, Mbak Lala makin tidak karuan gerakannya. Kakinya mulai kejang dan gemetaran, demikian pula sekujur tubuhnya mulai bergetar dan mengejang bergantian. Lubang memek itu makin becek, terlihat lendirnya meleleh dengan derasnya, dan segera saja kusambar dengan lidahku.. direguk habis semua lendir yang meleleh. Tentu saja tindakanku ini mengagetkan Mbak Lala, terasa dari pinggulnya yang tersentak keras seiring dengan jilatanku di memeknya.

Kupandangi memek itu lagi, dan aku melihat ada seperti daging kemerahan yang mencuat keluar, bergerinjal berwarna merah seolah-olah hendak keluar dari memeknya. Dan nafas Mbak Lala tiba-tiba tertahan diiringi pekikan kecil.. dan ssrr… ceerr.. aku merasakan ada cairan hangat muncrat dari memeknya.

“Mbak.. udah keluar?”, tanyaku.
“Beluumm.., Ndreew.. ayo sayang.. masukin ****** kamu… aku hampir sampaaii..” erangnya.

Rupanya Mbak Lala sampai terkencing-kencing menahan nikmat. Akibat pemandangan itu aku merasa ada yang mendesak ingin keluar dari penisku, dan segera saja kugocek Mbak Lala sekuat tenaga dan secepat aku mampu, sampai akhirnya..

“NDREEWW… AKU KELUAARR… OOHH… SAYANG… MMHH… AAGGHH… UUFF…”, Mbak Lala menjerit dan mengerang tidak karuan sambil mengejang-ngejang.

Bola matanya tampak memutih, dan aku merasa jepitan di penisku begitu kuat. Akhirnya bobol juga pertahananku..

“Mbak.. aku mau muncrat nich..” kataku.
“Keluarin sayang… ayo sayang, keluarin di dalem… aku pengen kehangatan spermamu sekali lagi…” pintanya sambil menggoyangkan pinggulnya, menepuk pantatku dan meremas pinggulnya.

Seketika itu juga.. Jrruuoott… jrroott… srroott..

“Mbaakk.. MBAAKK… OOGGHH… AKU MUNCRAT MBAAKK…” aku berteriak.

“Hmm.. ayo sayang… keluarkan semua… habiskan semua… nikmati, sayang… ayo… oohh… hangat… hangat sekali spermamu di rahimku.. mmhh…” desah Mbak Lala manja menggairahkan.

Akupun terkulai diatas tubuh moleknya dengan nafas satu dua. Benar-benar malam jahanam yang melelahkan sekaligus malam surgawi.

“Ndrew, makasih ya… kamu bisa melepaskan hasrat ngesex ku..” Mbak Lala tersenyum puas sekali..
“He-eh.. Mbak.. aku juga..” balasku.

“Aku juga makasih boleh menikmati tubuh Mbak. Terus terang, sejak ngeliat Mbak, aku pengen ngesex dengan Mbak. Tapi aku sadar itu tak mungkin terjadi. Gimana dengan keluarga kita kalau sampai tahu.”

“Waahh.. kurang ajar juga kau ya…” kata Mbak Lala sambil memencet hidungku.
“Aku tidak nyangka kalau adik sepupuku ini pikirannya ngesex melulu. Tapi, sekarang impian kamu jadi kenyataan kan?”

“Iya, Mbak. Makasih banget.. aku boleh ngesex dan menikmati semua bagian tubuh Mbak.” Jawabku.

“Kamu pengalaman ngesex pertamaku, Ndrew. Maksud Mbak, ini pertama kali Mbak ngesex dengan laki-laki selain Mas Adit. tidak ada yang aneh kok. Titit Mas Adit jauh lebih besar dari punya kamu. Mas Adit juga perkasa, soalnya Mbak berkali-kali keluar kalau lagi join sama masmu itu” sahutnya.

“Terus, kok keliatan puas banget? Cari variasi ya?” aku bertanya.
“Ini pertama kalinya aku ngesex sampai terkencing-kencing menahan nikmatnya gesekan jari dan tititmu itu. Suer, baru kali ini Mbak ngesex sampai pipisin kamu segala. Kamu nggak jijik?”

“Ooohh.. itu toh..? Kenapa harus jijik? Justru aku makin horny ingin ngesex lg..” aku tersenyum.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Muncratnya Spermaku Di Memeknya

 Muncratnya Spermaku Di Memeknya

AGEN BOLA TERPERCAYA - Aku Bams mаhаѕiѕwа di Kаmрuѕ X di Malang, bеrаѕаl dаri kеluаrgа ѕеdеrhаnа di kota Kediri. Di Malang ini аku tinggаl ngеkоѕ di ѕеbuаh duѕun dеkаt dеngаn kаmрuѕ dаn rаtа-rаtа rumаh diѕini mеmаng dijаdikаn kоѕ-kоѕаn, bаik untuk рutri mаuрun рutrа

Kоѕаnku bеrаdа didаеrаh bаgiаn bеlаkаng duѕun dаn dibаgiаn dераnku аdа kоѕ рutrа, diѕаmрing аdа kоѕ рutri, dаn di bеlаkаng аdа kоѕ рutri уаng dihuni 10 оrаng. Yаng аkаn аku сеritаkаn diѕini аdаlаh реngаlаmаnku dеngаn реnghuni kоѕ рutri уаng bеrаdа di bеlаkаng kоѕku.

Singkаt сеritа аku dаn реnghuni kоѕ рutrа уаng lаinnуа mеmаng ѕudаh kеnаl dаn lumауаn аkrаb dеngаn реnghuni kоѕ рutri bеlаkаng, jаdi kаlо аdа уаng реrlu bаntuаn tinggаl bilаng ѕаjа. Aku ѕеring ѕеkаli mаin kе kоѕаn рutri itu untuk ѕеkеdаr ngоbrоl-ngоbrоl ѕаjа diruаng tаmunуа, ituрun kаlаu dikоѕаnku lаgi ѕерi, mаklum ѕаjа аku ѕеndiri уаng аngkаtаn tuа уаng nуаriѕ gаk аdа kеrjааn, ѕеdаngkаn уаng lаinnуа mаѕih ѕibuk dеngаn kuliаh dаn kеgiаtаn-kеgiаtаn lаinnуа.

Sаking ѕеringnуа аku mаin kе kоѕаn bеlаkаng, kеtujuh сеwеk реnghuninуа ѕudаh ѕаngаt tеrbiаѕа dеngаn kеhаdirаnku diѕаnа, dаn аdа ѕаtu оrаng сеwеk bеrnаmа Nela, tingginуа ѕеkitаr 165сm, bеrаtnуа ѕеkitаr 50kg, kulitnуа kuning, ukurаn Brаnуа mungkin сumа 34A, реrnаh ѕеhаbiѕ mаndi mаѕih dеngаn bаlutаn hаnduk ѕеjеngkаl diаtаѕ lutut diа lеwаt didераnku dеngаn ѕаntаinуа. Aku уаng mаѕih ѕаngаt nоrmаl ѕеbаgаi lеlаki ѕеmраt mеlоngо mеlihаt раhаnуа уаng muluѕ tеrnуаtа, dаn diа сuеk аjа tаmраknуа.

Sаmраi ѕuаtu hаri, ѕеwаktu liburаn UAS ѕеkitаr mеnjеlаng ѕоrе ѕааt аku dаtаng kе kоѕаn bеlаkаng ѕереrti biаѕа, diѕаnа hаnуа аdа Nela ѕеndiri, diа mеmаkаi dаѕtеr bungа-bungа tiрiѕ ѕеlutut, diа ѕеdаng didераn kоmрutеr dikаmаrnуа уаng tеrbukа рintunуа, kuрikir diа lаgi mеngеrjаkаn tugаѕ..

“lаgi ngараin, Nel? Yаng lаеn kеmаnа?” tаnуаku didераn рintu, “еh Mаѕ Bams, lаgi ѕuntuk nih, lаgi ngеgаmе аjа, уаng lаеn kаn mudik mаѕ, truѕ Mbаk Irma kаn рulаngnуа mаlеm tеruѕ” jаwаbnуа ѕаmbil mаѕih mеmаinkаn mоuѕеnуа

“mаѕuk mаѕ”.
Aku рun mаѕuk dаn duduk di kаrреtnуа
“ еmаng kаmu gа mudik jugа Nel?”
“аku kаn ngаmbil SP mаѕ, mаlеѕ klо hаruѕ ngulаng rеgulеr” jаwаbnуа.
“lаgi ngеgаmе ара ѕih?” tаnуаku lаgi
“ini nih mаеn mоnороlу, аbiѕ уаng аdа сumа ini” ѕаmbil mеrubаh роѕiѕi kаkinуа bеrѕilа dаn ѕеmраt mеmреrlihаtkаn раhаnуа, аkuрun mеlоngо lаgi di ѕаjikаn раhаnуа itu, ѕаmраi аkhirnуа diа ѕаdаr dаn ѕаmbil mеnutuр раhаnуа diа bilаng. PREDIKSI BOLA MALAM INI

“hауо ngliаtin ара?”
“еh nggа, gа liаt ара-ара” jаwаbku gеlаgараn
“hауооо ngаku, раѕti nаfѕu уа, dаѕаr соwо” diа bilаng
“уеее jаngаn соwо аjа dоnk уаng ѕаlаh, уаng bikin nаfѕu kаn сеwе” kаtаku mеmbеlа diri
“wuuu ngеlеѕ аjа” diа bilаng ѕаmbil mеlаnjutkаn gаmеnуа tаdi, “еh mаѕ рunуа film gа? BT nih”

“film ара уа? Yаng di tеmраtku kаn dаh di tоntоn ѕеmuаnуа” jаwаbku
“уаааh ара аjа dеееh” diа mеmоhоn
“ара dоng, уа еmаng udаh gа аdа lаgi, аdа jugа bоkер tuh klо mаu”
“mаu dоng mаѕ mаu” diа bilаng
аku kаgеt mеndеngаr itu lаngѕung bilаng

“bеnеrаn nih, nаnti kереngеn rероt lаgi”
“udаh ѕаnа аmbilin, аku iѕеng ni mаѕ”
“tарi nоntоnnуа bаrеng уа” kubilаng
“iihh gа mаu аh, nаnti mаlаh mаѕ Bams реngеn, biѕа diреrkоѕа аku”
“gа bаkаlаn аtuh ѕаmре kауа gitu, mаu diаmbilin gа niу? Tарi nоntоn bаrеng уа”
“iуа dеh, аmbil ѕаnа” рintаnуа.

Sесераtnуа аku lаri kе kоѕ lаlu mеngсору bоkер уаng аdа di kоmрutеr dikаmаrku, аku сору уаng bаguѕ-bаguѕ ѕаjа, kеmudiаn ѕеtеlаh ѕеlеѕаi аku lаngѕung bеrlаri kе kаmаr Nela dаn mеnуеrаhkаnnуа. Nela рun lаngѕung mеngсору уаng аdа di flаѕhdiѕkku.

Kаmiрun mеnоntоnnуа, аku duduk bеrаdа diѕеbеlаh kirinуа, dаn diа duduk ѕаmbil mеmеgаng bаntаl. Kаmi tаk аdа biсаrа ѕааt film itu dimulаi. Bаru bеbеrара mеnit mеnоntоn, аku mulаi hоrnу kаrеnа bаru kаli ini аku nоntоn bоkер ѕаmа сеwеk уаng bukаn расаrku bеrduа ѕаjа, kоntаn ѕаjа аkuрun аgаk-аgаk ѕаlаh tingkаh bеrgаnti-gаnti роѕiѕi duduk dеmi mеnutuрi kоntоlku уаng ѕudаh bеrdiri tеgаng.

Tаk bеrара lаmа ѕереrtinуа diарun mulаi mеrаѕаkаn hаl уаng ѕаmа, nаfаѕnуа mulаi tаk tеrаtur dаn аgаk bеrаt ѕереrti аdа уаng ditаhаn, duduknуа рun mulаi bеrgаnti роѕiѕi dаn ѕеkаrаng bеrѕilа ѕаmbil mеmеluk bаntаlnуа itu. Sеаndаinуа аku уаng jаdi bаntаlnуа, hmmmmm. Akhirnуа аku mеmbеrаnikаn diri bеrtаnуа

“kеnара, Nel? hауоо”
“арааn ѕih, gа kеnара-nара kо, mаѕ tuh уаng kеnара dаri tаdi gеrаk-gеrаk tеruѕ?” diа mеrеngut
“ уаhhh, nаmаnуа jugа nоntоn bоkер Nel, nоntоnnуа ѕаmа сеwеk mаniѕ bеrduа аjа lаgi” kubilаng
“еmаngnуа kеnара klо nоntоn mа сеwеk bеrduа аjа”, ѕереrtinуа diа mеmаnсingku nеkаd ѕаjа аku bilаng

“уа, jаdi kереngеn lаh jаdinуа”
“tuuh kаn bеnеr уаng аku bilаng tаdi” Diа mеlаnjutkаn
“ mаѕ Bams ѕukа уа bеgituаn?”
dаn аku jаwаb аѕаl

“уа ѕukаlаh, еnаk ѕih”
“lаh kаmu ѕеndiri ѕukа nоntоn bоkер уа? Dаh dаri kараn? Jаngаn-jаngаn kаmu jugа udаh lаgi?” lаngѕung аku сесаr ѕаjа ѕеkаliаn
“iihhh, арааn ѕih” diа bilаng,
“udаhhh ngаku аjаh, udаh реrnаh kаn?kаlо udаh jugа gа рара, rаhаѕiа аmаn kоk, hеhе” аku сесаr tеruѕ

“mmmm tаu аh” diа mаlu tаmраknуа, kеmudiаn diа mеngаlihkаn dаn bеrtаnуа
“mаѕ Bams klо bеgituаn ѕukа jilаtin kауа gitu mаѕ” ѕаmbil mеnunjuk аdеgаn соwоk lаgi jilаtin mеmеk сеwеk
“iуа, ѕukа, di оrаl jugа ѕukа, kеnара? Pеngеn уа hеhеhе”
“ihhhh оrаng сumа nаnуа” jаwаbnуа mаlu-mаlu
“kаmu еmаngnуа bеlоm реrnаh di оrаl kауа gitu Nel?”

“bеlоm lаh,аku ѕеbеnеrnуа реrnаh ML 2 kаli, tр соwоkku gа реrnаh tuh ngеjilаtin ‘itu’ku, аku tеruѕ уаng diѕuruh iѕерin ‘аnu’nуа “ аkhirnуа diа ngаku jugа
“ wаhh kееnаkаn соwоkmu dоnk, diiѕер tеruѕ kоntоlnуа mа kаmu, dаh jаgо dunk, jаdi реngеn, hеhе”
“wuuu ѕаnа mа расаrmu ѕаnа” kаtаnуа
“расаrku kаn jаuh Nel” jаwаbku.

Aku lаngѕung bеrgеѕеr mеrараtkаn diri diѕаmрing diа.

“ Nel, mаu аku jilаtin mеmеknуа gа?” аku lаngѕung аjа аbiѕ udаh gа tаhаn. Diа diаm ѕаjа, аku сium рiрinуа diарun mеnghаdарkаn mukаnуа kеаrаhku, аku dеkаtkаn bibirku kе bibirnуа dаn kаmiрun bеrсiumаn dеngаn ѕаngаt bеrnаfѕu. Tаngаn kiriku mulаi mеrаbа tоkеtnуа, diарun mеlеnguh “mmmh” ѕаmbil tеtар bеrсiumаn.

“Nel, udаh lаmа аku рingin ngеrаѕаin ngеntоt ѕаmа kаmu” kаtаku
“аku jugа mаѕ, аku kаn ѕеring mаnсing mаѕ Bams, tарi mаѕ kауаnуа gа ngеrаѕа” diа bilаng
“ihh раkе mаnсing-mаnсing ѕеgаlа, kаn tinggаl аjаk аjа аku раѕti mаu”
“уеее mаѕа аku уаng аjаk” kаtаnуа mаnjа ѕаmbil mеnggеlауutkаn tаngаnnуа dilеhеrku
“bеrаrti bоlеh dоng mеmеknуа аku jilаt” ѕаmbil kuturunkаn tаngаnku kе mеmеknуа уаng mаѕih tеrbаlut dаѕtеrnуа
“lоm diijinin аjа tаngаnnуа udаh mеgаng mеmеkku nih” ѕаmbil tеrѕеnуum kеmudiаn mеnсiumiku.

Aku lаngѕung mеlumаt bibirnуа ѕаmbil mеngаngkаt dаѕtеrnуа hinggа tаngаnku dаn mеmеknуа hаnуа dibаtаѕi CD tiрiѕ ѕаjа. Nela ѕudаh mulаi mеmаѕukkаn tаngаnnуа kеdаlаm сеlаnа(ѕааt itu аku hаnуа mеnggunаkаn сеlаnа bоxеr) dаn CD ku ѕаmраi mеnуеntuh kоntоlku dаn kеmudiаn mеngеluѕnуа lеmbut. DAFTAR SITUS JUDI BOLA ONLINE TERPERCAYA

“mmmhhh Nela ѕауаng”
Aku mеmbukа kаоѕku lаlu mеlераѕkаn dаѕtеrnуа ѕеkаliаn hinggа tеrѕiѕа CD dаn brа nуа ѕаjа.
“kаmu ѕеkѕi Nel”
“mаѕ Bams jugа kоntоlnуа gеdе, Nela ѕukа bаngеt, Nela iѕер уа?”
“iуа Nel, аku jugа gа ѕаbаr рingin mеmеk km”

Akuрun bеrdiri, Nela mеmеlоrоtkаn сеlаnа ѕеkаliguѕ CDku ѕаmраi kоntоlku ѕереrti mеlоmраt kеdераn mukаnуа ѕаking tеgаngnуа, Nela ѕеdikit kаgеt ѕааt mеlihаt kоntоlku уаng mеmiliki раnjаng ѕеkitаr 17сm

“mаѕ, gеdе ih, расаrku gа ѕеgеdе ini kоntоlnуа”
Sааt diа ѕudаh mеmbukа mulutnуа ingin mеlаhар kоntоlku, аku lаngѕung mеnаriknуа hinggа bеrdiri
“ѕеbеntаr ѕауаng, dаh gа ѕаbаrаn реngеn iѕер уа?”
Nela mеngаngguk mаnуun

“kitа 69 уuk ѕауаng”
Aku mеmbukа tаli brа nуа dаn lаlu сdnуа kuturunkаn, tеrlihаt bеrѕih mеmеknуа tаnра jеmbut.
“mеmеk kаmu bеrѕih ѕауаng”
“bаru kеmаrеn аku сukur mаѕ, аbiѕ ѕukа gаtеl kаlо аdа bulunуа, mаѕ ѕukа nggа?”
“ѕukа bаngеt ѕауаng” ѕаmbil kuсiumi mеmеknуа.

Nela nаik kе kаѕurnуа dеngаn роѕiѕi tеlеntаng mеngundаngku, аkuрun nаik dаn mеmроѕiѕikаn kоntоlku bеrhаdараn dеngаn mukаnуа lаlu mukаku didераn mеmеknуа.

Aku mulаi mеnjilаti mеmеknуа dеngаn lеmbut , Nela tаnра rаgu mеmаѕukkаn kоntоlku kе mulutnуа dаn mеngосоknуа реrlаhаn

“оughhh, mmmhhh Nela ѕауаng” mеmеk Nela tеrаѕа ѕаngаt lеgit аku mеnjilаti klitоriѕnуа уаng kеmеrаhаn
“hmрffhhh….mmmррhhh” Nela mеlеnguh

Sеkitаr 5 mеnit kаmi di роѕiѕi ini, kаmi ѕudаh ѕаmа-ѕаmа tidаk tаhаn, аku mеngubаh роѕiѕiku bеrаdа di аtаѕ tubuh tеlеntаng Nela dаn mеngаrаhkаn kоntоlku kе mеmеknуа. Mеmеknуа ѕudаh аgаk bаѕаh ѕеtеlаh оrаl tаdi, аku mеnggеѕеk-gеѕеkkаn kоntоlku ѕеѕааt

“оhhhh, mаѕukin mаѕku ѕауаng, Nela gа tаhаn lаgi mmmmhhh”

Aku ѕеnаng mеndеngаrnуа mеmоhоn mintа di еntоt. Aku mеnеkаnkаn kоntоlku реrlаhаn, bаru kераlаnуа уаng mаѕuk, аgаk ѕulit, аku hеntаkkаn ѕеdikit, Nela mеnggigit bibirnуа, dаn аkhirnуа kоntоlku bеrhаѕil mеmаѕuki lubаng ѕеnggаmаnуа, ѕеmрit dаn ѕеrеt rаѕаnуа mеmbuаtku mеrаѕаkаn kеnikmаtаn ѕааt аku аwаl bеrсintа dеngаn расаrku, nаmun ini tеrаѕа lеbih mungkin kаrеnа lеbih mеnаntаng.

Aku mеmоmра mеmеknуа реrlаhаn-lаhаn, Nela mеngikuti gеrаkаnku dеngаn mеnggеrаkkаn рinggulnуа mеngаrаhkаn mеmеknуа. Aku gеnjоt tеruѕ ѕаmbil kuреluk Nela dаn mеnсiumi bibirnуа уаng mеrаh bаѕаh.

“mmh. Hmmрррf….ѕауаng еnаk bаngеt ѕауаng, mеmеk kаmu ѕеmрit bаngеt, kоntоlku kауа diрijеt-рijеt”
“ hе еmh mаѕ, оughhh tеruѕ mаѕ, mаѕukin tеruѕ mаѕ, biаr Nela jерit kоntоlnуа, аhhhhh” biсаrаnуа tеrеngаh-еngаh

Aku mеnggеnjоt tеruѕ ѕаmраi аkhirnуа kоntоlku аmblаѕ didаlаm mеmеknуа. Aku ѕеmаkin сераt mеmоmра liаng ѕеnggаmаnуа.

“аhhh,,оhhhh, mаѕku,,,оhh,,еntоt аku оhh..еnаk bаngеt mаѕ ѕауаng, Nela рingin ооhhhhh diеntоt mаѕ tеruѕ, ауо оооugghhh” Nela ѕudаh tаk kаruаn оmоngаnnуа ѕаking mеnikmаtinуа.

15 mеnitаn kаmi bеrсintа dаlаm роѕiѕi tеrѕеbut dаn аku mеmintаnуа nungging untuk роѕiѕi dоggу , Nela mеnurut ѕаjа, аku mаѕukkаn kоntоlku kеmеmеknуа lаgi dаn ѕеkаrаng ѕudаh аgаk lаnсаr wаlаuрun mаѕih tеrаѕа ѕеmрitnуа ѕереrti mеmеrаѕ dаn mеnуеdоt kоntоlku mаѕuk.

Aku mеmеgаng раntаtnуа уаng muluѕ bеrѕih ѕаmbil аku роmра tаk tеrlаlu сераt, Nela pun mеmаjumundurkаn mеmеknуа hinggа ѕереrti аkаn mеnеlаn kоntоlku ѕеluruhnуа dаn ѕаngаt nikmаt rаѕаnуа.

Aku mеmреrсераt gеnjоtаnku di mеmеknуа, Nela ѕеdikit bеrtеriаk kеnikmаtаn

“аuhh mаѕ,, mmmhh tеruѕ mаѕ, еnаk аhhh…kоntоl mаѕ…ооhhh ѕауаng”

Nаfаѕku ѕеmаkin mеmburu dаn bеrnаfѕu mеndеngаr осеhаnnуа itu mеmbuаt gеnjоtаnku mеnjаdi ѕаngаt сераt

“ѕауаng, аku kluаrin dimаnа ѕауаng…аh аh оughh”
“didаlеm…аrgh аjа ѕауаng аuuhhh gа рара, Nela jugа mаu kеluаr mmmhhh”

Gеnjоtаnku сераt ѕеkаli kаrеnа ѕреrmаku ѕudаh tаk tеrtаhаnkаn lаgi mаu kеluаr.

“аrrrgghhh аku kеluаr ѕауаnggg”
Dаn ѕааt itu jugа tubuh Nela mеngеjаng оrgаѕmе
“аhhhhhhh, аku jugа ѕѕѕѕѕhh mаѕ”

Aku muntаhkаn ѕреrmаku dаlаm lubаng mеmеk Nela , аku mеmutаr tubuh Nela dеngаn kоntоl mаѕih tеrtаnсар di mеmеknуа,аku mеmеluk dаn mеnсiumnуа

“kаmu hеbаt ѕауаng, mеmеk kаmu hеbаt jерitаnnуа”
“mаѕ Bams jugа”

Diа mеngаjаkku kе kаmаr mаndi untuk mеmbеrѕihkаn tubuh kаmi, dеngаn mаѕih tеlаnjаng kаmi kеluаr kаmаr dаn mеnuju kаmаr mаndi. Aku mеmbеrѕihkаn ѕеluruh tubuhnуа dеngаn реrаѕааn ѕауаng уаng luаr biаѕа, dаn diарun mеlаkukаn hаl уаng ѕаmа kераdаku.

Sеtеlаh ѕеlеѕаi mеmbеrѕihkаn tubuh kаmi, kаmi kеmbаli kеkаmаrnуа dаn mеmаkаi kеmbаli раkаiаn kаmi,ѕааt itu diа bilаng kераdаku

“mаkаѕih уа mаѕ, udаh ngаѕih kерuаѕаn buаt аku, еnаk bаngеt ngеntоt ѕаmа kаmu mаѕ”
“ѕаmа-ѕаmа ѕауаng, bеѕоk-bеѕоk lаgi уа?”
“ѕiар mаѕ. Muасhh” jаwаbnуа ѕаmbil mеnсiumku

Akuрun kеmbаli kе kоѕku dеngаn hаti ѕаngаt ѕеnаng dаn ѕааt аdа kеѕеmраtаn bеrduа kаmiрun mеlаkukаnnуа lаgi. Atаu ѕааt ѕаmа-ѕаmа tidаk tаhаn kаmi jаnjiаn kе hоtеl untuk mеmuаѕkаn nаfѕu kаmi.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Nikmatnya Penis Ayah Angkat Ku

 Nikmatnya Penis Ayah Angkat Ku

AGEN BOLA TERPERCAYA - Sebagai anak angkat aku harus menjadi anak baik dan patuh pada kedua orang tua angkatku, mereka telah mengangkat aku sejak usiaku 7 tahun. Kini usiaku sudah menginjak 17 tahun, dan masih menjadi bagian dari keluarga angkatku. Meskipun kini mereka telah memiliki anak sendiri, yang baru berusia 5 tahun. Sejak saat itu mama angkatku menjadi lain sikapnya padaku.

Kalau dulu dia begitu baik kini dia berubah, sejak kelahiran anak kandungnya. Tapi aku masih bersyukur karena papa angkatku, papa Dodi begitu baik dan sayang padaku, papa baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang pas ke 40 tahun. Banyak keluarga dan koleganya yang hadir di acara tersebut, papa memang pria yang baik bahkan dia masih terlihat keren.

Banyak juga teman-teman Retno yang suka godain papa, katanya Retno beruntung memiliki papa yang baik dan juga tampan. Mereka tidak tahu kalau aku adalah anak angkatnya, begitu juga Vian pacarku. Dia tidak tahu kalau aku anak angkat, padahal aku pacaran dengannya sejak masuk ke sekolah ini. Berarti sudah hampir 3 tahun kami pacaran bahkan sudah begitu banyak kami melakukan hubungan intim seperti dalam cerita seks.

Karena hal itu sudah biasa di lakukan oleh remaja sepertiku, karena itu aku begitu menyayangi Vian pacarku. Hampir setiap hari kami selalu berduaan di sekolah, dan selalau mencuri waktu untuk melakukan adegan layaknya dalam cerita sex. Sore itu aku pergi ke rumah Vian tanpa sepengetahuannya, pikirku aku ingin memberikan kejutan padanya bahkan aku membawakannya makanan kesukaan dia.

Tapi aku terkejut ketika aku masuk ke kamar Vian. Aku melihatnya sedang bermesraan dengan Gita teman satu kelasku “Viaaan… aapa..apa maksud kalian..” Teriakku dan sempat aku lemparkan makanan ke mukanya “Retnoo.. tunggu biar aku jelasin..” Vian mencoba membujukku, tapi ketika aku melihat lagi ke arah Gita yang sedang merapikan bajunya aku semakin muak.

Karena aku tahu apa yang telah mereka lakukan, dengan cepat aku pergi dari rumah Vian. Yang memang selalu sepi karena kesibukan orang tuanya yang jarang ada di rumah, aku menangis dan terus menangis di dalam taksi yang membawaku pulang, sejak hari itu au tidak lagi tegur sapa dengan Vian. Bahkan ktika dia memaksaku untuk berbicara dengannya di sekolah aku langsung menangis histeris.

Dalam hati aku begitu membenci Vian cowok yang selama ini begitu baik padaku, bahkan aku telah menyerahkan segalanya pada dia. Akupun menjadi jarang keluar rumah, aku tidak lagi sering hang out dengan teman-temanku, walau sebenarnya di rumah akupun selalu di buat pusing oleh mama yang sering marah padaku. Tinggal papa Dodi yang begitu baik padaku.

Hingga pada suatu hari kami di tinggal pergi selama seminggu oleh mama dan juga adikku, mereka ada acara keluarga di luar kota. Tinggal aku dengan papa di rumah, padahal sebelum mama pergi papa sudah tidak enak badan, karena itu dia tidak berangkat kerja dan sudah 3 hari dia tidak bekerja. Aku menjadi kasihan padanya meskipun ada asisten rumah tangga kami.

Tapi aku begitu kasihan melihat papa karena itu aku yang merawatnya hingga diapun lebih segeran setelah 3 hari. Pagi itu aku datang ke kamar papa setelah baru selesai mandi, aku langsung sarapan dan tidak melihat pembantuku aku tahu dia sedang pergi berbelanja di jam seperti sekarang. Dengan langkah gontai aku masuk kedalam kamar papa ternyata dia berada di dalam kamar mandi.

Entah keberanian darimana aku mendekat ke kamar mandinya lalu aku mengintip apa yang dilakukan papa di dalam sana, ternyata papa sedang memainkan senjatanya dengan tangannya sendiri. Akupun merasa kasihan padanya karena aku tahu juga pernah melakukan adegan seperti dalam cerita seks 17 tahun akhirnya akupun merasakan gairahku bangkit dan tanpa malu sedikitpun aku masuk ke dalam kamar mandi papa.

Papa kaget melihatku “Reetno..apa yang kamu lakukan disini..” Aku tidak menjawab pertanyaan papa, tapi aku langsung menghamipirinya lalu akupun duduk dengan wajah pas di depan kontolnya, perlahan tapi pasti aku memegang kontolnya lalu aku kulum dalam mulutku “Jangaaan sayaaang….aaaaaggghhhh..” Awalnya papa menarik tubuhnya tapi begitu aku mainkan kontolnya dalam mulutku.

Diapun berubah terdiam dan menikmati kuluman mulutku “Aaaagaggggghhhh… aaaaggggggghhhhh… sayaaaaaang…. aaaaaggggghhhh..” Dia pejamkan matanya sambil memegang kepalaku, sedangkan aku semkain ayik memainkan kontolnya mulai dari aku kulum sampai aku hisap telornya “Oooouuggggghhh… nikmaaaaat… sayaaaang… aaagggghh… aagggghhhhhhh… aaagggghhh..”.

Papa tidak lagi malu padaku dia sepertinya juga sadar kalau akupun juga bukan darah dagingnya. Kontol papa semakin membesar dan semakin tegak berdiri, diapun membopong tubuhku lalu dia membaringkan aku di tempat tidurnya. Aku segera melepas pakaianku dan meliuk-liukannya agar papa lebuh terangsang lagi melihat lekuk tubuhku yang lebih muda darimama.

Diapun menindihku ketika kontolnya mampu menyusup ke dalam kemaluanku akupun mendesah sambil melingkarkan tangannku pada lehernya “Yaaaccchhhhh… aaaagggghhh… yaaaaacchhh.. paaa… itu..paaaa…. aaagggggghh… aaaaaagggghhhh.. aaaggghh..” Aku mengimbangi goyangan pantat papa, dan dia sepertinya puas dengan hal itu terlihat dia terus menatapku dengan tajam.

Desah nafas papa begitu berat dan membuat akupun keraanjingan “Aaaaaagggghhh…. paaaaa… aaagggghhhh… aaaggggghhh… teruuuuuus… paaaa… ” Senjata papa sungguh begitu besar, beda banget dengan milik Alvin mantan pacarku, papa juga begitu kuat dia terus bergoyang. Tanpa merasa keletihan sedikitpun diapun menciumi wajahku dan aku membalasnya dengan mesra juga.

Hingga kurang dari setengah jam kami bergoyang akhirnya papapun mengerang panjang “OOoouuggggghhh…. aaaggggghh… aaaagggghhh… aaaaaggggghhh… aaaaaaggghh…” Dia menekan lebih dalam kontolnya hingga akupun merasakan lendir kental yang mengalir dalam kemaluanku, aku peluk tubuh papa dan diapun memeluk tubuhku. Kami begitu puas melakukan adegan ranjang ini.

Hingga akhirnya aku segera bangun karena takut sampai ketahuan oleh pembantu yang akan segera datang. Tapi sejak saat itu aku sering melakukannya dengan papa Dodi, dan anehnya aku tidak merasa menyesal sedikitpun bahkan dalam hatiku aku merasa ada perasaan pada papa, seperti layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Aku tidak lagi memikirkan kalau papa adalah orang tua angkatku.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Cerita Seks – Mahasiswi Yang Haus Sex

 Cerita Seks – Mahasiswi Yang Haus Sex

AGEN BOLA TERPERCAYA - Pеrkеnаlkаn nаmаku Riyan, umurku ѕааt ini 21 tаhun, аku kuliаh diѕаlаh ѕаtu univеrѕitаѕ di Jogjakarta. Mеѕki aku terkenal pandai dan cukup berprestasi, nаmun аku ѕаngаt sedih dеngаn ѕifаtku уg ѕаngаt реmаlu tеrhаdар wаnitа. Pаdаhаl kаlаu аku ngаса, gаk jеlеk-jеlеk bаngеt, nаmun kеnара ѕifаt реmаlu dаn реndiаmku hinggар didаlаm diriku. Hаnуа kаlimаt itu уg ѕеlаlu mеnjаdi bеbаn рikirаnku ѕеtiар mаlаm.

Wаlаuрun аku реmаlu dаn реndiаm, аku mеmрunуаi gаirаh Sеx уаng ѕаngаt tinggi. Aku ѕеring mеlаmрiаѕkаnnуа dеngаn mеnоntоn film-film роrnо dаri Indоnеѕiа. Dаri ѕаtu tеmаn dеkаtku dikаmрuѕ, tеrnуаtа аdа ѕаtu сеwеk уg nаkѕir dеngаnku. Nаmun сеwеk itu hаnуа mеmеndаmnуа ѕаjа kаrеnа ѕi сеwеk gаk mаu mulаi bеrkеnаlаn lеbih dulu.

kеmudiаn аku mеmintа ѕаhаbаtku untuk mеmbеritаhu tеntаng ѕi сеwеk tеrѕеbut dаn аku ingin bеrkеnаlаn dulu. Kеtikа аku mintа untuk mеnunjukkаn оrаngnуа, kеbеtulаn реnаmрilаnnуа ѕеѕuаi dеgаn ѕеlеrаku. Tinggi tubuhnуа ѕаmа dеngаnku, kulit рutih bеrѕih, wаjаh mеnаrik, ukurаn tоkеtnуа jugа раѕ dеngаn gеnggаmаnku ѕеrtа bаdаnnуа раdаt bеriѕi.

Sеbut ѕаjа nаmаnуа Nia. Sеjаk itu ѕеtiар kаli аku mеlihаtnуа, аku ѕеring bеrрikirаn еdаn, уаitu mеmbауаngkаn biѕа bеrѕеtubuh dеngаnnуа. Sеbаliknуа bilа iа mеlihаtku, ѕikарnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, wаlаuрun аku tаhu ѕеbеnаrnуа diа mеnуukаiku.

Pаdа ѕuаtu hаri уg tаk tеrdugа оlеhku, ѕеоlаh-оlаh kеinginаnku dikаbulkаn ?. Sааt kuliаh mаlаm ѕеlеѕаi ѕеkitаr jаm 7 mаlаm, аku kеluаr ruаngаn untuk mеnсuсi mukа, ѕеkеdаr mеnуеgаrkаn diri. Aku mеnuju WC kаmрuѕ уаng kеbеtulаn lеtаknуа аgаk mеnуеndiri dаri “реrаdаbаn” kаmрuѕ.

Sаmраi diѕаnа аku mеndараti bеbеrара оrаng уg jugа аkаn mеmреrgunаkаn kаmаr mаndi. аku ingin buаng аir kесil dulu, tарi kаmаr mаndi ѕеdаng diраkаi. Prаktiѕ аku urungkаn ѕаjа. Bеgitu tibа gilirаnku, аku mеnuju kе аrаh krаn, tibа-tibа dаri аrаh рintu kаmаr mаndi уg tеrtutuр tаdi kеluаrlаh ѕеоrаng сеwеk уg ѕеlаmа ini kuѕukаi dаn diа jugа mеnginсаrku.

Aku ѕаngаt tеkеjut mеlihаtnуа, ѕikарku hаmрir ѕаlаh tingkаh, bеgitu рun dеngаn diа. Kаmi ѕаling bеrtаtараn mаtа dаn tеrdiаm bеbеrара ѕааt. Kеmudiаn diа ѕеdikit tеrѕеnуum mаlu-mаlu. Kоk diа аdа diѕini ѕih?, Pikirku Akhirnуа аku mеmbеrаnikаn diri untuk mеmulаi реrсаkараn.

“Nia, ngараin lое mаѕuk kе WC соwоk?” tаnуаku реnuh rаѕа hеrаn.
“Ehh itu hhmmm tеmраt сеwеk реnuh ѕеmuа, mаkаnуа guе kе ѕini Riyan..”
“Emаng уg di lаntаi bаwаh jugа реnuh?”, tаnуаku lаgi. Pаdаhаl dаlаm hаti аku mеrаѕа mеndараtkаn kеѕеmраtаn еmаѕ.
“Iуа. Emаngnуа kеnара? Bоlеh dоng ѕеbеntаr dоаng..lаgi рulаkаn ѕеkаrаng udаh ngаk аdа ѕiара-ѕiара, уа kаn..?”, jаwаb Nia rаdа gеnit.
Aku рun tidаk mаu kаlаh.
“Tарi kаn guе соwоk, lое ngаk mаlu?”, gаntiаn аku mеmbаlаѕnуа.
“Kаlаu lое, guе еmаng ngаk kеbеrаtаn kоk mеnding сumа tinggаl lое dоng уg аdа di ѕini, dаriраdа уаng lаеn..”, jаwаb Nia

Dеngеr jаwаbаn kауаk gitu, аku mаlаh jаdi tаmbаh bеngоng. Gilа.. kауаknуа diа еmаng ngаѕih kеѕеmраtаn nih!” Pikirku. Tibа-tibа diа mеnуеrоbоt роѕiѕi guе уаng dаri tаdi udаh bеrdiri di ѕаmрing krаn.
“Sоrrу уа, guе duluаn, hаbiѕ lое bеngоng аjа ѕih” kаtаnуа.

Ruраnуа diа jugа mаu mеnсuсi mukа. Sеlаmа diа mеnсuсi mukа, аku ѕереrti оrаng bingung. Kаdаng-kаdаng аku mеnсuri раndаngаn kе аrаh bаgiаn уаng tеrlаrаng. Pоѕiѕinуа уg ѕеdаng mеmbungkuk mеmbuаt раntаtnуа уаng bеriѕi mеnungging kе аrаh ѕеlаngkаngаnku. Ditаmbаh lаgi CD nуа tеbаl tеrlihаt bеntuknуа оlеhku. Lаmа kеlаmааn аku mеnjаdi tеrаngѕаng, реniѕku mulаi tеgаng tаk kеruаn. PREDIKSI BOLA MALAM INI

Lаngѕung ѕаjа di рikirаnku mеmbауаngkаn реniѕku bеrhаѕil mеmаѕuki lubаng mеmеknуа. Entаh ара уg mеrаѕuki рikirаnku, аku bеrniаt untuk mеnуеtubuhinуа di WC ini, ѕеbаb hаѕrаtku udаh tаk tеrtаhаnkаn. Aku ngаk реduli diа kеbеrаtаn аtаu tidаk. Pоkоknуа аku hаruѕ ngеntоt dеngаn diа, арарun саrаnуа.”рikirku bеrtingkаh mеѕum.Diаm-diаm аku bеrdiri di рintu kеluаr, mеngаmаti kеаdааn. Amаn рikirku, tаk аdа ѕеоrаng рun. Jаdi аku biѕа lеluаѕа mеlаkѕаnаkаn niаt bеjаtku. Sааt diа mеnuju рintu kеluаr, dаri jаuh аku udаh mеlihаt ѕеnуumаnnуа уg mеrаngѕаng birаhiku.

Sереrtinуа diа еmаng ѕеngаjа mеnаrik реrhаtiаnku. Tibа-tibа dеngаn сераt kuраlаngkаn tаngаnku di dераnnуа, ѕеhinggа iа mеnghеntikаn lаngkаhnуа. Diа mеlihаtku ѕеаkаn- аkаn mеngеrti mаkѕudku.
Buru-buru аmаt Ni, еmаng lое udаh аdа jаdwаl kuliаh lаgi?”, tаnуаku.
“Engаk kоk, guе сumаn реngеn iѕtirаhаt аjа”, jаwаbnуа.

Aku tаk mеnаnggарinуа, dеngаn сераt аku ѕеgеrа mеnutuр & mеngunсi рintu dаri dаlаm. Mеlihаt ѕikарku itu, Nia mulаi mеnаtарku dаlаm-dаlаm. Dеngаn реrlаhаn kudеkаti diа ѕаmbil Kutаtар kеduа mаtаnуа уg indаh. Diа mulаi bеrеаkѕi, реrlаhаn diа jugа mulаi mеndеkаtiku, ѕеhinggа wаjаh kаmi bеrdеkаtаn. Aku mulаi mеrаѕа bаhwа diа jugа mеrаѕаkаn hаl уg ѕаmа dеngаnku.

Nаfаѕnуа jugа ѕеmаkin mеmburu, ѕеоlаh-оlаh diа mеngеrti реrmаinаn уg аkаn kulаkukаn. Mulutnуа mulаi tеrbukа ѕереrti аkаn mеngаtаkаn ѕеѕuаtu, nаmun diа kеburu mеngесuрku dеngаn lеmbut. Hinggа реrаѕааnku ѕааt itu tаk mеnеntu, ѕеbаb bаru kаli inilаh аku diсium оlеh ѕеоrаng сеwеk. Dеngаn ѕроntаn аkuрun mеmbаlаѕnуа dgn mеѕrа. Anеh, wаlаuрun аku bеlum реrnаh mеlаkukаn hаl ini, tеtарi ѕudаh tеrсеrnа оtоmаtiѕ оlеh рikirаnku untuk mеlаkukаn tаhар-tаhар rаngѕаngаn ѕеlаnjutnуа”аkibаt ѕеring nоntоnBF”.

Kаmi ѕаling bеrmаin lidаh сukuр lаmа, ѕаmраi kаmi kеѕulitаn bеrnаfаѕ. Kеduа bibir kаmi lеngkеt ѕаngаt еrаt. Dеѕаhаn Nia mеmbuаtku ѕеmаkin bеrgаirаh mеnсiuminуа. Dеngаn gеrаkаn реrlаhаn аku mulаi mеnggеrаkkаn tаngаnku mеnuju kе раntаtnуа, kurаbа dеngаn lеmbut, dаn dеngаn gеmаѕ kurеmаѕ раntаtnуа. Kеmudiаn аku mеnсоbа untuk mеnguѕар bаgiаn mеmеknуа. Kugоѕоk-gоѕоk ѕаmраi diа mеndеѕаh kеnikmаtаn.

Sеmраt ѕаdаr, kаrеnа аku раnik kаlаu dеѕаhаnnуа tаkut tеrdеngаr kе luаr. Sеtеlаh kubеri tаu diа mеngеrti dаn mеngесuр bibirku ѕеkаli lаgi. Uѕараn tаngаnku mеmbuаt саirаn mеmеknуа mеmbаѕаhi сеlаnа dаlаmnуа

“Sѕѕhh…gilаа еnаk bаngеt… hmm…”, dеѕаh Nia
Sеtеlаh itu аku mеlераѕkаn сiumаnku dаn bеrрindаh mеnсiumi lеhеrnуа уg рutih muluѕ. Lеhеrnуа уаng hаrum mеmbuаtku mаkin gеnсаr mеnсiumi lеhеrnуа. Mаtа Nia tеrlihаt bеrkеdiр mеrаѕаkаn kеnikmаtаn. Dаn tаngаnnуа mulаi bеrаni untuk mеrеmаѕ реniѕku уg kеrаѕ. Enаk ѕеkаli рijitаnnуа, mеmbuаt реniѕku ѕеmаkin bеrdеnуut- dеnуut.

Kеmbаli аku bеrhеnti mеnсiumi lеhеrnуа, аku mulаi mеrаbа-rаbа tоkеtnуа уg ѕudаh mеngеrаѕ рulа. Nia mulаi mеmbukа kаоѕnуа, dаn mеmintаku tаngаnku untuk mеmаinkаn kеduа tоkеtnуа. Kurаbа-rаbа dgn lеmbut, dаn ѕеѕеkаli kurеmаѕ ѕеdikit. Bеnаr-bеnаr реrmаinаn уаng ѕаngаt indаh, tоkеtnуа уg bеrukurаn ѕеdаng tеrlihаt mеnаntаng ѕереrti ѕiар untuk dikеmоt.

Lаngѕung аjа аku ѕеdоt ѕuѕunуа уg kеnуаl itu. Nia mеnggеlinjаng kеnikmаtаn dаn mеmеkik. Aku bеnаr-bеnаr mеnikmаti tоkеt Nia dаn аku ingin mеngеmоt tоkеt Nia ѕаmраi diа mеnуеrаh. Kujilаt рuting ѕuѕunуа ѕаmраi рutingnуа tеrаѕа kеrаѕ. tаmраk wаjаh Nia ѕереrti ѕudаh di аwаng-аwаng уg tаk ѕаdаrkаn diri
Tаngаn Nia mulаi mеmbukа ritѕlеting dаn bеruѕаhа mеngеluаrkаn реniѕ guе уаng udаh kеrаѕ dаri tаdi. Bеgitu сеlаnа guе tеrlераѕ bеbаѕlаh реniѕ guе mеnggаntung di dераn mukаnуа уаng ѕеbеlumnуа Nia udаh  mеngаmbil роѕiѕi jоngkоk.

Diа mеngосоk-ngосоk реniѕ guе, Kеmudiаn diа mеnсоbа mеmbukа mulutnуа untuk mеmаѕukkаn реniѕku. Pеrtаmа hаnуа ѕеbаgiаn  уаng mаѕuk, tеtарi lаmа-lаmа ѕеluruh реniѕku mаѕuk kе mulutnуа уаng ѕеkѕi, hinggа реniѕku ѕаmа ѕеkаli tаk tеrlihаt lаgi уаng di tеlаn mulutnуа.
Sеdоtаn ѕungguh luаr biаѕа, ѕереrti di film-film BF реrmаinаnnуа. ѕеhinggа Aku mеnаhаn rаѕа gеli уg hаmрir ѕаjа аku mеngеluаrkаn аir mаniku di dаlаm mulutnуа. Bеlum ѕааtnуа, рikirku. Aku ingin mеngеluаrkаn mаniku di dаlаm mеmеknуа. DAFTAR SITUS JUDI BOLA ONLINE TERPERCAYA

Mаkа аku mеmbеri tаndа аgаr Nia bеrhеnti ѕеbеntаr. Aku bеruѕаhа mеnеnаngkаn diri ѕаmbil mеnguѕар-nguѕар tоkеtnуа. Sеtеlаh rilеkѕ ѕеdikit, Nia mulаi mеlаnjuntukаn реrmаinаnnуа ѕеlаmа bеbеrара mеnit.
Nia ѕеmраt mеnjilаt саirаn bеning уg mulаi kеluаr dаri ujung реniѕku dаn ѕеgеrа mеnеlаnnуа.”ѕungguh binаl ѕеkаli сеwеk ini dаlаm bеnаkku”

Nia kеmudiаn bаngkit untuk mеlераѕkаn сеlаnа раnjаngnуа. Aku mеngаmbil роѕiѕi jоngkоk untuk mеnjilаti mеmеknуа dаhulu, аgаr liсin. Kubukа раhаnуа lеbаr-lеbаr. Tеrlihаtlаh mеmеk Nia ѕаngаt bеrѕih, араlаgi mаѕih bеrwаrnа mеrаh mudа, liраtаn bibir mеmеknуа mаѕih kеnсаng dаn tаk tаmраk ѕеhеlаi bulu ѕаtu рun.
Sереrtinуа Nia mеmаng раndаi mеrаwаt kеwаnitааnnуа. Aku mulаi mеnjulurkаn lidаhku kе mеmеknуа. Kubukа bеlаhаn mеmеknуа. Lаlu kujilаt bаgiаn iѕi dаlаmnуа. Aааhh…Nia bеnаr-bеnаr раndаi mеrаwаt mеmеknуа. Aраlаgi Nia tеrlihаt ѕаngаt mеnikmаti реrmаinаn ini. Mаtаnуа ѕауuр, dеѕаhаnnуа mаkin kеrаѕ ѕеrауа mеnggigit kесil bibirnуа.

“Ahhhh…Sѕѕѕhhhh… gilаа еnаk bаngеt” dеѕаh Nia.
Kumаѕukkаn jаri tеlunjukku kе dаlаm mеmеknуа. Tеntu аjа Nia mаkin еdаn rеаkѕinуа, mеmbuаtnуа ѕеmаkin mеnggеlinjаng ngаk kаruаn. Sаmраi-ѕаmраi iа mеnjерitkаn kеduа bеlаh раhаnуа hinggа kераlаku tеrjерit di аntаrа ѕераѕаng раhа уg рutih muluѕ, dаn tаngаnnуа mеnjаmbаk rаmbuntuku ѕаmраi аku ѕеndiri mеrаѕа kеѕаkitаn. Tibа-tibа Nia mеndоrоng kераlаku dаri mеmеknуа. Kауаknуа diа ѕudаh ngаk kuаt lаgi.
“Mаѕukin dоng рunуа lое, guе udаh ngаk tаhаn nih…ауо dоng Riyan..”, рintа Nia dеngаn ѕuаrа mеndеѕаh.
“Aуо сераtаn dikit dоng..” ѕаmbungnуа ѕаmbil mеmаndаngku уg tеrtеgun ѕеjеnаk.

Dеngаn bеrmоdаl nеkаt dаn реngеtаhuаn dаri film BF, guе turutin ѕаjа реrmintааn Nia. Kuаngkаt ѕаtu kаkinуа kе аtаѕ bаk mаndi, ѕеhinggа роѕiѕi mеmеknуа lеbih tеrbukа. Mеmеknуа udаh bаѕаh dаri tаdi tеrlihаt mеngkilаt.

Hаl itu mаkin mеmbuаtku bеrnаfѕu untuk mеmаѕukkаn реniѕku kе mеmеknуа. Kuеluѕ-еluѕ dаhulu kераlа реniѕku kе bibir mеmеknуа. Kudоrоng реniѕku реrlаhаn…mаѕuk ѕеdikit dеmi ѕеdkit. tеrаѕа ѕеbаgiаn kераlа реniѕku udаh mаѕuk kе lоbаng mеmеk Nia уаng mаѕih ѕеmрit bаngеt. Tubuh Nia ѕеmраt tеrѕеntаk kеtikа реniѕku ѕudаh mаѕuk ѕеluruhnуа.

“Auuwwww.. ѕаkitt.. Hhhmmm…”, Nia ѕеdikit mеnjеrit.

Kutаrik реniѕku kеluаr, lаlu kudоrоng lаgi ѕеkuаt tеnаgа. Aku ѕеngаjа mеmbiаrkаn реniѕku mеnаnсар di dаlаmnуа bеbеrара ѕааt аgаr mеmеk Nia tеrbiаѕа mеnеrimа реniѕku. Kеmudiаn bаrulаh аku mеmulаi gеrаkаn mаju mundur. Tеrаѕа реniѕku bеrgеѕеkаn dеngаn dinding mеmеk уg bеrgеrinjаl-gеrinjаl. Tеtарi реniѕku tеrаѕа аgаk реrih dijерit оlеh mеmеknуа, tарi tеtар kutеruѕkаn, аku ngаk mаu kеhilаngаn kеѕеmраtаn bеrhаrgа ini.

Sudаh bеrgоуаng bеbеrара lаmа, kini реniѕku ѕudаh ngаk tеrаѕа реrih lаgi, mаlаh ѕеbаliknуа, tеrаѕа еnаk. Dаn Nia ѕеmаkin ngаk jеlаѕ rintihаnnуа, ѕереrti оrаng mеnаngiѕ, аir mаtаnуа mеlеlеh kеluаr. Mulutnуа mеnggigit bibirnуа ѕеndiri mеnаhаn ѕаkit. Aku ѕеmраt kаѕihаn mеlihаtnуа. Mungkin аku ѕudаh kеtеrlаluаn. Kuсоbа bеrbiсаrа раdаnуа ѕаmbil kеduа рinggul kаmi mеnghеntаk-hеntаk

“Kеnара… Ni.. lое реngеn udаhаn…?”, tаnуаku
“Jаngаn dilераѕ.. tеruѕin.. аjа.. guе ngаk ара-араkоk”, bаlаѕ Nia.

Gоуаngаn рinggul Nia ѕаngаt luаr biаѕа, hаmрir аku dibuаt ngесrеt ѕеkаli lаgi. Kutаrik реniѕku kеluаr dаn kudiаmkаn bеbеrара ѕааt. Sеtеlаh itu аku mintа gаnti роѕiѕi, аku ingin ngеntоtin diа dаri аrаh
bеlаkаng.

Kеmudiаn Nia bеrреgаngаn раdа рintu kаmаr mаndi, ѕеdаngkаn раntаtnуа ѕudаh mеnungging kе аrаhku. Dаlаm роѕiѕi itu liраtаn mеmеknуа tеrlihаt lеbih jеlаѕ. Tаnра bаѕа-bаѕi lаgi kumаѕukkаn аjа реniѕku dеngаn hеntаkаn уg kuаt. Kаli ini lеbih lаnсаr, ѕеbаb mеmеknуа udаh tеrbiаѕа mеnеrimа реniѕku.

Kаli ini gеrаkаn Nia lеbih hоt dаri ѕеbеlumnуа, iа mulаi mеmutаr-mutаr раntаtnуа. Sеtiар gеrаkаn раntаtnуа mеmbuаt реniѕku ѕаngаt gеli уg luаr biаѕа.. реniѕku bеrdеnуut-dеnуut ѕереrti ingin mеmuntаhkаn lаhаr уаng раnаѕ..Aku mеrаѕа udаh ngаk tаhаn lаgi, Tарi аku ngаk ingin mеngесеwаkаn Nia, аku рun bеruѕаhа mеngimbаngi реrmаinаnnуа. Aduhh… аdа саirаn liсin kеmbаli kеluаr dаri реniѕku. Cаirаn itu mаkin mеnаmbаh liсin dinding mеmеk Nia. Aku bеnаr-bеnаr mеrаѕаkаn kеnikmаtаn реrѕеtubuhаn ini. Aku mаkin tеnggеlаm dаlаm kеnikmаtаn bеrѕеtubuh dеngаn Nia, ѕungguh аku ngаk аkаn mеluраkаnnуа.

Tubuh kаmi tеrlihаt mеngkilаt оlеh kеringаt kаmi bеrduа. Tоkеt Nia рun bеrgоуаng-gоуаng mеngikuti irаmа gеrаkаn kаmi, mеmbuаtku mаkin gеmаѕ untuk mеrеmаѕnуа dаn ѕеѕеkаli ku kеmоt ѕаmраi iа mеnjеrit kесil. Mеmеk Nia mаkin bеrbuѕа аkibаt kосоkаn реniѕku.Lаmа kеlаmааn аku mеrаѕаkаn ѕеѕuаtu уаng ngаk tеrtаhаnkаn lаgi. Aku mаkin раѕrаh kеtikа kеnikmаtаn ini mеnjаlаr dаri раngkаl ѕаmраi kе ujung buаh zаkаrku.

“Nia.. guе udаh mаu kеluаr nihh.. lое… mаѕih lаmа ngаk..?”, rintihku
“Sеbеntаrr.. Riyan… ѕаmа.. guе.. jugа.. hаmрir.. kеluаrr”, раntаtnуа mеnеkаn реniѕku dеngаn kuаt.
Aааrrhhhhh… Aаааhhhhh… Sѕhhhhhh… “Pеniѕku mеnуеmрrоtkаn аir mаni kе dаlаm lоbаng mеmеknуа bеrkаli-kаli”

Sаmраi саirаn рutih itu mеlеlеh di bаgiаn bibir mеmеknуа. ngаk kuѕаngkа bаnуаk ѕеkаli ѕреrmаku уg bеrlumurаn di mеmеknуа. Kеmudiаn Nia bеrjоngkоk mеmеgаng реniѕku. Lаlu iа mеnjilаt dаn mеngulum реniѕku уg mаѕih bеrlumurаn ѕреrmа. Diа mеnеlаn ѕеmuа ѕреrmаku ѕаmраi kераlа реniѕku bеrѕih mеngkilаt.

Nia kеmbаli bеrdiri mеmаndаngi реnuh kерuаѕаn. Tubuh Nia tеrjаtuh lеmаѕ mеmbеbаni tubuhku, bаdаnnуа bеrgеtаr mеrаѕаkаn оrgаѕmе. Nia mеmаndаngku tеrѕеnуum, diѕеrtаi dеngаn nаfаѕ уg mаѕih tеrеngаh-еngаh. Kаmi рun bеrреlukаn dаlаm tubuh реnuh kеringаt dеngаn аlаt kеlаmin kаmi mаѕih ѕаling mеnуаtu. Bibir kаmi ѕаling mеngесuр dеngаn mеѕrа, ѕаmbil mеmаinkаn bаgiаn-bаgiаn ѕеnѕitif.

Sеtеlаh itu kаmi mеmbеrѕihkаn diri bеrѕаmа ѕеbеlum bеrаnjаk kеluаr WC. Sеlаmа kаmi di kаmаr mаndi, kаmi ѕаling mеngutаrаkаn ѕеѕuаtu hаl. Iѕеng-iѕеng аku bеrtаnуа mеngара diа mаu mеnеrimа реrlаkuаnku ѕеxku bаruѕаn. Tеrnуаtа Nia mеngаtаkаn bаhwа ѕеlаmа ini diа ѕudаh lаmа mеnуukаiku, nаmun iа ngаk bеrаni mеngutаrаkаnnуа, ѕеbаb mаlu ѕаmа tеmаn-tеmаnnуа. Aku ѕеmраt tеrtеgun mеndеngаrnуа.

Kеmudiаn аku jugа mеngаtаkаn bаhwа dаri dulu аku jugа ѕukа раdаnуа. Sеаkаn diа tаk реrсауа, tеtарi ѕеtеlаh kеjаdiаn tаdi kаmi mеnjаdi ѕаling mеnуауаngi. Kаmi kеmbаli bеrреlukаn dеngаn mеѕrа ѕаmbil ѕаling mеngесuр bibir.Aku ѕеmраt khаwаtir kаlаu Nia hаmil, ѕеbаb аku mеngеluаrkаn ѕреrmаku di dаlаm mеmеknуа. Aku ngаk mаu mеnikаh, аku bеlum ѕiар jаdi bараk. Biаrlаh, kаlаuрun Nia hаmil, аku аkаn mеmbuаt ѕuаtu rеnсаnа. Lаgiрulа kаmi mеlаkukаnnуа bаru ѕеkаli, jаdi kеmungkinаn diа hаmil kесil реluаngnуа.

Sudаh рuаѕ dеngаn birаhi аku mеnуuruh Nia kеluаr bеlаkаngаn, аku kеluаr duluаn аgаr biѕа mеngаmаti kеаdааn. Sеtеlаh tidаk аdа оrаng ѕаtuрun, bаrulаh Nia kеluаr, kеmudiаn kаmi реrgi bеrlаwаnаn аrаh dаn bеrtеmu kеmbаli di ѕuаtu tеmраt. Sаmраi ѕааt ini hubungаnku dеngаn Nia mаѕih bеrjаlаn bаik, сumа nkаmi bеlum mеngulаng ара уаng udаh kаmi lаkukаn di WC.

Bеbеrара minggu ѕеtеlаh kеjаdiаn itu, аku mulаi mеndеngаr fаktа dаri tеmаn-tеmаnnуа bаhwа Nia itu ѕеbеnаrnуа сеwеk уаng gila Sеx. Dеngаr-dеngаr jugа diа jugа tеlаh bеrѕеtubuh dеngаn bаnуаk рriа, bаik dаri kаlаngаn mаhаѕiѕwа lаinnуа аtаu оm-оm.Mаkаnуа аku ѕеmраt сurigа wаktu kаmi bеrѕеtubuh, ѕеbаb wаlаuрun mеmеknуа mаѕih rараt ѕереrti rаѕа реrаwаn, nаmun аku ngаk mеrаѕаkаn mеnуеntuh ѕеlарut dаrаnуа, bаhkаn аku ѕаmа ѕеkаli jugа tidаk mеlihаt dаrаh уаng kеluаr dаri lubаng mеmеknуа.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Senandung masa puber : perawan mu untuk ku

 Senandung masa puber : perawan mu untuk ku

AGEN BOLA TERPERCAYA - Sebut saja namaku Mat,tinggiku waktu di sekolah kelas 3 SMP sekitar 162cm, yg aku paling suka dari cewek adalah payudaranya semakin besar dan montok,semakin aku suka. Apalagi kalo wajahnya juga cantik,makin bikin aku horny (mungkin karena aku sering baca majalah & nonton film porno sehingga membuat aku jd sperti itu).

Di sekolah aku selalu berprestasi & masuk 5 besar. Sehingga aku slalu masuk kelas pilihan atau unggulan (kelas untuk orang2 pinter..itu katanya guru2 aku wktu itu).

Aku terkadang usil,tp pintar hampir disemua mata pelajaran,terutama sejarah,geografi,biologi,& matematika(MTK). Di kelas aku cenderung gaul dgn tmen2 cwek coz mereka mau menerima aku apa adanya,dibandingkan temen cwok. Di skolahku aku mempunyai temen sekelas yg di panggil Puput.

Aku sekelas & kenal dgnnya sejak kelas 2. Dia orangnya putih, rambut panjang(sering dikuncir),bibir mungil tipis,cantik(menurut pendapatku), senyum manis berlesung pipit,bodi langsing & lebih tinggi sedikit dariku(coz tinggi aku hanya sekupingnya),ramah, ukuran payudara 34B(itu aku tau wkt ng SEX dgnnya), dan gila sex (ini aku tau stelah kualami sendiri dgnnya).

Suatu hari aku dapat tugas atau PR Matematika yg lumayan rumit & memiliki wkt deadline yg cepat. Aku sih sudah terbiasa dgn soal2 itu,tp lain halnya dgn Puput. Ia nampaknya bingung &masih blom mengerti dgn PR yg diberikan. Puput pun menyapa aku.

“hai,Mat…” tegurnya.

“hai jg Put..ada apa?” tanyaku.

“begini Mat,PR MTK(Matematika) nanti kita kerjain bareng ya?”
“Sekalian ajarin gw, krn catatan gw gak lengkap en gw jg blom ngerti?” pintanya.
“Mmm…gimana ya?” “Gw sih mau aja,tp ngrjainnya kpan?” “Dimana?” “dan sama siapa aja?” jawabku.

“bagaimana klo dirumah gw aja?” “Kebetulan rmh gw lg sepi,BoNyok(Bokap n Nyokap) pergi keluar kota.” “Kita kerjainnya abis pulang skolah nanti.”
“Tenang aja ntar gw jamu en sediain makanan kecil jg mimuman deh.”
“Ntar jg gw ajak anak2 cwek yg lain” katanya lg sambil pergi utk mengajak anak2 cwek yg lain.

Tapi tampaknya mereka smua sudah ada janji & ga bisa ikut. Selain itu adapula yg mau les,dll. Tak berapa lama Puput datang kembali menghampiriku.

“Mat, kayaknya cuma kita berdua aja nih yg blajar bareng, anak-anak cwek yg lain pada gak mau.” jelasnya.

“yaudah,gak apa-apa.” “Tapi ntar sbelum ke rumah kamu,anterin gw ke wartel ya?” “gw tlp ortu gw dlu skalian minta ijin.” pintaku.

“iya,tenang aja.” jawabnya.

Setibanya di rumah Puput,aku langsung dipersilahkan duduk di ruang tamunya.

“Mat,tnggu en duduk dulu aja disini di sofa ya?” “Gw mau ganti baju dlu,skalian ambil minuman.” “Oh,iya.mau minum apa, Mat?” “Dingin atau panas?” tanyanya lagi.

“apa aja Put,asal jgn racun..” candaku.
Puput pun tersenyum dgn manisnya,sehingga lesung pipitnya terlihat.

Sambil menunggu Puput, aku memandangi sekeliling ruang tamu di rumah itu. Rumah yg dari luar terlihat sederhana,namun luas didalamnya dgn 3 buah kamar. Terdapat pula foto2 Puput & orang tuanya. Tak berapa lama muncullah Puput tanpa aku sadari dari belakang sambil menegur aku.

“ehemm..ehemm..ngapain Mat?” “serius amat liat fotonya.” katanya smbil meletakkan minuman di meja. PREDIKSI BOLA MALAM INI

Akupun menjawab tp masih dlm posisi membelakangi Puput.
“gak ngapa-ngapain,cuma lg liat-liat foto kamu & skeluarga aja” jawabku.

Saat aku memalingkan wajah ke arah Puput. Aku agak tertegun melihat Puput dgn pakaian celana pendek abu-abu muda yg pendeknya 20cm diatas lututnya. Serta mengenakan kaos putih yg agak longgar atau mungkin jg kebesaran utk dirinya.

Aku bisa melihat dr kerah bajunya yg longgar serta terlihat tali BHnya yg berwarna pink dan kerah kaosnya sring ditarik kebelakang karena takut terlihat belahan dadanya. Serta lengan kaos yg digulung sedikit. Aku sempat lama memandanginya,apalagi kulitnya yg putih smakin terlihat jelas & seksi. Membuat aku merasa ada sesuatu yg bergejolak didadaku.

“woi..Mat.kok diam aja?” “ngelamun ya?” “ngelamunin apaan?” katanya memecahkan kekagumanku.

” ah…gak. gw cuma heran aja ini rumah sepi amat.
(sambil aku ambil posisi duduk dilantai ruang tamunya yg beralaskan karpet bulu)
“Memangnya cuma kamu & ortu kamu aja yg tinggal disini ya?” tanyaku basa basi.

“gak jg.ada sih satu lg orang yg tinggal disini yaitu om gw.”
“Om gw tinggal disini kalo lg pas ditugasin kerja beberapa hari aja ke jakarta sama bosnya.” “skrang dia lg dirumahnya di daerah bandung sana.” jelasnya.

“berarti kamu slalu sndirian dong kalo ortu kamu kerja?” tanyaku lg.

“ya,begitulah.” jawabnya singkat.

“knp gak pake pembantu aja, biar gak kesepian?” kataku lg.

“ortu gw gak mau gw jd anak manja meskipun gw anak satu-satunya, jd gw dilatih buat jd mandiri…btw diminum dlu dong minumannya, pasti udh haus kan dari tadi?”
“Oh,iya tnggu sbentar ya,gw mau ambil kue-kue & makanan ringan dulu.” pintanya sambil menuju dapur.

Tak berapa lama ia datang. Saat aku hendak minum, Puput menuju meja tamu utk meletakkan makanan kecil. Puput tersandung pinggiran karpet ruang tamunya.

Sehingga ia jatuh menimpa dan mengenai aku yg kbetulan sedang memegang gelas minuman dingin berisi sirup orange.Seluruh baju & celana seragam sekolahku yg masih kukenakan basah, sedangkan Puput hanya terkena sdikit basah pada tangannya.

“aduh..maaf ya Mat, gara2 gw kesandung.” “Gelas minuman lo tumpah ke seluruh seragam lo.” katanya sambil meraih tisu yg ada dimeja & secara spontan segera mengelap seragamku.

“oh…gak apa2 kok. Lagipula kan kamu gak sengaja.” jawabku sambil membantunya mengelap tumpahan sirup di bajuku.

Ada perasaan dag dig dug tak menentu yg kurasakan. Apalagi saat tangannya yg putih & halus mengelap celanaku yg basah. Ingin rasanya berlama-lama tangannya mengusap-usap ya ada jg dibalik celanaku.

Aku jg tak melewatkan kesempatan utk melihat belahan dadanya yg ditutupi dgn BHnya yg berwarna pink melalui kerah baju atau kaosnya. Karena aku takut ketahuan & si Konti dibalik celana mulai mau bangun, aku berkata padanya,

“Put, udah biar gw lap en bersihin aja sndiri.”
“Lagian hal sepele kayak begini mah wajar aja kali.”
“toh, kan kamu gak sengaja.” kataku memecah keadaan.
(padahal aku takut ketahuan kalo konti aku mulai bangun karena ia mengusap-usap & mengelap celanaku yg basah….he5x).

“aduh..Mat..lo emang baik banget, gak salah gw punya temen kyak lo.”
“Udah baik, pemaaf, pinter lagi.” katanya karena merasa bersalah.

ah..kamu Put, jd bikin gw GR aja.. jawabku.

“oh,iya Mat..mendingan lo ganti en buka aja dulu seragam lo.”
“Biar dicuci di mesin cuci n sembari tunggu kering, lo pake aja dulu kaos n celana Om gw.”(sambil berjalan menuju dan masuk ke kamar Omnya).
“Kebetulan ada yg cocok en kyaknya pas sama lo.”
“nih handuknya,lo ganti dikamar mandi yg ada di kamar Om gw aja, nih td gw cari n dpat dr lemari Om gw. Kayaknya pakaian ini cocok buat lo.” katanya sambil memberikan handuk dan kaos coklat yg ada ditangannya. DAFTAR SITUS JUDI BOLA ONLINE TERPERCAYA

Saat aku di kamar mandi aku tutup pintu kamar mandinya. Namun mungkin karena aku kurang atau lupa mengunci pintunya. Pintu jadi terbuka sedikit & aku baru menyadari klo Puput sepertinya memandang kearahku.

Tapi Aku sengaja membiarkannya saja. Aku mengguyur badanku dgn air, sambil menyabuni badanku yg sixpack, tdk lupa kontiku yg berukuran 14 cm kusabuni. Begitu slesai aku melihat Puput sedang berpura2 membaca majalah, sambil duduk di pinggir tempat tidur(masih dikamar Omnya loh..).

“hei..Put !” kataku pura2 menegur dan pura2 gak tau akan yg sudah ia lakukan saat aku mandi tadi.
“hei…gimana Mat,seger mandinya?”
“kyaknya udah pas kaos n celana pendek boxernya sama lo.” katanya smbil meletakkan majalah yg dibacanya.

“ayo Put kita langsung belajar aja” ajakku.

“tunggu dulu Mat,mendingan kita nonton filn dulu aja.” “Gimana?” pintanya.

“wah..,boleh jg tuh.tapi film apaan?” tanyaku lg.

“nih film ini (sambil menunjukkan dr balik kaosnya film porno dgn sdikit ragu2 ia menunjukkan).” ujarnya.

“astaga.. Puput,dapat dr mana film bgituan?” kataku pura2 kaget, padahal aku udah sering jg nonton film2 porno.

“oh..ini gw dapat dr lemari Om gw, sewaktu gw cari baju buat lo tadi.”
“gw sbenernya udh pernah en hampir sering nonton film porno bareng Ratna temen kita,klo lg pulang sekolah.” (Ratna adah salah satu cwek temen sekelasku jg, yg nanti aku ceritakan pengalaman SEX ku dgnnya).

“gw jg sring baca2 n liat2 majalah porno punya Om gw.” tambahnya lg.
“jadi…lo mau ga?” “pasti lo blom pernah nonton kan?” “apalagi orang pinter kyak lo pasti kerjanya belajar melulu kan?”
“skali2 kan gak apa2 Mat.” “nanti lo juga pengen lg…he5x.” ujarnya sambil merayu.

“tapi…” jawabku pura2 mikir padahal dalam hati senang dan gembira, kapan lagi bisa nonton film porno bareng sama cwek secantik Puput.

“udah gak usah mikir2, Mat.” timpalnya lg.

Akupun mengangguk stuju. Kami berduapun menonton,dgn duduk ditempat tidur. Karena TV dan DVD Playernya terdapat di depan tempat tidur.

Saat adegan sepasang pria & wanita saling bercumbu. Perlahan-lahan tangan kanan Puput mulai memegang dan meremas bantal yg dipeluknya, sedangkan tangan kirinya meremas2 dadanya sendiri. Sepertinya ia mulai terangsang. Aku pura2 tak memperhatikan.

Perlahan-lahan aku terangsang jg,dan mulai berani mengusap-usap paha mulusnya. Sampai akhirnya ia mulai tak tahan, dan melempar bantal yg dipeluknya. Kemudian tangan kanannya menarik kepalaku ke tubuhnya.

Dan iapun berkata, “ayo Mat ciumin payudara gw,biarin mulut en lidah lo menari-nari diatasnya.” pintanya dlm keadaan sange atau terangsang yg amat sangat.

Aku tak menyia-nyiakan lampu hijau tsb. Langsung kulepaskan kaosnya,shingga tampaklah bukit kembarnya yg seksi dan indah yg trtutup BH pink yg ia sendiri secara spontan membuka kancing pengait tali BHnya. Kucium dari dari leher hingga payudaranya dan kuisap-isap serta jilat puting merah mudanya.

“cup…cuip..shruupp…shrupp…”

Puput hanya bisa memejamkan mata kenikmatan dan menggigit bibir bawahnya.
Tak puas hanya disekitar payudara,mulutku kuarahkan ke mulutnya. Kuciumi bibir tipisnya dgn bgtu liarnya.

“cuupp…ciuuppp….”

Kumasukkan lidahku ke mulutnya dan ia mengisap-isap memainkan lidahku dimulutnya seperti permen.

“ssrrruupp…srruupp…3x..”

Sementara tanganku membuka kancing dan retsleting celana pendeknya. Dan iapun jg melakukan hal yg sama melucuti pakaianku hingga kami masing2 dlm keadaan bugil tanpa sehelai benangpun. Puput pun mengangkang sambil duduk dipinggir ranjang.Aku agak sdikit jongkok utk melakukan oral pada vaginanya yg indah ditumbuhi sdikit bulu halus. Tangannya membenamkan kepalaku kebagian me**knya.

“ayo Mat..jilat,cium,puasin gw Mat.” erangnya.
“emmhh…aahhggaah..hh..sssttt….uaachh…” desahnya.

Sekali-kali aku memasukkan jari tengahku ke lubang me**knya utk mencari klitorisnya. Tak berapa lama, Puput mencapai orgasme pertama. Keluar cairan hangat dan aku meminumnya.

“srluupp…srruuppp…”

Puas melakukan oral padanya. Aku menuntunnya melakukan gaya 69, posisi aku dibawah telentang & dia diatas melakukan BJ dgn mahirnya. Sedangkan aku memainkan jariku keluar masuk pada lubang me**knya smbil skali-kali menciuminya.

Puput sepertinya sudah tdk tahan, maka ia sgera melakukan WOT(Woman On the Top) smbil menghadapku. Tangannya membimbing kontiku yg sudah menegang dr tadi. Mulanya sulit,lama-lama secara perlahan masuk jg.

Tanganku meremas-remas kedua payudaranya. Tak berapa lama Puput mencapai Orgasme lg, ada sdikit darah yg keluar dari lubang me**knya berarti dia masih perawan,ia merebahkan tubunya diatasku. Sedangkan aku masih belum.

Masih dlm keadaan WOT,kontiku yg masih di dlm me**knya. Aku posisi duduk dipinggir ranjang,sdangkan Puput duduk diatas pangkuanku menghadapku sambil menggoyang. Dan aku dgn leluasa menghisap,meremas,dan menciumi payudaranya. Setelah puas dgn WOT,aku ganti dgn gaya Doggy Style. Puput membelakangiku agak sedikit membungkuk di pinggir ranjang. Tak ragu2 lagi kuhujamkan kontiku ke lubang me**knya.

“oh yes,oh no,..yes,oh no.” “terus Mat, ent*t gw terus jgn ragu2.” “uuhh..yes …oohh…” kata2 yg keluar dari mulutnya.

Setelah puas dgn posisi DS(Doggie Style), aku ganti dgn posisi MOT(Man On the Top). Kali ini aku merenggangkan & membuka kedua pahanya. Agar dapat leluasa kontiku masuk ke me**knya. Kupacu perlahan-lahan kontiku,lama kelamaan spertinya aku mau orgasme & Puput pun demikian.

” Put,gw mau keluar nih.” kataku.

” Sama..gw juga Mat. Kita keluarin bareng2 ya, Mat ?” pintanya.

“gak apa2 nih gw keluarin di dlm?” tanyaku.

“gak apa2 kok.” jawabnya.

Kamipun mengalami orgasme bersamaan. Aku merasa lelah yg tak terkira, tapi puas walaupun keperjakaanku hilang, Puput pun begitu.

“thanks ya Mat, udh bkin gw puas banget en gak nyesel lepas keperawanan gw.” “kapan2 kita lakukan lagi ya?” pintanya.

“iya gw jg puas bnget Put.” “tp gw gak bisa en gak berani ngelakuin lg, takut bikin kamu hamil” jawabku.

“jgn takut Mat, gw udh minum pil KB nyokap gw.” “jadi lo tenang aja deh.” katanya lagi.
“tapi Put…” kataku.
“ah..gak usah pake kata2 tapi deh Mat.”
“pkoknya kalo gw lg sange atau horni, lo hrus mau ent*t gw ya en layanin gw?”
“kalo lo gak mau, ntar gw bilang ke orang2, kalo lo udah perkosa gw.” ancamnya.
“oh iya,satu lagi Mat. ini rahasia kita berdua aja ya !” “jgn bilang siapa2” pesannya.

Mendengar hal itu, aku agak kaget dan sedikit menyesal sudah termakan jebakannya,untuk menjadi budak SEX nya. Tapi sedikit senang jg terbesit dipikiranku,aku jd ada jaminan tempat pelampiasan nafsu SEX ku jika sewaktu-waktu muncul.

Setelah selesai kami ke kamar mandi bersama-sama sambil melakukan lg walau hanya sebentar. Setelah itu kami melanjutkan mengerjakan PR MTK yg tertunda tadi.

Demikianlah kisah pengalaman SEX ku pertama kalinya. Aku menjadi budak SEX Puput sampai SMA,sbab kami masuk SMA yg sama. Kami melakukan selalu di rumahnya,karena selalu sepi. Sampai-sampai aku dikira pacarnya oleh teman2ku maupun orangtuanya.

Ia hanya bilang kalo aku sahabat karibnya & tempat curhat, bila ada yg mempertanyakan ttg hubungan kami berdua.Aku berhenti jadi budak SEX nya sampai lulusan SMA,sbab dia dilamar oleh pria pilihan orangtuanya.

Saat pernikahannya aku tak bisa datang karena aku berada di kampung. Setelah menikah, ia diboyong suaminya keluar kota karena suaminya dinas diluar.

Ada perasaan lega dlm hatiku saat aku tak lg dpt ancaman darinya. Tapi hatiku jg terkadang rindu utk melakukan hubungan SEX dgnnya.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Cerita Seks – Kenikmatan Malam Pertama

 Cerita Seks – Kenikmatan Malam Pertama

AGEN BOLA TERPERCAYA - Statusku sekarang sudah mempunyai teman hidup. Setelah sekian lama kita menjalin relasi tanpa tanda yang formal dari KUA akhirnya cepat tadi lebih kurang pukul 08. 00 disaksikan orang tua, dua saksi sah

dan ratusan orang daripada pihak mempelai pria ataupun waNisa, abdi telah formal menjadi serasi suami perempuan yang telah nyata, resmi, & bebas untuk melakukan tumpuan seks saat saja yang mana saja indah siang, silam, dikamar, didapur, dikamar membasuh, ditengah wisma, sambil intensif, sambil nonton TV, terpangkal kata peti penghulu tadinya bilangnya lepas sebebasnya usul sesuai secara aturan kepercayaan yang kita anut.

Tibalah saatnya abdi memasuki silam pertama dalam kamar mempelai tepatnya lebih kurang pukul 23. 30 yang mana acara perjamuan pernikahan sudah usai, karet tamu tiada lagi yang datang, serta orang-orang dirumah juga siapa tahu tinggal banyak diantara kita saja yang masih tertutup menunggu logistik resepsi, tentang hal kebanyakan telah tertidur lena karena jelas kecapean menjaga tamu per tamu yang datang tidak henti ubah berganti cantik tamu atas pengantin adam, pengantin perempuan, maupun tamu dari pengampu kami.

Sesudah mengunci kuat pintu lubang, suamiku mengatakan setengah berbisik “Dik, itu malam baru kita serupa suami orang belakang. Tebak segala sesuatu yang hendak kita perbuat pertama kali dikamar pengantin tersebut? ” Menurut pertanyaan suamiku tersebut awak hanya tertunduk malu lalu menggeleng-gelengkan penyelenggara isyarat menyangkal tidak tau. Padahal sesungguhnya dalam hatiku banyak sekali yang ingin kuungkapkan, namun sebab aku segan jadi cuma bisa teringa-inga tanpa mampu berkata-kata. PREDIKSI BOLA MALAM INI

Sewaktu-waktu kulihat roman suamiku yang tak jeda menatap wajahku sambil tersenyum hingga walhasil dia memakai telunjuknya untuk menganggat daguku agak tidak terus tertunduk. Masih beserta perasaan meleng, akupun menjalin wajahku sampai menatap setia ke suak suamiku. Kulihat suamiku balik tersenyum yang reflek kubalas senyuman suamiku itu secara senyuman segan.

“Abang kendi sekarang sudah biasa menjadi teman hidup adik, tidak perlu meleng seperti itu sedang dong! Kalian sudah lulus untuk bergumul dikamar serupa ini, jangan tegak digerebek penjaga atau kemas RT mampu semasa tunangan dulu” kelakar suamiku buktikan mencairkan situasi. Aku seharga mengangguk serta sedikit tertawa namun uniform menujukkan mereguk malu.

& kami pula biar lansung berpilin, didalam pelukkan suamiku, saya merasa tersedia barang yang keras menumpang di pahaku. ternyata tongkat tersebut ialah kerisnya si suamiku yang sudah mulai dari menegang. awak pun menyimak suamiku & suamiku lansung mencium bingkai ku serta kedua tangannya satu mencoba-coba bagian puncak ku & satunya telah masuk pada CD ku.

Terasa amat bila suamiku memengang miss V ku, ia beserta lembut mengosok-gosok klitorisku yang membuat saya tidak dapat mengontrol vitalitas birahi yang mulai menajam ini. Serta aku pula mengosok-gocok seluar suami ku dan awak cium-cium sosial suamiku serta setelah tersebut sambil bukan berpisah wahid sama unik kami berdua berjalan step by step menuju di ranjang.

Sehabis sampai diranjang suamiku sepertinya sudah menyerana bisa nunggu lagi untuk menjalankan tugasnya ini, ia lansung menggagas semua bajuku dan bajunya. Ia lansung mengajariku gimana untuk sesap kerisnya yang sangat panjang & besar.. hahaha sampai-sampai mulutku yang kecil itu tidak terima untuk kerisnya. DAFTAR SITUS JUDI BOLA ONLINE TERPERCAYA

Aku pula biar berusaha agar tidak meniadakan suamiku, saya jilat serta hisap lembut keris suamiku kadang awak melirik karakter suamiku yang sedang mereguk serviceku yang amatir tersebut. Setelah lebih kurang 10 menit aku isap suamiku minta untuk foreplay dengan status 69. Saya sendiri si agak segan karena belum pernah barangku di menjilat sama orang2 lain, secara muka yang malu hamba juga merunut permintaan suamiku. Suamiku lansung menjilat-jilat miss V ku yang sudah biasa mulai bersimbah berlendir ini dan kita sesama baku menyervis mono sama beda.

Setelah foreplay nya rampung suamiku membaringkanku dan merintis lebar ke-2 kakiku, walaupun masih meleng dan sekutil deg mumbang karna saya ni sedang perawan, oleh sebab itu aku pula biar dengan sosial bilang tentu suamiku untuk pelan-pelan saja, maklum belum pernah ML takut perih juga.

Suamiku pula biar mulainya beserta pelan-pelan & ia jajal untuk mengikutkan kerisnya di miss v ku, ia mulai secara lembut pelan-pelan memasukkan kepala negeri kerisnya akan tetapi karena linu saya kendati menahan jasad suamiku untuk berhenti sejenak dan lambat-lambat masuk. Suamiku tau bahwa aku juga sakit oleh karena itu dia pula biar dengan lagak mainnya. Lembut keris kendati masuk di dalam miss v ku dan berasa banget kalu ada tongkat yang rusuh muat di lobang miss v ku. dan sentimen itu rumit untuk disebut “sakit aduk enak”.

Teman hidup ku pula biar pelan-pelan pulang balik kerisnya serta lama-lama kiranya karna awak juga teransang jadinya menyerana gt berasa sakitnya sekalipun ada wahid perasaan yang enak then aku pula biar menikmatinya, sesudah 20 menit gitu suamiku bergoyang-goyang lebih dari tubuhku, saya melihat jika suamiku telah mulai kecapean jadi awak pun menugasi suamiku untuk mengajarku kapasitas lain yang biar saya yang menyervisnya. si suamiku lansung tinggikan keluar kerisnya, dan dikerisnya terdapat penuh darah perawanku yang sudah biasa aku pertahankan sekian lambat.

Dan suamiku lansung menyemayamkan diranjang & menyuruh awak untuk menaikinya “ya sumbuk lagi nunggang kuda” suamiku menyuruh saya untuk bergerak dan dia menempatkan tangan ku pada dada nya untuk jari-jariku bisa tampil sama klitoris nya. Serta suamiku ke-2 tangannya pun sambil merisik dada ku yang situ montok.

Sesudah aku goyang-goyang lumayan lelet, suamiku memintaku untuk hidup dan merungkuk di tilam, sedangkan suamiku bangun serta berlutut dibelakangku. ia membawa pinggulku & menusuk daripada belakang. dipikiran ku suamiku ini memuaskan juga sungguh sudah target sejam abdi berhubungan akan tetapi suamiku tetap terlihat cegak aja. & suamiku pula dorong-dorong awak dari besok.

Makin didorong terasa kesebatan dorongannya bertambah cepat, lekas, cepat, serta makin segera, habis tersebut suamiku lansung ambil tampak kerisnya & lansung melegarkan badanku untuk berbaring serta menyemprot maninya di mukaku. Maninya yang menetes lalu ku berasa panas & ada lumayan bau. Sehabis semua mani nya crot dimukaku, saya sedot sedang keris suamiku nampak sungguh kalau suamiku terasa amat nikmat.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Aku jadi budak seks bapak Mertua yg buas

 Aku jadi budak seks bapak Mertua yg buas

AGEN BOLA TERPERCAYA - Aku seorang laki-laki biasa, hobbyku berolah raga, tinggi badanku 178 cm dengan bobot badan 75 kg, Tiga tahun yang lalu saya menikah dan menetap di rumah mertuaku. Hari-hari berlalu kami lewati tanpa adanya halangan walaupun sampai saat ini kami memang belum dianugrahi seorang anak pendamping hidup kita berdua.

Kehidupan berkeluarga kami sangat baik, tanpa kekurangan apapun baik itu sifatnya materi maupun kehidupan seks kami. Tetapi memang nasib keluarga kami yang masih belum diberikan seorang momongan.

Di rumah itu kami tinggal bertiga, aku dengan istriku dan Ibu dari istriku. Sering aku pulang lebih dulu dari istriku, karena aku pulang naik kereta sedangkan istriku naik kendaraan umum. Jadi sering pula aku berdua di rumah dengan mertuaku sampai dengan istriku pulang.

Mertuaku berumur sekitar kurang lebih 45 tahun, tetapi dia mampu merawat tubuhnya dengan baik, aktif dengan kegiatan sosial dan bersenam bersama Ibu-Ibu yang lainnya. Kadang sering kulihat Ibu mertuaku pakai baju tidur tipis dan tanpa BH, melihat bentuk tubuhnya yang masih lumayan dengan kulitnya yang putih membuatku kadang bisa hilang akal sehat.

Pernah suatu hari, selesai Ibu mertua selesai mandi hanya menggunakan sehelai handuk yang dililitkan ke badannya. Gak lama dia keluar kamar mandi telpon berdering, sesampai dekat telpon ternyata Ibu mertuaku sudah mengangkatnya, dari belakang kulihat bentuk pangkal pahanya sampai ke bawah kakinya begitu bersih tanpa ada bekas goresan sedikitpun.

Aku tertegun diam melihat kaki Ibu mertuaku, dalam hati berpikir “Kok, udah tua begini masih mulus aja ya..?”.

Aku terhentak kaget begitu Ibu mertuaku menaruh gagang telpon, dan aku langsung berhambur masuk kamar, ambil handuk dan mandi. Selesai mandi aku membuat kopi dan langsung duduk di depan TV nonton acara yang lumayan untuk ditonton.

Gak lama Ibu mertuaku nyusul ikutan nonton sambil ngobrol denganku.

“Bagaimana kerjaanmu, baik-baik saja” tanya Ibu mertuaku.
“Baik, Bu. Lho Ibu sendiri gimana” tanyaku kembali.
Kami ngobrol sampai istriku datang dan ikut gabung ngobrol dengan kira berdua.

Malam itu, jam 11.30 malam aku keluar kamar untuk minum, kulihat TV masih menyala dan kulihat Ibu mertuaku tertidur di depan TV. Rok Ibu mertuaku tersibak sampai celana dalamnya kelihatan sedikit. Kulihat kakinya begitu mulus, kuintip roknya dan terlihatlah gumpalan daging yang ditutupi celana dalamnya.

Pengen banget rasanya kupegang dan kuremas vagina Ibu mertuaku itu, tetapi buru-buru aku ke dapur ambil minum lalu membawa ke kamar. Sebelum masuk kamar sambil berjalan pelan kulirik Ibu mertuaku sekali lagi dan burungku langsung ikut bereaksi pelan.

Aku masuk kamar dan coba mengusir pikiranku yang mulai kerasukan ini. Aku telat bangun, kulihat istriku sudah tidak ada.

Langsung aku berlari ke kamar mandi, selesai mandi sambil mengeringkan rambut yang basah aku berjalan pelan dan tanpa sengaja kulihat Ibu mertuaku berganti baju di kamarnya tanpa menutup pintu kamar. Aku kembali diam tertegun menatap keseluruhan bentuk tubuh Ibu mertuaku. Cuma sebentar aku masuk kamar, berganti pakaian kerja dan segera berangkat.

Hari ini aku pulang cepat, di kantor juga nggak ada lagi kerjaan yang aku harus kerjakan. Sampai di rumah aku langsung mandi, membuat kopi dan duduk di pinggir kolam ikan. Sedang asyik ngeliatin ikan tiba-tiba kudengar suara teriakan, aku berlari menuju suara teriakan yang berasal dari kamar Ibu mertuaku. Langsung tanpa pikir panjang kubuka pintu kamar.

Kulihat Ibu mertuaku berdiri diatas kasur sambil teriak “Awas tikusnya keluar..!” tandas Ibu mertuaku. PREDIKSI BOLA MALAM INI

“Mana ada tikus” gumanku.
“Lho.. kok pintunya dibuka terus” Ibu mertuaku kembali menegaskan.
Sambil kututup pintu kamar kubilang “Mana.. mana tikusnya..!”.
“Coba kamu lihat dibawah kasur atau disudut sana..” kata Ibu mertuaku sambil menunjuk meja riasnya.

Kuangkat seprei kasur dan memang tikus kecil mencuit sambil melompat kearahku. Aku ikut kaget dan lompat ke kasur. Ibu mertuaku tertawa kecil melihat tingkahku dan mengatakan “Kamu takut juga ya?”.

Sambil berguman kecil kembali kucari tikus kecil itu dan sesekali melirik ke arah Ibu mertuaku yang sedang memegangi rok dan terangkat itu. Lagi enak-enaknya mencari tiba-tiba Ibu mertuaku kembali teriak dan melompat kearahku, ternyata tikusnya ada di atas kasur. Ibu mertuaku mendekapku dari belakang, bisa kurasakan payudaranya menempel di punggungku, hangat dan terasa kenyal-kenyal. Kuambil kertas dan kutangkap tikus yang udah mulai kecapaian itu trus kubuang keluar.

“Udah dibuang keluar belum?” tanya Ibu mertuaku.
“Sudah, Bu.” jawabku.
“Kamu periksa lagi, mungkin masih ada yang lain.. soalnya Ibu dengar suara tikusnya ada dua” tegas Ibu mertuaku.
“walah, tikus maen pake ajak temen segala!” gumamku.
Aku kembali masuk ke kamar dan kembali mengendus-endus dimana temennya itu tikus seperti yang dibilang Ibu mertuaku.

Ibu mertuaku duduk diatas kasur sedangkan aku sibuk mencari, begitu mencari di bawah kasur sepertinya tanganku ada yang meraba-raba diatas kasur. Aku kaget dan kesentak tanganku, ternyata tangan Ibu mertuaku yang merabanya, aku pikir temennya tikus tadi. Ibu mertuaku tersenyum dan kembali meraba tangaku. Aku memandang aneh kejadian itu, kubiarkan dia merabanya terus.

“Gak ada tikus lagi, Bu..!” kataku.
Tanpa berkata apapun Ibu mertuaku turun dari kasur dan langsung memelukku. Aku kaget dan panas dingin.

Dalam hati aku berkata “Kenapa nih orang?”.
Rambutku dibelai, diusap seperti seorang anak. Dipeluknya ku erat-erat seperti takut kehilangan.

“Ibu kenapa?” tanyaku.
“Ah.. nggak! Ibu cuma mau membelai kamu” jawabnya.
“Udah ya.. Bu, belai-belainya..!” kataku.
“Kenapa, kamu nggak suka dibelai sama Ibu” jawab Ibu mertuaku.
“Bukan nggak suka, Bu. Cumakan..?” tanyaku lagi.
“Cuma apa, ayo.. cuma apa..!?” potong Ibu mertuaku.
Aku diam saja, dalam hati biar sajalah nggak ada ruginya kok dibelai sama dia.

Ibu mertuaku terus membelaiku, rambut trus turun ke leher sambil dicium kecil. Aku merinding menahan geli, Ibu mertuaku terus bergerilya menyusuri tubuhku. Kaosku diangkat dan dibukanya, pentil dadaku dipegang, diusap dan dicium.

Kudengar nafas Ibu mertuaku makin nggak beraturan. Dituntunnya aku keatas ranjang, mulailah pikiranku melanglang buana.

Dalam hati aku berpikir “Jangan-jangan Ibu mertuaku lagi kesepian dan minta disayang-sayang ama laki-laki”.

Aku tidak berani bertindak atau ikut melakukan seperti Ibu mertuaku lakukan kepada saya. Aku diatas ranjang dengan posisi terlentang, kulihat Ibu mertuaku terus masih mengusap-usap dada dan bagian perutku.

Dicium dan terus dielus, aku menggelinjang pelan dan berkata “Bu, sudah ya..”.

Dia diam saja dan tangan kananya masuk ke dalam celanaku, aku merengkuh pelan. Tangan kirinya berusaha untuk menurunkan celana pendekku. Aku beringsut untuk membantu menurunkan celana pendekku, tidak lama celanaku sudah lepas berikut celana dalamku.

Burungku sudah berdiri kencang, tangan kanan Ibu mertuaku masih memegang burungku dan menoleh kepadaku sambil tersenyum mesum. Kepala burungku diciumnya, tangan kirinya memijit bijiku, aku nggak tahan dengan gerakan yang dibuat Ibu mertuaku.

“Ah, ah.. hhmmh, teruss..” itu saja yang keluar dari mulutku.

Ibu mertuaku terus melanjutkan permainannya dengan mengulum burungku. Aku benar-benar terbuai dengan kelembutan yang diberikan Ibu mertuaku kepadaku. Kupegang kepala Ibu mertuaku yang bergerak naik turun. DAFTAR SITUS JUDI BOLA ONLINE TERPERCAYA

Bibirnya benar-benar lembut, gerakan kulumannya begitu pelan dan teratur. Aku merasa seperti disayang, dicintai dengan Ibu mertuaku.

“Ah, Bu.. aku nggak tahan lagi Bu..” jelasku.
“Hhmm.. mmh, heh..” suara Ibu mertuaku menjawabku.

Gerakan kepala Ibu mertuaku masih pelan dan teratur. Aku makin menggelinjang dibuatnya. Badanku menekuk, meliuk dan bergetar-getar menahan gejolak yang tak tahan kurasakan. Dan tak lama badanku mengejang keras.

Kurasakan nikmat yang amat sangat kurasakan, kulihat Ibu mertuaku masih bergerak pelan, bibirnya masih menelan burungku dengan kedua tangannya yang memegang batang burungku. Dia melihatku dengan tatapan sayunya dan kemudian kembali menciumi burungku, geli yang kurasakan sampai ke ubun-ubun kepala.

“Banyak banget kamu keluarnya, Do..!” tanyaku Ibu mertuaku.

Aku terdiam lemas sambil melihat Ibu mertuaku datang menghampiriku dan memelukku dengan mesra. Aku balas pelukannya dan kucium dahinya. Kubantu dia membersihkan mulutnya yang masih penuh spremaku dengan menggunakan kaosku tadi. Aku duduk diranjang, telanjang bulat dan menghisap rokok. Sedang Ibu mertuaku, tiduran dekat dengan burungku.

“Kenapa jadi begini, Bu..?” tanyaku.
“Ibu cuma pengen aja kok..” jawab Ibu mertuaku.
Aku belai rambutnya dan kuelus-elus dia sambil berkata “Ibu mau juga.?”.

Dia menggangguk pelan, kumatikan rokokku dan terus kucium bibir Ibu mertuaku. Dia balas ciumanku dengan mesra, aku melihat tipe Ibu mertuaku bukanlah tipe yang haus akan seks, dia haus akan kasih sayang. Berhubungan badanpun sepertinya senang yang pelan-pelan bukannya seperti srigala lagi musim kawin.

Aku ikut pola permainan Ibu mertuaku, pelan-pelan kucium dia mulai dari bibirnya terus ke bagian leher dan belakang kupingnya, dari situ aku ciumi terus ke arah dadanya.

Kubantu dia membukakan pakaiannya, kulepas semua pakaiannya. Kali ini aku benar-benar melihat semuanya, payaudaranya masih sedikit mengencang, badannya masih bersih untuk seumurannya, kakinya masih bagus karena sering senam dengan teman-teman arisannya.

Kuraba dan kuusap semua badannya dari pangkap paha sampai ke payudaranya. Aku kembali ciumi dia dengan pelan dan beraturan. Payudaranya kupegang, kuremas pelan dan lembut, kucium putingnya dan kudengar desahan nafasnya.

Kunikmati dengan pelan seluruh bentuk tubuhnya dengan mencium dan membelai setiap inchi bagian tubuhnya. Puas di dada aku terus menyusuri bagian perutnya, kujilati perutnya serta memainkan ujung lidahku dengan putaran lembut membuat dia kejang-kejang kecil.

Tangannya terus meremas dan menjambak rambutku. Sampai akhirnya bibirku mencium daerah berbulu miliknya, kucium aroma vaginanya serta kujilati bibir vaginanya.

“Oucchh.. terus sayang, kamu lembut sekali.. tee.. teruss..” kudengar suaranya pelan.

Kumainkan ujung lidahku menyusuri dinding vaginanya, kadang masuk kadang menjilat membuat dia seperti ujung kenikmatan luar biasa. Kemudian ditariknya kepalaku dan melumat bibirku dengan panas. Dia kembali menidurkan aku dan terus dia menaikiku.

Dipegangnya kembali burungku yang sudah kembali siap menyerang. Diarahkan burungku ke lobang vaginanya dan slepp.. masuk sudah seluruh batangku ditelan vagina Ibu mertuaku. Diangkat dan digoyang memutar-mutar vaginanya untuk mendapatkan kenikmatan yang dia inginkan.

“Ah.. uh, nikmat banget ya..!” kata Ibu mertuaku.

Dengan gerakan seperti itu tak lepas kuremas payudaranya dengan pelan sesekali kucium dan kujilat.
“Aduh, Ibu nggak tahan lagi sayang..” kata Ibu mertuaku.

Aku coba ikut membantu dia untuk mendapatkan kepuasan yang dulu mungkin pernah dia rasakan sebelum denganku. Gerakannya makin cepat dari sebelumnya, dan dia berhenti sambil mendekapku kembali. Kurangkul dia dan terus menggoyangkan batang burungku yang masih didalam dengan naik turun.
“Ahh.. ah.. ahhss..” desah Ibu mertuaku.
Kupeluk dia sambil kuciumi bibirnya. Dia diam dan tetap diatas dalam dekapanku.
“Enak ya.. Bu. Mau lagi..?” tanyaku.
Dia menoleh tersenyum sambil telunjuknya mencoel ujung hidungku.
“Kenapa? Kamu mau lagi?” canda Ibu mertuaku.

Tanpa banyak cerita kumulai lagi gerakan-gerakan panas, kuangkat Ibu mertuaku dan aku menidurkan sambil menciumnya kembali. Kutuntun dia untuk bermain di posisi yang lain. Kuajak dia berdiri di samping ranjangnya.

Sepertinya dia bingung mau diapain. Tetapi untuk menutupi kebingunggannya kucium tengkuk lehernya dan menjilati kupingnya. Kuputar badannya untuk membelakangiku, kurangkul dia dari belakang. Tangan kanannya memegang batang burungku sambil mengocoknya pelan.

Kuangkat kaki kanannya dan terus kupegangi kakinya. Sepertinya dia mengerti bagaimana kita akan bermain. Tangan kanannya menuntun burungku ke arah vaginanya, pelan dan pasti kumasukkan batang burungku dan masuk dengan lembut.

Ibu mertuaku merengkuh nikmat, kutarik dan kudorong pelan burungku sambil mengikuti gerakan pantat yang diputar-putar Ibu mertuaku. Kutambah kecepatan gerakanku pelan-pelan, masuk keluar dan makin kepeluk Ibu mertuaku dengan dekapan dan ciuman di tengkuk lehernya.

“Ah.. ah.. Dod.. Dodo, kammuu..!” suara Ibu mertuaku pelan kudengar.
“Ibu keluar lagi.. Do..” kata Ibu mertuaku.

Makin kutambah kecepatan sodokan batangku dan.., “Acchh..” Ibu mertuaku berteriak kecil sambil kupeluk dia. Tubuhnya bergetar lemas dan langsung jatuh ke kasur. Kubalik tubuhnya dan kembali kumasukkan burungku ke vaginanya.

Dia memelukku dan menjepit pinggangku dengan kedua kakinya. Kuayun pantatku naik turun membuat Ibu mertuaku makin meringkih kegelian.

“Ayo Dodo, kamu lama banget sih.. Ibu geli banget nih..” kata Ibu mertuaku.
“Dikit lagi, Bu..!” sahutku.

Ibu mertuaku membantu dengan menambah gerakan erotisnya. Kurasakan kenikmatan itu datang tak lama lagi. Tubuhku bergetar dan menegang sementara Ibu mertuaku memutar pantatnya dengan cepat. Kuhamburkan seluruh cairanku ke dalam vaginanya.

“Ahhcckk.. ahhk.. aduhh.. nikmatnya” kataku.
Ibu mertuaku memelukku dengan kencang tapi lembut.
“Waduh banyak juga kayaknya kamu keluarkan cairanmu untuk Ibu..” kata Ibu mertuaku.

Aku terkulai lemas dan tak berdaya disamping Ibu mertuaku. Tangan Ibu mertuaku memegang batang burungku sambil memainkan sisa cairan di ujung batang burungku. Aku kegelian begitu tangan Ibu mertuaku negusap kepala burungku yang sudah kembali menciut. Kucium bibir Ibu mertuaku pelan dan terus keluar kamar terus mandi lagi.

Semenjak hari itu aku sering mengingat kejadian itu. Sudah empat hari Ibu mertuaku pergi dengan teman-temannya acara jalan-jalan dengan koperasi Ibu-Ibu di daerah itu. Jam 05.00 sore aku sudah ada di rumah, kulihat rumah sepi seperti biasanya.

Sebelum masuk ke kamar tidurku kulihat kamar mandi ada yang mandi, aku bertanya “Siapa didalam?”.

“Ibu! Kamu sudah pulang Do..” balas Ibu mertuaku.
“O, iya. Kapan sampainya Bu?” tanyaku lagi sambil masuk kamar.
“Baru setengah jam sampai!” jawab Ibu mertuaku.

Kuganti pakaianku dengan pakaian rumah, celana pendek dan kaos oblong. Aku berjalan hendak mengambil handukku untuk mandi. Begitu handuk sudah kuambil aku berjalan lagi ke kamar mau tidur-tiduran dulu sebelum mandi.

Lewat pintu kamar mandi kulihat Ibu mertuaku keluar kamar mandi dengan menggunakan handuk yang dililitkan ke badannya. Aku menunduk coba untuk tidak melihatnya, tetapi dia sengaja malah menubrukku.

“Kamu mau mandi ya?” tanya Ibu mertuaku.
“Iya, emang Ibu mau mandi lagi”? candaku.

Dia langsung peluk aku dan cium pipi kananku sambil berbisik dia katakan “Mau Ibu mandiin nggak!”.

“Eh, Ibu. Emang bayi pake dimandiin segala” balasku.
“Ayo sini.. biar bersih mandinya..” jawab Ibu mertuaku sambil menarikku ke kamar mandi.

Sampai kamar mandi aku taruh handukku sedangkan Ibu mertuaku membantu melapaskan bajuku. Sekarang aku telanjang bulat, dan langsung mengguyur badanku dengan air.

Ibu mertuaku melepaksan handuknya dan kita sudah benar-benar telanjang bulat bersama. Burungku mulai naik pelan-pelan melihat suasana yang seperti itu.

“Eh, belum diapa-apain sudah berdiri?” kata Ibu mertuaku sambil nyubit kecil di burungku.

Aku mengisut malu-malu diperlakukan seperti itu. Kuambil sabun dan kugosok badanku dengan sabun mandi. Kita bercerita-cerita tentang hal-hal yang kita lakukan beberapa hari ini. Si Ibu bercerita tentang teman-temannya sedangkan aku bercerita tentang pekerjaan dan lingkungan kantorku.

Ibu mertuaku terus menyabuni aku dengan lembut, sepertinya dia lakukan benar-benar ingin membuatku mandi kali ini bersih. Aku terus saja bercerita, Ibu mertuaku terus menyabuni aku sampai ke pelosok-pelosok tubuhku. Burungku dipegangnya dan disabuni dengan hati-hati dan lembut.

Selesai disabun aku guyur kembali badanku dan sudah itu mengeringkannya dengan handuk. Begitu mau pakai celana Ibu mertuaku melarang dengan menggelengkan kepalanya. Aku lilitkan handukku dan kemudian ditariknya tanganku ke kamar tidur Ibu mertuaku.

Sampai di kamar aku didorongnya ke kasur dan segera dia menutup pintu kamarnya. Aku tersenyum melihatnya seperti itu, dia lepaskan handuk di badannya dan di badanku. Burungku memang sudah hampir total berdiri.

Selepasnya handukku dia langsung mengulum burungku, aku terdiam melihatnya bergairah seperti itu. Cuma sebentar dia ciumi burungku, langsung dia menaikku dan memasukkan burungku ke vaginanya. Dalam hati aku berpikir kalau Ibu mertuaku memang sudah kangen banget melakukannya lagi denganku.

Dia angkat dan dia turunkan pantatnya dengan gerakan yang stabil. aku pegang dan remas-remas payudaranya membuat dia seperti terbang keawang-awang.

Gerakannya makin cepat dan bersuara dengan pelan “Oh.. oh,.ahcch..”.
Dan tak lama kemudian badannya menegang kencang dan jatuh ke pelukkanku.
Kupeluk dia erat-erat sambil mengatakan “Waduh.. enak banget ya?”.
“He-eh, enak” balasnya.
“Emang ngeliat siapa disana sampai begini?” tanyaku.
“Ah, nggak ngeliat siapa-siapa, cuma kangen aja..” balas Ibu mertaku.

Kali ini aku kembali bergerak, kuciumi dia terlebih dahulu sambil kuremas payudaranya. Kubuat dia mendesah geli dan kubangkitkan lagi gairahnya kembali. Sampai di daerah vaginanya, kujilati dinding vaginanya sambil memainkan lobang vaginanya.

Ibu mertuaku kadang merapatkan kakinya mendekapkan wajahku untuk masuk ke vaginanya.

“Ayo ah.. kamu ngebuat Ibu gila nanti” kata Ibu mertuaku.

Aku beranjak berdiri dan menidurnya sambil mengarahkan burungku masuk ke dalam vaginanya. Pelan-pelan aku goyangkan burungku, kadang kutekan pelan dengan irama-irama lembut.

Tak lama masuk sudah burungku ke dalam dan Ibu mertuaku mendesis kayak ular cobra. Kugoyang pantatku, kunaikkan dan kutekan kembali burungku masuk ke dalam vaginanya.

Aku terus bergerak monoton dengan ciuman-ciuman sayang ke arah bibir Ibu mertuaku. Ibu mertuaku hanya mengeluarkan desahan-desahan dengan matanya yang merem melek. Kulihat dia begitu nikmat merasakan burungku ada dalam vaginanya.

Dia jepit pinggangku dengan kedua kakinya untuk membantuku menekan batang burungku yang sedari tadi masih terus mengocok lobang vaginanya.

“Aku nggak kuat, Do..” desah ibu mertuaku.
Aku semakin menambah kecepatan gerakanku apalagi setelah Ibu mertuaku memintaku untuk keluar berbarengan, aku menggeliat menambah erotis gerakanku.
“Acchh.. sshh.. ah.. oh” desah Ibu dengan dibarengi pelukannya yang kencang ke badanku.

Tiba-tiba kurasakan cairanku ikut keluar dan terus keluar masuk ke dalam vagina Ibu mertuaku. Aku benar-benar puas dibuat Ibu mertuaku, sepertinya cairanku benar-benar banyak keluar dam membasahi lubang dan dinding vagina Ibu mertuaku.

Ibu mertuaku masih memelukku erat dan menciumi leherku dengan kelembutan. Aku beranjak bangun dan mencabut batang burungku, kulihat banyak cairan yang keluar dari lobang vagina Ibu mertuaku.

“Mungkin nggak ketampung makanya tumpah”, kataku dalam hati.
Aku pamit dan langsung ke kamar mandi membersihkan badan serta burungku yang penuh dengan keringat serta sisa sperma di batangku.

Itulah terakhir kali kami melakukan perbuatan itu bersama. Sebenarnya aku berusaha untuk menghindar, tetapi kita hanyalah manusia biasa yang terlalu mudah tergoda dengan hal itu. Ibu mertuaku pindah ke rumah anaknya yang sulung, aku tahu maksud dan tujuannya.

Tetapi istriku tidak menerimanya dan berprasangka bahwa istriku tidak mampu menjaga ibunya yang satu itu.

Lorenzo, yang absen dari pekan balap MotoGP Belanda, Jerman, Ceko, Austria, akan kembali turun lintasan di Silverstone akhir pekan ini.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Agen Live Casino

Sahabatcasino Agen Live Casino Online dan Sabung Ayam Terpercaya

Label