• Sabung Ayam
  • sahabat303
  • sahabat303
  • bola tangkas
  • live casino
  • slot games
  • sahabat303

Cerita Sex : Pembantu Hot

 Cerita Sex : Pembantu Hot

AGEN BOLA TERPERCAYA - Sebulan ini kami kerepotan soalnya yang biasanya membersihkan rumah pulang kampung, aku telepon dia untuk balik lagi kesini katanya sudah tidak bisa karena dia menjaga orang tuanya yang sudah tua di kampungnya, sedikit pusing juga tidak ada pembantu dirumah.

Tapi memang nasib sedang mujur atau beruntung tak lama kemudian satu hari orang tua mendapatkan penggantinya, sebut saja nama Sania dia berasal dari desa Jawa tengah dia tamatan SD wajahnya yang lugu tapi memberi khas wajah desa yang oriental di usianya yang masih 18 tahun wajahnya begitu cantik.

Awalnya istri aku tidak setuju akan pembantu ini karena dia tau kalau suaminya kadang kumat menjelma menjadi buaya darat hehe, tapi dengan segala cara aku meyakinkan istriku dengan berbagai alasan yang masuk akal.

Sudah sebulan Sania menjadi pembantu dirumah aku, dia cukup gesit melakukan semua pekerjaannya dari ngepel, mencuci pakain, membantu memasak dan lain sebagainya, hampir satu minggu ini aku amati terus pekerjaan sungguh teliti dia jika melakukan sesuatunya, tapi lama kelamanaan wajah Sania semakin cantik.

Sehingga aku melihat bodynya yang seksi bibirnya yang sensual, dagunya yang lancip membuat aku betah dirumah, saat itu di bulan Agustus 2015 tepatnya hari Sabtu karena memang di kerjaanku kalau sabtu dan minggu libur aku sengaja unutk bangun ebih awal dari hari sebelumnya, dan istriku kalau hari sabtu belum tentu libur karena dia bekerja di bidang jasa. PREDIKSI BOLA MALAM INI

Aku putuskan untuk langsung mandi biar fresh aku baru ingat kalau uair PAM di tempat ku ini sudah empat hari ini mati, yang biasanya aku mandi di kamar mandi dalam terpaksa aku mandi di kamar mandi satunya, saat keluar dari kamar aku mendengar suara air yang mengacur siapa lagi kalau bukan Sania, dia sedang mandi di belakang penampungan air PAM.

Kamar mandi ke dua pun aku lihat ternyata belum ada airnya jadi aku terus berjalan menuju dapur untuk mendidihkan air untuk membuat kopi biar segar, karena letak dapur dan penampunga air pam bersebelahan hanya terutup pintu aku iseng aja unutk mengintip Sania yang sedang mandi dan Waooooww tubuhnya bugil telanjang.

Tak disangka dia sedang asyk menyabuni tubuhnya aku lihat payudaranya yang tidak begitu besar tai menantang terlihat putingnya yang coklat masih keras dan kencang membikin rodalku yang di dalam celana langsung menunjukan kejantananya.

Sayangnya karena dia mandinya jongkok, meqinya nggak begitu keliatan bro, selesai mandi doi pakai handuk sambil deg-deg an takut ketahuan Aku keluar dari dapur menuju ruang tamu dan tanpa sepengetahuan doi.

Aku ikutin dari belakang menuju kamarnya, dan Aku intip lagi ohh… ternyata dia punya kebiasaan kalo mo Subuhan gak pake apa-apa cuma jubah luar aja(tau kan maksud Aku) yg nutupin seluruh badannya. DAFTAR AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA

Pagi hari itu juga Aku gak nahan, sambil ngebayangin si Sania, Aku paksa istri Aku ngelayanin sampai 2 kali hahaha …gak kuat bro.

Hari-hari selanjutnya Aku jadi rajin bangun pagi dan walau PAM udah lancar lagi, tp Aku masih bisa ngintip Sania dikamarnya sehabis dia mandi.

Kebiasaan ngintip itu, bikin menambah ngeres otak Aku, dan keinginan mo menyetubuhi Sania makin bertambah besar.

Hari itu mungkin hari Naas bagi Sania, tp hari beruntung buat Aku bro… hari itu hari Minggu pagi buta, Bini Aku sepulang kerja hari sabtu ada acara di kantornya sampai malam, akhirnya bilang nggak pulang ke rumah, dia pulang ke rumah orang tuanya yang nggak begitu jauh dari kantornya.

Kesempatan neh, setan & iblis mulai main-main di otak Aku. seperti biasa, Sania bangun pagi terus langsung mandi, kali ini Aku nggak ngintip dia mandi.

Tapi langsung masuk ke kamarnya, sambil deg-deg an nunggu dia selesai mandi yang ditunggu akhirnya datang juga…(kayak acara di TV ). pas dia lagi buka handuk tanpa bra bre bro lagi dengan tenaga yang dipinjemin setan, Aku langsung peluk dan Aku cium, doi gelagepan dan tentunya kaget bukan kepalang.

“hhp..hppp” Sania berusaha untuk berontak tapi tau sendiri Setan ma Iblis udah nurunin ilmunya ma Aku, jadi doi gak bisa apa2 hehehe, mula-mula Sania Aku ancam, bahwa Aku udah punya photo bugilnya dan akan Aku sebarin ke kampungnya kalo dia nggak mau diem (padahal sih bohong, mana berani Aku moto doi, ketahuan bini berabe hehehe…) dan juga Aku ancam kalo dia gak mo nurut Aku bisa keras ma dia, dan Aku janji kalo dia nurut Aku akan tambah gajinya, akhirnya dengan terpaksa doi Nurut.

“Pak… saya mau diapain”

“sttt diem aja … pokoknya kamu taunya enak..”

“Jangan perkosa saya pak!” kata Sania memelas

“Siapa yang mau perkosa kamu, saya nggak akan perkosa kamu kok…saya cuma pengen cium aja”kata Aku untuk berusaha nenangin dia.

Karena Aku udah yakin Sania gak berontak lagi, mulai bibir Aku yang dari tadi melahap ganas bibirnya, menjelajah kesekitar buah dadanya yang putih mulus dan bagai buah mangga mengkel itu.

Sekitar agak lama juga Aku nyiumin dan menghisap buah dada dan putingnya Sania, sambil tangan Aku membelai belai lembut bibir vaginanya yang ditumbuhi bulu tidak begitu lebat.

“Pak.. jangan pak… saya belum pernah begini” ujar Sania, walau begitu tubuhnya mulai bereaksi.

“Udah tenang aja gak papa kok…” jari tanganku mulai masuk pelan-pelan di sekitar bibir vaginanya puting susunya bertambah tegang.

“Pakk..jangannn.” namun tanngannya berkata lain, tangannya memegangi kepalaku yang asyik menyedot dan memainkan putting susunya, seakan didekapnya, tidak mau dilepaskan

Setelah puas dengan buah dadanya aku dorong dia ke tempat tidur dan mulailah menjelajah vaginanya uhh.. bersih bro vaginanya (ye..abis mandi, gimana gak bersih. dengan gemas Aku lahap dan Aku isep bibir meqinya, kadang Aku sedot. Sania meracau gak jelas

“ehmmm pakk…teruss..pak” sudah banyak cairan bening memenuhi rongga meqinya, dan lidah Aku terus bermain di dalam meqinya sambil tangan Aku berusaha untuk membuka celana Aku sendiri.

Mr. P Aku udah tegang dari tadi, setelah Aku lihat Sania udah horny banget, pelan pelan Aku pasang pengaman di Mr. P Aku dan Aku tempelin Mr.P Aku ke Miss V nya perlahan-lahan Aku masukin, ternyata walau udah banyak cairan susah juga Bro…maklum perawan hehehe…, kirain reaksi Sania nggak mau, ternyata karena udah horny kali ya, dia malah Bantu ngepasin Punya Aku ke Ms. V nya.

“Pak…sakit pak, perihh…”

“iya sakit sedikit, ntar juga enaknya banyak”

Akhirnya dengan perjuangan keras bobollah keperawanan Sania, beserta lumatan bibir Aku ke bibirnya yang seksi itu, Mr. P Aku maju mundur tak kenal lelah,

“Gimana sekarang udah enak kan?”

“Hhee.. ehh….”

Beberapa menit kemudian.

“Pak .. eh.. Pak….saya…saya mau Pipis “ sambil merem melek akhirnya kakinya mengejang dan tangannya mencegkeram pundak Aku keras banget.

Sania mencapai orgasme, mungkin untuk yang pertama kalinya. Dan Aku lihat dia lemas, tapi Aku gak perduli Aku kocok terus Mr. P Aku di dalam meqinya yang udah banyak cairan bercampur darah.

“Ampun pak…ampunn…Sania capek”

“Sebentar lagi sayang…” nggak sadar Aku ngomong sayang biasanya cuam ke bini,

Tidak lama berselang Aku juga mencapai Orgasme.

“Surt… Bapak juga dah mau keluar nehhh…”

“Ehmmm… crot..crot”

Seluruh badan Aku lemas, dan Aku rebah disamping Sania yang kelihatan menangis.

“Pak… Sania takut nih”

“Tenang…kamu gak bakalan hamil kok, dan nggak bakalan ada yang tahu…”

Hari berganti hari, perbuatan kayak gini Aku ulang setiap ada kesempatan dan Sania dengan rela sekarang ngelayanin Aku, dan yang pasti Aku selalu siap pakai pengaman demi keamanan Rumah tangga Aku juga tentunya.

Gaji yang Aku janjiin juga nggak lupa Aku tepatin, jadi lah Sania pengasuh yang multi fungsi, bisa ngasuh anaknya dan Bapaknya.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Cerita Sex Nikmatnya Sensasi ML yang Diberikan Oleh Mantan Muridku

 Cerita Sex Nikmatnya Sensasi ML yang Diberikan Oleh Mantan Muridku

AGEN BOLA TERPERCAYA - Namaku Arlin, tinggi 160 cm, berat 56 kg dengan lingkar pinggang 65 cm, Secara keseluruhan, sosokku terlihat kencang dan garis seksi tubuhku tampak jelas bila mengenakan pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Aku adalah Ibu dari dua anak, berusia 42 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota Semarang.

Kata orang bentuk tubuhku mirip salah satu artis yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dan semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.

Kira-kira 6 tahun yang lalu saat umurku masih 36 tahun salah seorang sahabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya.

Nama nya Sandy, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandy seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandy ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi Guru SD.

Sandy sangat sopan dan tau diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama.

Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Sandy memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.

Sekitar 4 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah keluar negeri selama 3 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex ku yang masih menggebu-gebu.

Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 2 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri.

Awalnya biasa saja, tapi setelah 8 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, aku masih belum juga bangun walau jam telah menunjukkan angka 9.

Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu langsung kembali tidur-tiduran di kamarku. Tak lama terdengar suara pintu yang dibuka. PREDIKSI BOLA MALAM INI

“Bu Arlin..?” Suara Sandy berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat, aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Sandy sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur.

“Bu Arlin..?” Suara Sandy terdengar lebih keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyenyak atau tidak. Aku memutuskan untuk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher.

Lalu kurasakan Sandy mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat.

Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur. Kuatur napas selembut mungkin lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku.

Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, dan aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba.

Sekarang tangan Sandy sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti malah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam.

Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Sandy mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, namun aku terus bertahan. Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.

Tangan kanan Sandy mulai menelusuri selangkanganku, kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Sandy menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku.

Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari Sandy mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Sandiwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.

“Sandy!! Ngapain kamu?”

Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Sandy menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Sandy mencium mulutku dengan cepat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku. Tapi Sandy makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang kekar dan berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.

“Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu…” Sandy melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta.

“Kamu kan bisa dengan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua,” Ujarku lembut.

“Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Arlin.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan… Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya,” jawab Sandy.

“Ah kamu… Ya sudah terserah kamu sajalah”

Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya. Lalu Sandy melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku.

Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku. Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin.

Benarkah pemuda seperti Sandy terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas. Keluar dari kamar mandi, matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak tertutup sehelai benangpun.

“Body Ibu bagus banget…” dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku.

Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu.

“Ibu hebat…,” desisnya.

“Apanya yang hebat..?” Tanyaku sambil mengacak-acak rambut Sandy yang panjang seleher.

“Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu” Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali.

“Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang. Dibukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil. DAFTAR AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA

Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Sandy minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku.

“Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!” Cegahku sambil menciumnya.

Sandy tersenyum lebar. “Sudah enggak sabar ya?” godanya.

“Kamu juga sudah enggak kuat kan sebenarnya San,” Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.

Sandy tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Sandy pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Sandy yang besar.

Berbeda dengan suamiku, Sandy nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.

Sandy menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Sandy, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.

“Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak bercinta sama Ibu…,” dia berbisik persis di telingaku.

Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Sandy, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.

Mataku terpejam rapat, seakan tidak dapat lagi membuka. Terasa nafas Sandy semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu…, terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya…!!!

Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Sandy memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa.

“Oohh…,” sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Sandy mulai memaju mundurkan roket rudalnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali.

“Saann, penismu enaaak…!!!,” kataku setengah menjerit.

Sandy tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.

“Oohh…, Saannn…!!!”

Sandy malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis.

“Aahh, penismu…, oohh, aarrghh…, penismuu…, oohh…!!!”

Sandy terus mengenjot-genjot. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Sandy sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.

“Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!” aku menjerit-jerit.

“Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget bercinta sama Ibu!” Sandy menyodok-nyodok semakin kencang.

“Sodok terus, Saann!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”

“Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus penismuuu…!”

“Oh, ah, uuugghhh… ”

“Enaaak…, penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss…”

Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Sandy, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme!

Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah beberapa bulan aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Sandy mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.

Kuturuti permintaan Sandy. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Sandy mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku.

Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.

Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Sandy dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Sandy segera menunduk dan dikecupnya pipiku.

“San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar,” kataku terus terang.

“Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?” jawabnya lembut di telingaku.

Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Sandy mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.

Sandy melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghujam-hujam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.

“Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, penismu enak bangeett… Ssann!!”

Sandy tidak bersuara, melainkan mengenjot-genjot semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Sandy pun kali ini segera akan mencapai klimaks.

Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumaju mundurkan berlawanan dengan gerakan Sandy. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme.

Tiba-tiba Sandy menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu ku kangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkat. Sandy langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Sandy memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghujam mulut vaginaku yang menganga.

“Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.

“Aku hampir keluar!” Sandy bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati genjotan-genjotan keras batang kemaluan Sandy. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.

“Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak bercinta sama Ibu!” Erang Sandy

“Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.

“Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”

“Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”

“Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar…!”

“Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann…, aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan.

aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”

Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Sandy menekan kuat-kuat, menghujamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku.

“Oohhh…!!!” dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.

Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Sandy memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sibuk mengatur nafas.

“Enak banget,” bisik Sandy beberapa saat kemudian.

“Hmmm…” Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Sandy bergerak-gerak di dalam vaginaku.

“Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”

“Apalagi penis kamu…, gede, keras, dalemmm…”

Sandy bergerak menciumi aku lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Sandy menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku.

Sandy lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Sandy karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Sandy mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,

“Aku bisa enggak puas-puas bercinta sama Ibu… Ibu juga suka kan?”

Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Sandy sebagai jawaban.

Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Sandy kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga.

Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa.

Sudah seminggu Sandy menjadi suami ku. Dan jujur saja aku sangat menikmati kehidupan malamku selama seminggu ini. Sandy benar-benar pemuda yang sangat perkasa, selama seminggu ini liang vaginaku selalu disiramnya dengan sperma segar. Dan entah berapa kali aku menahan jeritan karena kenikmatan luar biasa yang ia berikan.

Walaupun malam sudah puas menjilat, menghisap, dan mencium sepasang payudaraku. Sandy selalu meremasnya lagi jika ingin berangkat kuliah saat pagi hari, katanya sich buat menambah semangat. Aku tak mau melarang karena aku juga menikmati semua perbuatannya itu, walau akibatnya aku harus merapikan bajuku lagi.

Malam itu sekitar jam setengah 10-an. Setelah menidurkan anakku yang paling bungsu, aku pergi kekamar mandi untuk berganti baju. Sandy meminta aku mengenakan pakaian yang biasa aku pergunakan ke sekolah.

Setelah selesai berganti pakaian aku lantas keluar dan duduk di depan meja rias. Lalu berdandan seperti yang biasa aku lakukan jika ingin berangkat mengajar kesekolah. Tak lama kudengar suara ketukan, hatiku langsung bersorak gembira tak sabar menanti permainan apa lagi yang akan dilakukan Sandy padaku.

“Masuk.. Nggak dikunci,” panggilku dengan suara halus.

Lalu Sandy masuk dengan menggunakan T-shirt ketat dan celana putih sependek paha.

“Malam ibu… Sudah siap..?” Godanya sambil medekatiku.

“Sudah sayang…” Jawabku sambil berdiri.

Tapi Sandy menahan pundakku lalu memintaku untuk duduk kembali sambil menghadap kecermin meja rias. Lalu ia berbisik ketelingaku dengan suara yang halus.

“Bu.. Ibu mau tahu nggak dari mana biasanya saya mengintip ibu?”

“Memangnya lewat mana..?” Tanyaku sambil membalikkan setengah badan.

Dengan lembut ia menyentuh daguku dan mengarahkan wajahku kemeja rias. Lalu sambil mengecup leherku Sandy berucap.

“Dari sini bu..” Bisiknya.

Dari cermin aku melihat disela-sela kerah baju yang kukenakan agak terbuka sehingga samar-samar terlihat tali BH-ku yang berwarna hitam. Pantas jika sedang mengajar di depan kelas atau mengobrol dengan guru-guru pria disekolah, terkadang aku merasa pandangan mereka sedang menelanjangi aku. Rupanya pemandangan ini yang mereka saksikan saat itu.

Tapi toh mereka cuma bisa melihat, membayangkan dan ingin menyentuhnya pikirku. Lalu tangan kanan Sandy masuk kecelah itu dan mengelus pundakku. Sementara tangan kirinya pelan-pelan membuka kancing bajuku satu persatu. Setelah terbuka semua Sandy lalu membuka bajuku tanpa melepasnya. Lalu ia meraih kedua payudaraku yang masih tertutup BH.

“Inilah yang membuat saya selalu mengingat ibu sampai sekarang,” Bisiknya ditelingaku sambil meremas kedua susuku yang masih kencang ini. Lalu tangan Sandy menggapai daguku dan segera menempelkan bibir hangatnya padaku dengan penuh kasih dan emosinya.

Aku tidak tinggal diam dan segera menyambut sapuan lidah Sandy dan menyedot dengan keras air liur Sandy, kulilitkan lidahku menyambut lidah Sandy dengan penuh getaran birahi. Kemudian tangannya yang keras mengangkat tubuhku dan membaringkannya ditengah ranjang.

Ia lalu memandang tubuh depanku yang terbuka, dari cermin aku bisa melihat BH hitam yang transparan dengan “push up bra style”. Sehingga memberikan kesan payudaraku hampir tumpah meluap keluar lebih sepertiganya.

Untuk lebih membuat Sandy lebih panas, aku lalu mengelus-elus payudaraku yang sebelah kiri yang masih dibalut bra, sementara tangan kiriku membelai vagina yang menyembul mendesak CD-ku, karena saat itu aku mengenakan celana “mini high cut style”.

Sandy tampak terpesona melihat tingkahku, lalu ia menghampiriku dan menyambar bibirku yang lembut dan hangat dan langsung melumatnya. Sementara tangan kanan Sandy mendarat disembulan payudara sebelah kananku yang segar, dielusnya lembut, diselusupkan tangannya dalam bra yang hanya 2/3 menutupi payudaraku dan dikeluarkannya buah dadaku.

Ditekan dan dicarinya puting susuku, lalu Sandy memilinnya secara halus dan menariknya perlahan. Perlakuannya itu membuatku melepas ciuman Sandy dan mendesah, mendesis, menghempaskan kepalaku kekiri dan kekanan.

Selepas tautan dengan bibir hangatku, Sandy lalu menyapu dagu dan leherku, sehingga aku meracau menerima dera kenikmatan itu.

“Saan… Saann… Kenapa kamu yang memberikan kenikmatan ini..”

Sandy lalu menghentikan kegiatan mulutnya. Tangannya segera membuka kaitan bra yang ada di depan, dengan sekali pijitan jari telunjuk dan ibu jari sebelah kanan Sandy, Segera dua buah gunung kembarku yang masih kencang dan terawat menyembul keluar menikmati kebebasan alam yang indah.

Lalu Sandy menempelkan bibir hangatnya pada buah dadaku sebelah kanan, disapu dan dijilatnya sembulan daging segar itu. Secepat itu pula merambatlah lidahnya pada puting coklat muda keras yang segar menantang ke atas. Sandy mengulum putingku dengan buas, sesekali digigit halus dan ditariknya dengan gigi.

Aku hanya bisa mengerang dan mengeluh, sambil mengangkat badanku seraya melepaskan baju dan rok kerjaku beserta bra warna hitam yang telah dibuka Sandy dan kulemparkan kekursi rias. Dengan penuh nafsu Sandy menyedot buah dadaku yang sebelah kiri, tangan kanannya meraba dan menjalar kebawah sampai dia menyentuh CD-ku dan berhenti digundukan nikmat yang penuh menantang segar ke atas.

Lalu Sandy merabanya ke arah vertikal, dari atas kebawah. Melihat CD-ku yang sudah basah lembab, ia langsung menurunkannya, mendorong dengan kaki kiri dan langsung membuangnya sampai jatuh ke karpet.

Tangan kanan itu segera mengelus dan memberikan sentuhan rangsangan pada vaginaku, dimana bagian atasnya ditumbuhi bulu halus terawat, dibagian belahan vagina bagian bawahnya bersih dan mulus tiada berambut. Rangsangan Sandy semakin tajam dan hebat sehingga aku meracau.

“Saaan.. Sentuh ibu sayang, .. Saann buat.. Ibu terbaang.. Pleaase.”

Sandy segera membuka gundukan tebal vagina milikku lalu mulutnya segera menjulur kebawah dan lidahnya menjulur masuk untuk menyentuh lebih dalam lagi mencari kloritasku yang semakin membesar dan mengeras. Dia menekan dengan penuh nafsu dan lidahnya bergerak liar ke atas dan kebawah.

Aku menggelinjang dan teriak tak tahan menahan orgasme yang akan semakin mendesak mencuat bagaikan gunung merapi yang ingin memuntahkan lahar nya. Dengan terengah-engah kudorong pantatku naik, seraya tanganku memegang kepala Sandy dan menekannya kebawah sambil mengerang.

“Ssaann.. Aarghh..”

Aku tak kuasa menahannya lagi hingga menjerit saat menerima ledakan orgasme yang pertama, lahar pun meluap menyemprot ke atas hidung Sandy yang mancung.

“Saan.. Ibu keluaa.. aar.. Sann..” vaginaku berdenyut kencang dan mengejanglah tubuhku sambil tetap meracau.

“Saan.. Kamu jago sekali memainkan lidahmu dalam vaginaku sayang.. Cium ibu sayang.”

Sandy segera bangkit mendekap erat diatas dadaku yang dalam keadaan oleng menyambut getaran orgasme. Ia lalu mencium mulutku dengan kuatnya dan aku menyambutnya dengan tautan garang, kuserap lidah Sandy dalam rongga mulutku yang indah.

Tubuhku tergolek tak berdaya sesaat, Sandy pun mencumbuku dengan mesra sambil tangannya mengelus-elus seluruh tubuhku yang halus, seraya memberikan kecupan hangat didahi, pipi dan mataku yang terpejam dengan penuh cinta. Dibiarkannya aku menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang hebat.

Setelah merasa aku cukup beristirahat Sandy mulai menyentuh dan membelaiku lagi. Aku segera bangkit dan mendorong badan Sandy yang berada diatasku. Kudekatkan kepalaku kewajahnya lalu kucium dan kujilati pipinya, kemudian menjalar kekupingnya.

Kumasukkan lidahku ke dalam lubang telinga Sandy, sehingga ia meronta menahan gairahnya. Jilatanku makin turun kebawah sampai keputing susu kiri Sandy yang berambut, Kubelai dada Sandy yang bidang berotot sedang tangan kananku memainkan puting yang satunya lagi. Mengelinjang Sandy mendapat sentuhan yang menyengat dititik rawannya yang merambat gairahnya itu, Sandy pun mengerang dan mendesah.

Kegiatanku semakin memanas dengan menurunkan sapuan lidah sambil tanganku merambat keperut. Lalu kumainkan lubang pusar Sandy ditekan kebawah dan kesamping terus kulepaskan dan kubelai perut bawah Sandy sampai akhirnya kekemaluan Sandy membesar dan mengeras. Kuelus lembut dengan jemari lentikku batang kemaluan Sandy yang menantang ke atas, berwarna kemerahan kontras dengan kulit Sandy yang putih.

Melihat keadaan yang sudah menggairahkan tersebut aku menjadi tak sabar dan segera kutempelkan bibir hangatku kekepala rudalnya Sandy dengan penuh gelora nafsu, kusapu kepala rudalnya dengan cermat, kuhisap lubang air seninya sehingga membuat Sandy memutar kepalanya kekiri dan kekanan, mendongkak-dongkakkan kepalanya menahan kenikmatan yang sangat tiada tara, adapun tangannya menjambak kepalaku.

“Buuu.. Dera nikmat darimu tak tertahankan.. Kuingin memilikimu seutuhnya,” Sandy mengerang.

Aku tidak menjawabnya, hanya lirikan mataku sambil mengedipkannya satu mata ke arah Sandy yang sedang kelenjotan. Sukmanya sedang terbang melayang kealam raya oleh hembusan cinta birahi yang tinggi. Adapun tanganku memijit dan mengocoknya dengan ritme yang pelan dan semakin cepat, sementara lidahku menjilati seluruh permukaan kepala rudalnya tersebut. Termasuk dibagian urat yang sensitif bagian atas sambil kupijat-pijat dengan penuh nafsu birahi.

Sadar akan keadaan Sandy yang semakin mendaki puncak kenikmatan dan akupun sendiri telah terangsang. Denyutan vaginaku telah mempengaruhi deburan darah tubuhku, kulepaskan kumulan rudalnya Sandy dan segera kuposisikan tubuhku diatas tubuh Sandy menghadap kekakinya.

Kumasukkan rudalnya Sandy yang keras dan menegang ke dalam relung nikmatku. Segera kuputar dan kupompa naik turun sambil menekan dan memijat dengan otot vagina sekuat tenaga. Ritme gerakan pun kutambah sampai kecepatan maksimal.

Sandy berteriak, sementara aku pun terfokus menikmati dera kenikmatan gesekan kontol sandy yang menggesek G-spotku berulang kali sehingga menimbulkan dera kenikmatan yang tidak bisa terlukis dengan kata-kata. Tangan Sandy pun tak tinggal diam, diremasnya pantatku yang bulat montok indah, dan dielus-elusnya anusku, sambil menikmati dera goyanganku pada rudalnya. Dan akhirnya kami berdua berteriak.

“Buu Liinnaa.. Aku tak kuat lagi.. Berikan kenikmatan lebih lagi bu.. Denyutan diujung rudalku sudah tak tertahankan”

“Ibu pandai… Ibu liaarr… Ibu membuatku melayang.. Aku mau keluarr” .

Lalu Sandy memintaku untuk memutar badan menghadap pada dirinya dan dibalikkannya tubuhku. Sekarang aku berada dibawah tubuhnya bersandarkan bantal tinggi, lalu Sandy menaikkan kedua kakiku kebahunya kemudian ia bersimpuh di depan memekku.

Sambil mengayun dan memompa rudalnya dengan cepat dan kuat. Aku bisa melihat bagaimana wajah Sandy yang tak tahan lagi akan denyutan diujung rudal yang semakin mendesak seakan mau meledak.

“Buu… Pleaass.. See.. Aku akaan meleedaaakkh!”

“Tungguu Saan.. Orgasmeku juga mauu.. Datang ssayaang.. Kita sama-sama yaa..”

Akhirnya… Cret.. Cret.. Cret… tak tertahankan lagi bendungan Sandy jebol memuntahkan spermanya di vaginaku. Secara bersamaan akupun mendengus dan meneriakkan erangan kenikmatan.

Segera kusambar bibir Sandy, kukulum dengan hangat dan kusodorkan lidahku ke dalam rongga mulut Sandy. Kudekap badan Sandy yang mengejang, basah badan Sandy dengan peluh menyatu dengan peluhku.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Kisah Seks Saya dengan Polwan Cantik Yang Merebut Keperjakaanku

 Kisah Seks Saya dengan Polwan Cantik Yang Merebut Keperjakaanku

AGEN BOLA TERPERCAYA - Kisah ini terjadi sekitar tahun 2014, ketika saya masih kuliah mencari pekerjaan sampingan untuk biaya kuliah. dan pada waktu itu saya ditawari untuk bekerja sebagai operator di warnet yang saya pikir cukup bagus untuk biaya kuliah tambahan

Pada saat itu saya menyimpan warung internet Malem sendirian, saya seharusnya sendirian, tapi itu normal untuk lupa menghilang. Yang mengejutkan, adalah warung internet sangat sunyi (walaupun ketika orang jarang memiliki modem sendiri, warung internet tidak pernah sepi, lho). Jadi saya santai sambil melihat-lihat materi kuliah, sambil slonjor-slonjor dan mur kacang.
Sekitar jam 9 motor berhenti di luar. Hah, akhirnya ada juga pengunjung. Pintu terbuka, gadis itu muncul, tubuhnya tinggi, wajahnya lucu, rambutnya dipotong pendek dan dia mengenakan jaket dan celana panjang.

Apakah Anda ingin bersih, kawan? Dia bertanya.
Oh, tolong, sis, ini kosong. Pilihan apa pun. Aku menjawab dengan ramah sambil menatap wajah imut itu.
Terima kasih, kawan, aku sudah di sudut jalan? dia kemudian menuju ke ruang sudut, terus melepas sepatu dan duduk (semua stan warnetnya). Saya melihat sepatu sepatu kulit, seperti bukan gadis biasa. Setelah duduk, ia membuka jaketnya, ternyata di balik jaketnya ia mengenakan seragam polisi, pangkat Segitiga Kuning adalah satu biji, oh pangkat Sersan Dua. Ohh ... polisi yang manis, pikirku.

Bro, apa nama pengguna dan kata sandi ?? dia bertanya, menatapku.

Ehh ... ohh, gratis, bro, aku hanya bilang, itu agak gagap karena aku terpana dan kaget ...
Oke terima kasih

Beberapa menit saat browsing saya mencuri melihat polisi wanita sebelumnya. Setelah sekian lama, ditemukan kembali beberapa kali menatap pemandangan. Akhirnya saya tidak berani mengingatnya. Saya mengalihkan konsentrasi ke monitor komputer saya. Karena saya bosan dengan materi kuliah, saya mulai menjelajahi situs-situs panas.
Setengah jam berlalu, tiba-tiba saya terkejut ketika wanita itu ada di samping saya.
Mas, ajari aku membuat email, katanya

Uhh, ehhhh, ehhh ya saya panik, karena monitor saya penuh dengan pasangan adegan panas. Ayolah, Kak, aku mengajariku untuk berdiri dan membawa polisi wanita itu ke kamarnya (supaya aku tidak mati & terlalu lama duduk di depan komputerku).

Saya mulai belajar cara membuat email dari dasar-dasar. Sambil membaca lirik saya membaca namanya, sebut saja Dewi. Dewi tampak antusias mendengar penjelasan saya, kemudian mulai mencoba berlatih langkah demi langkah. Saya masih gugup, kenapa saya tidak, dia seorang polisi wanita ?? haiiiii. Tapi sepertinya dia mencoba melelehkan suasananya.
Mas, sudah lama bekerja? Dia bertanya
Wow, kenapa begitu, kakak. Ini juga untuk menambah biaya kuliah sambil mencoba tersenyum, tetapi masih kaku. Sial.
Wow, betapa kerennya itu, bersih? Ehh, jangan panggil aku, kawan. Di sini, nama saya sudah ditampilkan dengan jelas. Panggil saja Dewi? Jika Anda menyebutkannya, kawan?

Saya Andri Mbak .. Wow, saya tidak berani menelepon, mbak. Tidak sopan menjawab saya saat menggerakkan mouse.
Tidak apa-apa, jadi saya kenal. Lagipula, kita seusia dengan kita. Umur saya dua puluh tiga tahun, kenapa penjelasannya blak-blakan, jarang gadis yang terus terang. PREDIKSI BOLA MALAM INI

Ya, sis, eh Dewi, jika saya baru berusia dua puluh dua tahun, Kak, orang tua, kakak, ngomong-ngomong, saya masih memakai dines. Selesaikan tugasnya ya? Saya bertanya sambil memiliki kesempatan untuk melihat wajahnya yang manis (buehhh, sangat manis)
ya, saya ambil bagian dalam keamanan di balai kota, ada demo siswa. Jadi polisi turun semua.

Saya melihat. Kenapa Ms. Dewi kenapa kamu tidak pulang saja? Saya bertanya lagi
Tidak, saya melihat warnet jadi saya ingin mampir. Semua belajar
Emang mbak Dewi di mana rumahnya?
Di perumahan ****, itu agak jauh. jawabnya sambil tersenyum manis.
Kenapa, kamu sudah menikah, kakak? (dia bertanya, dia tidak mulai khawatir karena senyum itu) Sudah, pernikahan sudah berumur satu tahun. Suamiku sopan, bekerja di ekspedisi. Tapi ini rumit lagi, kan?
Um, maaf, pertanyaan Ms. Sassy.
Tidak, bagaimana jika Anda memilikinya? Lhahh, jawabnya
Tidak, bro, pacar tidak ada. Kemudian
Ohh, meskipun penampilan mendukungnya, dia menjawab dengan tersenyum lagi. Aku mati kedinginan segera. Terutama tangannya sambil menyenggol bahuku.

Ahh, kenapa kamu bisa. Ehh ... suamiku terlalu huh. Nyonya, yang secantik ini, dalam mengkhianati, sedikit bingung dengan jawaban saya
Hahaha, seberapa cantik? Itu normal, sementara tangannya disentuh di pundakku lagi. Tapi hati saya sangat sedih, jadi terkadang ketika saya pulang kerja saya tidak langsung pulang. Tapi kemana kamu pergi dulu?
Anda tahu, cantik, sungguh, sis, manis dan tinggi dan ramping, meskipun dari mana saya mendapatkan kata-kata ini, dia terlihat sedikit memerah. Senyumnya mengembang.

Ehmm ... terima kasih. Eh ... menurut Anda di mana situs tersebut? dia bertanya agak malu-malu
Ehhh, yang mana ya? Saya menjawab berpura-pura bodoh
Yang tadi, kamu tahu, di komputer, mas.

Ohh, ehh, bukankah itu tidak apa-apa, Sis? Di sini saya menemukan alamatnya, saya mulai mengetik alamatnya, dan gambar-gambar orang yang bercinta muncul lagi. Saya melihat matanya menatap monitor dengan penuh semangat. Ini cukup klik pada tautannya. Berapa lama kemudian? Ketika saya pergi, saya ingin kembali ke tempat operator.
Ehh, dimana mas? Tunggu aku, siapa tahu nanti bahwa ada lebih banyak masalah. Saat dia meraih tanganku dan menarikku untuk duduk lagi. Di sini ... dan aku mengangguk pelan.
Kami berdua mulai menjelajahi situs xxx atau Cerita Panas, dan saya merasa seperti duduk bersama. Mata Dewi tidak luput dari monitor, napasnya terdengar agak memburu (aku seperti itu, hahaha). Rasanya seperti tubuh saya menyentuhnya, hangat. Tangannya diletakkan di atas kepalaku, membuat konty-ku meluap (saat itu aku masih benar-benar perawan), menggosok pahaku. Aku dengan berani memeluk pinggangnya yang ramping dan aku menempelkan tubuhnya ke tubuhku.

Bro, saya sudah seperti ini di komputer atau tidak? dia bertanya dengan lembut, agak berbisik. Wajahnya sangat rapat dengan wajahku, membuatku melihat ke depan.
Belum, bro, pacar tidak punya, ciuman, aku tidak pernah menjawab dengan jujur.
Ehmmm, kalau begitu, maka berdiri lalu berjalan ke pintu depan. Pintu dikunci olehnya, maka pos yang ditutup terbalik. Kemudian dia kembali ke tempat saya duduk, lagi-lagi memeluk saya yang benar-benar panas dan dingin.

Mau seperti itu ?? setengah membisikkan dewi di dekat telingaku, seluruh tubuhku meringis. Bibirnya menempel di telingaku. Anjrriiiiittttt, saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Tanpa menunggu jawabanku, tangannya menarik tangan kiriku, tertempel di dadanya. Tidak terlalu besar, tangan saya dibimbing untuk melakukan gerakan membelai dan meremas. Setelah saya bisa bergerak sendiri, tangan saya dilepaskan. Lalu tangan kanan Dewi menelusuri bajuku, meremas dan memutar putingku. Tubuhku seperti semua kejang.

ML Dengan Polwan Cantik Ini Buatku Makin Ketagihan

Mas, apakah kamu menyukai Dewi? Suatu malam aku milikmu, suaranya mendesah di telingaku. Mulutnya menangkap bibirku, lidahnya dengan liar memasuki mulutku. Sementara saya menghela nafas dengan mudah (pengalaman pertama) tangan saya semakin aktif meremas keranjang mereka. Tangan Dewi kemudian membuka beberapa kancing baju resminya, ehhh ternyata masih ada kemeja di dalamnya. Kaos dalam dia mendorongnya, lalu dia juga mendorong BH ke atas. Tanganku ditarik lagi untuk memerasnya, aku mulai bersemangat. Kisah Pemerkosaan

Tangan Dewi menelusuri celanaku, penisku sudah bengkak, ahhhhhh. Judulnya seperti meledak. Sementara Dewi terus menggigit mulut dan lidahku. Kebutuhan baju saya terangkat di atas, bibir Dewi kemudian bergerak untuk menjelajahi dadaku. Lidahnya menjilat putingku. Huuuuhhhhhh, sementara sesekali gigitan kecil sering membuatku kaget. Rasanya seluruh dada saya tersapu oleh lidahnya ... betapa nyamannya itu, lidahnya mulai jatuh menjilati pusar saya. Kakak, aku hanya berjalan kesana kemari. DAFTAR AGEN JUDI BOLA TERPERCAYA

Perlahan tangannya membuka celanaku terangkat, turun ke lutut. Di dalam cd, kontol ini mulai terasa berputar-putar, sementara Dewi dengan kejam mencium batang kejantanan saya. Tak lama kemudian, cd saya jatuh ke lutut juga.
Kakak, burungnya lumayan besar hmmm emmm ?? sambil mengelus dan meremas-remas koperku.
Uhhhh, seberapa besar itu ??? Saya bertanya sambil menyapu melek huruf
Tidak terlalu besar, tapi seperti ini

Dewi menjawab sementara tangannya mulai mengguncang belalangku. Massss. Saya tidak tahu burung itu ??
Ya, kakak, saya belum berkonsentrasi, Dewi kemudian mulai menyedot kepalanya dan batang perlahan. Sangat lembut, tangan kanan saya dengan panik meremas rambutnya yang pendek, rapi dan hemmmm, sangat harum. Dan tangan Kiriki meremas keranjang di balik pakaian resminya, sangat kenyal.

Semakin lama kuluman semakin cepat, semakin aku mengayun dan meremas.
Ohhhh, Wii ... Dewiii .. sudahhhhhhhhh, saya tidak tahu ?? Saya banyak bercanda. Ini pertama kalinya aku mengambilnya, seperti gadis manis lagi. Wow, benar, pangkal koperku mulai terasa berkedut.

Dewiii ... ohhh itu tidak bisa menahannya lebih erat dan akhirnya merasakan sesuatu yang menggelegak ... crottt. Sperma saya keluar di mulut dewi. Tapi ... Dewi tidak melepaskan batangku, masih bengkak dan tersedot. Rasanya itu bukan hal yang baik sekarang, tapi itu menghibur, tidak macet.
sudah, menghiburku ... sementara tanganku mencoba melepaskan kepala dewi dari dadaku. Tidak lama kemudian dia melepaskan mulutnya dari dadaku, uhhhhhh. Seluruh tubuh terasa lemas tanpa tulang. Dewi tersenyum padaku, kulihat mulutnya terasa sedikit.
Ehhh mbak, spermaku, bro, huh ?? saya bertanya

Ya, tidak apa-apa. Sehat, rasanya agak asin. Lagi pula, semprotkan di mana-mana, bisakah itu mengenai sesuatu? Dewi menjawab dengan senyum nakal. Tangannya mulai gerilya lagi mengejar batang saya yang sudah mulai menyusut. Diadakan dan mulai dibelai lagi ??, saya masih menggeliat geli ?? Mulutnya kembali ke mulutku, kami berciuman dengan ganas. Saya mulai bisa mengikuti permainan.

Ya, mbak, apakah saya puas, bro? tangan saya dibimbing untuk melepas celana dinas cokelatnya. Saya menekannya ke lutut. Celana hitam yang menutupi benjolan. Saya tidak sabar saya sedang ploroting pakaian dalamnya. Rambut tebal yang terlihat menghiasi gundukan daging. Tanganku mulai menggosok dan mencoba membuka rambutnya, mencari sesuatu seperti itu di situs-situs porno.

Tangannya dengan lembut menuntun tanganku, dan mengarahkan mulutku ke arah vaginanya. Hanya karena celana itu hanya diregangkan sampai ke lutut, agak sulit untuk sampai ke vagina. Akhirnya lidahku bisa menjangkau vaginanya, kujilat sedikit dan terasa agak basah (hihihi, baunya seperti keringat, tidak peduli apa). Dewi mulai menghela nafas dengan lembut, aku menambahkan iramanya.

Ehh ... ohh, gratis, bro, aku hanya bilang, itu agak gagap karena aku terpana dan kaget ...
Oke terima kasih

Beberapa menit saat browsing saya mencuri melihat polisi wanita sebelumnya. Setelah sekian lama, ditemukan kembali beberapa kali menatap pemandangan. Akhirnya saya tidak berani mengingatnya. Saya mengalihkan konsentrasi ke monitor komputer saya. Karena saya bosan dengan materi kuliah, saya mulai menjelajahi situs-situs panas.
Setengah jam berlalu, tiba-tiba saya terkejut ketika wanita itu ada di samping saya.
Mas, ajari aku membuat email, katanya

Uhh, ehhhh, ehhh ya saya panik, karena monitor saya penuh dengan pasangan adegan panas. Ayolah, Kak, aku mengajariku untuk berdiri dan membawa polisi wanita itu ke kamarnya (supaya aku tidak mati & terlalu lama duduk di depan komputerku).

Saya mulai belajar cara membuat email dari dasar-dasar. Sambil membaca lirik saya membaca namanya, sebut saja Dewi. Dewi tampak antusias mendengar penjelasan saya, kemudian mulai mencoba berlatih langkah demi langkah. Saya masih gugup, kenapa saya tidak, dia seorang polisi wanita ?? haiiiii. Tapi sepertinya dia mencoba melelehkan suasananya.
Mas, sudah lama bekerja? Dia bertanya
Wow, kenapa begitu, kakak. Ini juga untuk menambah biaya kuliah sambil mencoba tersenyum, tetapi masih kaku. Sial.
Wow, betapa kerennya itu, bersih? Ehh, jangan panggil aku, kawan. Di sini, nama saya sudah ditampilkan dengan jelas. Panggil saja Dewi? Jika Anda menyebutkannya, kawan?

Saya Andri Mbak .. Wow, saya tidak berani menelepon, mbak. Tidak sopan menjawab saya saat menggerakkan mouse.
Tidak apa-apa, jadi saya kenal. Lagipula, kita seusia dengan kita. Umur saya dua puluh tiga tahun, kenapa penjelasannya blak-blakan, jarang gadis yang terus terang

Ya, sis, eh Dewi, jika saya baru berusia dua puluh dua tahun, Kak, orang tua, kakak, ngomong-ngomong, saya masih memakai dines. Selesaikan tugasnya ya? Saya bertanya sambil memiliki kesempatan untuk melihat wajahnya yang manis (buehhh, sangat manis)
ya, saya ambil bagian dalam keamanan di balai kota, ada demo siswa. Jadi polisi turun semua.

Saya melihat. Kenapa Ms. Dewi kenapa kamu tidak pulang saja? Saya bertanya lagi
Tidak, saya melihat warnet jadi saya ingin mampir. Semua belajar
Emang mbak Dewi di mana rumahnya?
Di perumahan ****, itu agak jauh. jawabnya sambil tersenyum manis.
Kenapa, kamu sudah menikah, kakak? (dia bertanya, dia tidak mulai khawatir karena senyum itu) Sudah, pernikahan sudah berumur satu tahun. Suamiku sopan, bekerja di ekspedisi. Tapi ini rumit lagi, kan?
Um, maaf, pertanyaan Ms. Sassy.
Tidak, bagaimana jika Anda memilikinya? Lhahh, jawabnya
Tidak, bro, pacar tidak ada. Kemudian
Ohh, meskipun penampilan mendukungnya, dia menjawab dengan tersenyum lagi. Aku mati kedinginan segera. Terutama tangannya sambil menyenggol bahuku.

Ahh, kenapa kamu bisa. Ehh ... suamiku terlalu huh. Nyonya, yang secantik ini, dalam mengkhianati, sedikit bingung dengan jawaban saya
Hahaha, seberapa cantik? Itu normal, sementara tangannya disentuh di pundakku lagi. Tapi hati saya sangat sedih, jadi terkadang ketika saya pulang kerja saya tidak langsung pulang. Tapi kemana kamu pergi dulu?
Anda tahu, cantik, sungguh, sis, manis dan tinggi dan ramping, meskipun dari mana saya mendapatkan kata-kata ini, dia terlihat sedikit memerah. Senyumnya mengembang.

Ehmm ... terima kasih. Eh ... menurut Anda di mana situs tersebut? dia bertanya agak malu-malu
Ehhh, yang mana ya? Saya menjawab berpura-pura bodoh
Yang tadi, kamu tahu, di komputer, mas.

Ohh, ehh, bukankah itu tidak apa-apa, Sis? Di sini saya menemukan alamatnya, saya mulai mengetik alamatnya, dan gambar-gambar orang yang bercinta muncul lagi. Saya melihat matanya menatap monitor dengan penuh semangat. Ini cukup klik pada tautannya. Berapa lama kemudian? Ketika saya pergi, saya ingin kembali ke tempat operator.
Ehh, dimana mas? Tunggu aku, siapa tahu nanti bahwa ada lebih banyak masalah. Saat dia meraih tanganku dan menarikku untuk duduk lagi. Di sini ... dan aku mengangguk pelan.
Kami berdua mulai menjelajahi situs xxx atau Cerita Panas, dan saya merasa seperti duduk bersama. Mata Dewi tidak luput dari monitor, napasnya terdengar agak memburu (aku seperti itu, hahaha). Rasanya seperti tubuh saya menyentuhnya, hangat. Tangannya diletakkan di atas kepalaku, membuat konty-ku meluap (saat itu aku masih benar-benar perawan), menggosok pahaku. Aku dengan berani memeluk pinggangnya yang ramping dan aku menempelkan tubuhnya ke tubuhku.

Bro, saya sudah seperti ini di komputer atau tidak? dia bertanya dengan lembut, agak berbisik. Wajahnya sangat rapat dengan wajahku, membuatku melihat ke depan.
Belum, bro, pacar tidak punya, ciuman, aku tidak pernah menjawab dengan jujur.
Ehmmm, kalau begitu, maka berdiri lalu berjalan ke pintu depan. Pintu dikunci olehnya, maka pos yang ditutup terbalik. Kemudian dia kembali ke tempat saya duduk, lagi-lagi memeluk saya yang benar-benar panas dan dingin.

Mau seperti itu ?? setengah membisikkan dewi di dekat telingaku, seluruh tubuhku meringis. Bibirnya menempel di telingaku. Anjrriiiiittttt, saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Tanpa menunggu jawabanku, tangannya menarik tangan kiriku, tertempel di dadanya. Tidak terlalu besar, tangan saya dibimbing untuk melakukan gerakan membelai dan meremas. Setelah saya bisa bergerak sendiri, tangan saya dilepaskan. Lalu tangan kanan Dewi menelusuri bajuku, meremas dan memutar putingku. Tubuhku seperti semua kejang.

ML Dengan Polwan Cantik Ini Buatku Makin Ketagihan
Mas, apakah kamu menyukai Dewi? Suatu malam aku milikmu, suaranya mendesah di telingaku. Mulutnya menangkap bibirku, lidahnya dengan liar memasuki mulutku. Sementara saya menghela nafas dengan mudah (pengalaman pertama) tangan saya semakin aktif meremas keranjang mereka. Tangan Dewi kemudian membuka beberapa kancing baju resminya, ehhh ternyata masih ada kemeja di dalamnya. Kaos dalam dia mendorongnya, lalu dia juga mendorong BH ke atas. Tanganku ditarik lagi untuk memerasnya, aku mulai bersemangat. Kisah Pemerkosaan

Tangan Dewi menelusuri celanaku, penisku sudah bengkak, ahhhhhh. Judulnya seperti meledak. Sementara Dewi terus menggigit mulut dan lidahku. Kebutuhan baju saya terangkat di atas, bibir Dewi kemudian bergerak untuk menjelajahi dadaku. Lidahnya menjilat putingku. Huuuuhhhhhh, sementara sesekali gigitan kecil sering membuatku kaget. Rasanya seluruh dada saya tersapu oleh lidahnya ... betapa nyamannya itu, lidahnya mulai jatuh menjilati pusar saya. Kakak, aku hanya berjalan kesana kemari.

Perlahan tangannya membuka celanaku terangkat, turun ke lutut. Di dalam cd, kontol ini mulai terasa berputar-putar, sementara Dewi dengan kejam mencium batang kejantanan saya. Tak lama kemudian, cd saya jatuh ke lutut juga.
Kakak, burungnya lumayan besar hmmm emmm ?? sambil mengelus dan meremas-remas koperku.
Uhhhh, seberapa besar itu ??? Saya bertanya sambil menyapu melek huruf
Tidak terlalu besar, tapi seperti ini

Dewi menjawab sementara tangannya mulai mengguncang belalangku. Massss. Saya tidak tahu burung itu ??
Ya, kakak, saya belum berkonsentrasi, Dewi kemudian mulai menyedot kepalanya dan batang perlahan. Sangat lembut, tangan kanan saya dengan panik meremas rambutnya yang pendek, rapi dan hemmmm, sangat harum. Dan tangan Kiriki meremas keranjang di balik pakaian resminya, sangat kenyal.

Semakin lama kuluman semakin cepat, semakin aku mengayun dan meremas.
Ohhhh, Wii ... Dewiii .. sudahhhhhhhhh, saya tidak tahu ?? Saya banyak bercanda. Ini pertama kalinya aku mengambilnya, seperti gadis manis lagi. Wow, benar, pangkal koperku mulai terasa berkedut.

Dewiii ... ohhh itu tidak bisa menahannya lebih erat dan akhirnya merasakan sesuatu yang menggelegak ... crottt. Sperma saya keluar di mulut dewi. Tapi ... Dewi tidak melepaskan batangku, masih bengkak dan tersedot. Rasanya itu bukan hal yang baik sekarang, tapi itu menghibur, tidak macet.
sudah, menghiburku ... sementara tanganku mencoba melepaskan kepala dewi dari dadaku. Tidak lama kemudian dia melepaskan mulutnya dari dadaku, uhhhhhh. Seluruh tubuh terasa lemas tanpa tulang. Dewi tersenyum padaku, kulihat mulutnya terasa sedikit.
Ehhh mbak, spermaku, bro, huh ?? saya bertanya

Ya, tidak apa-apa. Sehat, rasanya agak asin. Lagi pula, semprotkan di mana-mana, bisakah itu mengenai sesuatu? Dewi menjawab dengan senyum nakal. Tangannya mulai gerilya lagi mengejar batang saya yang sudah mulai menyusut. Diadakan dan mulai dibelai lagi ??, saya masih menggeliat geli ?? Mulutnya kembali ke mulutku, kami berciuman dengan ganas. Saya mulai bisa mengikuti permainan.

Ya, mbak, apakah saya puas, bro? tangan saya dibimbing untuk melepas celana dinas cokelatnya. Saya menekannya ke lutut. Celana hitam yang menutupi benjolan. Saya tidak sabar saya sedang ploroting pakaian dalamnya. Rambut tebal yang terlihat menghiasi gundukan daging. Tanganku mulai menggosok dan mencoba membuka rambutnya, mencari sesuatu seperti itu di situs-situs porno.

Tangannya dengan lembut menuntun tanganku, dan mengarahkan mulutku ke arah vaginanya. Hanya karena celana itu hanya diregangkan sampai ke lutut, agak sulit untuk sampai ke vagina. Akhirnya lidahku bisa menjangkau vaginanya, kujilat sedikit dan terasa agak basah (hihihi, baunya seperti keringat, tidak peduli apa). Dewi mulai menghela nafas dengan lembut, aku menambahkan iramanya.

Massa, ayo masuk saja, tidak bisa berdiri sekarang ... Dewi bersuara pelan.
Ya sis aku berdiri lagi dan bersiap-siap dengan dadaku. Tapi aku bingung, dengan posisi celanaku yang sebatas lutut dan Dewi yang sama dengan kami berdua yang tampak sama-sama bingung.
Bu, bagaimana dengan entri?
Ehh ... ya, bro, bagaimana dari belakang? Saya sedikit gila
Ya ... terserah Ibu. Saya masih bingung ... Lalu Dewi berbalik dan merangkak, pahanya membentang sehingga vaginanya terlihat sedikit terbuka.

Ayo, kawan, masukkan, tusuk di sini, dan tangannya meraih dan memegang belalai saya, ditarik perlahan ke arah vagina yang agak basah. Sesaat kemudian, kepala saya yang bengkak tersapu ke vaginanya, sangat lezat
Saya mulai mendorong batang sedikit, vagina saya terputus. Perlahan, batangnya mulai meresap ke dalam vagina. Tanganku mulai meremas-remas pantat Dewi. (Gila, benar-benar bulat, keledai polisi, sangat keras lagi. Banyak olahraga, ya?). Terkadang tangan saya menyusup ke pakaiannya yang resmi dan meremas-remas keranjangnya dan memilin susu. Dewi menghela nafas dengan mudah.
Bagaimana dengan massa ??? Enakkk? terus bolak-balik.

Ya, Kak, enak sekali. Bu benar-benar panas, itu sudah pantat montok, dan aku jujur
Ahh, bro, itu mungkin. Kenapa maskotnya bagus juga, benar-benar kuat, meski baru keluar semua tadi? itu genit. bagaimana perasaan Anda tentang goyang seorang polisi ??

Ehhh, sedikit bersemangat juga sementara pinggulku mendorong kembali batang di vaginanya. Sementara mataku melihat jam dinding, 10:30. tanganku mulai terbiasa dengan lekuk tubuh Dewi. Pundak Dewi kemudian diturunkan, sekarang pantatnya benar-benar mati rasa, napasnya mulai memburu tidak teratur.
Ahhhh massa, enakkkkk, teruss tubuhnya menggeliat, sesekali dia melihat pantatnya yang bundar bergerak-gerak. ohhhh Ohhhhh ... ahhhhhhhh seluruh tubuh Dewi berkedut untuk sementara waktu dan kemudian santai perlahan.

Saya telah mengalami orgasme masal, mari kita lanjutkan sampai matanya keluar sedih tetapi tatapan manja pada saya. Ingin mengubah gayanya? Hanya menyendok ya? Mas, pasti lho
Ya, kakak saya perlahan pingsan dengan Dewi. Posisi itu sekarang menyendok, aku memeluk Dewi dari belakang sementara aku menusuk pistolku berulang kali dan dengan sekuat tenaga.
Ahh, ahhh, Dewi menjerit pelan, aku terus memompa
Ahhhh, mungkin, aku keluar dari tubuhku yang bergerak-gerak dan selangkangan. Sperma saya keluar untuk kedua kalinya. Lenganku ke Dewi tampak mencengkeram sampai Dewi tampak kesulitan bernapas.
Massa, puas, katanya lembut dan manja, aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Saya melirik jam dinding ... jam 23.15.

Ada apa, bro, bagaimana Anda melihat jam ??? Tidak suka Dewi mengerutkan kening
mbak ..., tapi sudah jam setengah dua belas, teman saya yang terus menjaga segera datang, jelas saya
Ohhh, mungkin ... senyumnya manja, lalu kepalanya menoleh ke wajahku dan mulai menggigit mulutku lagi. ya, kita harus bersihkan dulu. Saya melepas koper saya yang mulai melemah dari vagina, saya mengambil tisu untuk menahan dan membersihkan cairan di sekitar vagina.

Terima kasih, kawan, ketika ia merapikan seragam polisi wanita itu. Merapikan rambut pendeknya lagi, aku suka melihatnya.
Bu, ini sangat indah
massa ahhh. terimakasih juga. Sama-sama, saya juga sangat menikmati ini. Jika memungkinkan lain kali kita bertemu lagi, saya yakin Anda masih merespons dengan nada manja. Ehh, bisakah saya meminta nomor ponsel, kawan, supaya saya bisa bertemu lagi

Tentu saja mbak, Ms. well. Pertarungan saya diambil oleh Ms. Lhoo ... Saya sedikit tersipu
Ohhh, maaf. Setelah saya akhirnya tiba, saya harap Anda menyukainya dan tidak menyerah setelah rapi, ia memakai sepatu dan ingin membayar untuk internet. tidak perlu ketinggalan, pembayaran ini sangat mengapa saya menjawab
Ahhh sudah. Terima kasih ... Setelah bertukar nomor ponsel, Dewi membuka pintu dan mengambil kissbye, yang aku lebih intim.

Dan sejak itu saya sesekali bertemu dengan Dewi di berbagai tempat. Beberapa minggu kemudian Dewi menceraikan suaminya. Hubungan saya dengan Dewi hingga 2015. Pada tahun itu dewi memiliki suami baru, seorang perwira polisi. Saya tidak berani bertemu lagi, dan Dewi sepertinya sangat mencintai suaminya sekarang. Saya hanya bersyukur.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

CERITA SEKS - AKU DIPERKOSA DAN AKU MENITMATINYA

 CERITA SEKS - AKU DIPERKOSA DAN AKU MENITMATINYA

AGEN BOLA TERPERCAYA - Setelah pernikahan menginjak usia 1 tahun, suami saya oleh perusahaan ditugasi untuk bekerja di pabrik di daerah bogor. Sebagai fasilitas, kami diberikan sebuah rumah sederhana di komplek perusahaan. Sebagai seorang istri yang taat, saya menurutinya pindah ke tempat itu.

Komplek tempat tinggal saya ternyata masih kosong, bahkan di blok tempat saya tinggal, baru ada rumah kami dan sebuah rumah lagi yang dihuni, itu pun cukup jauh letaknya dari rumah kami. Karena rumah kami masih sangat asli kami belum memiliki dapur, sehingga jika kami mau memasak saya harus memasak di halaman belakang yang terbuka, ciri khas rumah sederhana.

Akhirnya suami memutuskan untuk membangun dapur dan ruang makan di sisa tanah yang tersisa. Dan kebetulan ada seorang tukang bangunan yang menawarkan jasanya. Karena kami tidak merasa memiliki barang berharga, kami mempercayai mereka mengerjakan dapur tersebut tanpa harus kami tunggui, suami tetap berangkat ke kantor sedangkan saya tetap kuliah.

Sampai suatu hari, saya sedang libur dan suami saya tetap ke kantor. Pagi itu setelah mengantar Bang Hamzah sampai ke depan gerbang, saya pun masuk ke rumah. Sebenarnya perasaan saya sedikit tidak enak di rumah sendirian karena lingkungan kami yang sepi.

Sampai ketika beberapa saat kemudian Pak Sastro dan dua orang temannya datang untuk meneruskan kerjanya. Dia tampak cukup terkejut melihat saya ada di rumah, karena saya tidak bilang sebelumnya bahwa saya libur. PREDIKSI BOLA MALAM INI

“Eh, kok Neng Anggie nggak berangkat kuliah..?”
“Iya nih Pak Sastro, lagi libur..” jawab saya sambil membukakan pintu rumah.
“Kalo gitu saya mau nerusin kerja di belakang Neng..” katanya.
“Oh,..silahkan..!” kata saya.

Tidak lama kemudian mereka masuk ke belakang, dan saya mengambil sebuah majalah untuk membaca di kamar tidur saya. Namun ketika baru saja saya mau menuju tempat tidur, saya lihat melalui jendela kamar Pak Satro sedang mengganti pakaiannya dengan pakaian kotor yang biasa dikenakan saat bekerja.

Dan alangkah terkejutnya saya menyaksikan bagaimana Pak Sastro tidak menggunakan pakaian dalam. Sehingga saya dapat melihat dengan jelas otot tubuhnya yang bagus dan yang paling penting penisnya yang sangat besar jika dibandingkan milik suami saya.

Saya seketika terkesima sampai tidak sadar kalau Pak Satro juga memandang saya.

“Eh, ada apa Neng..?” katanya sambil menatap ke arah saya yang masih dalam keadaan telanjang dan saya lihat penis itu mengacung ke atas sehing terlihat lebih besar lagi.

Saya terkejut dan malu sehingga cepat-cepat menutup jendela sambil nafas jadi terengah-engah. Seketika diri saya diliputi perasaan aneh, belum pernah saya melihat laki-laki telanjang sebelumnya selain suami, bahkan jika sedang berhubungan sex dengan suami saya, suami masih menutupi tubuh kami dengan selimut, sehingga tidak terlihat seluruhnya tubuh kami.

Saya mencoba mengalihkan persaan saya dengan membaca, tetapi tetap saja tidak dapat hilang. Akhirnya saya putuskan untuk mandi dengan air dingin. Cepat-cepat saya masuk ke kamar mandi dan mandi. Setelah selesai, saya baru sadar saya tidak membawa handuk karena tadi terburu-buru, sedangkan pakaian yang saya kenakan sudah saya basahi dan penuh sabun karena saya rendam.

Saya bingung, namun akhirnya saya putuskan untuk berlari saja ke kamar tidur, toh jaraknya dekat dan para tukang bangunan ada di halaman belakang dan pintunya tertutup. Saya yakin mereka tidak akan melihat, dan saya pun mulai berlari ke arah kamar saya yang pintunya terbuka.

Namun baru saya akan masuk ke kamar, tubuh saya menabrak sesuatu hingga terjatuh. Dan alangkah terkejutnya, ternyata yang saya tabrak itu adalah Pak Sastro. “Maaf Neng.., tadi saya cari Neng Anggie tapi Neng Anggie nggak ada di kamar. Baru saya mau keluar, eh Neng Anggi nabrak saya..” katanya dengan santai seolah tidak melihat kalau saya sedang telanjang bulat.

Perlu diketahui, saya memiliki kulit yang sangat putih mulus dan walau tidak terlalu tinggi bahkan sedikit mungil (152 cm), namun tubuh saya sangat proposional dengan dua buah payudara berukuran 34C yang sedikit kebesaran dibandingkan ukuran tubuh saya.

Saya begitu malu berusah bangkit sambil mentupi dada dan bagian bawah saya. Namun Pak Satro segera menangkap tangan saya dan berkata, “Nggak usah malu Neng.., tadi Neng juga udah ngeliat punya saya, saya nggak malu kok..”

“Jangan Pak..!” kata saya, namun Pak satro malah mengangkat saya ke arah halaman belakang menuju dua orang temannya. Saya berusaha memberontak dan berteriak, tapi Pak Sastro dengan santainya malah berkata, “Tenang aja Neng.., di sini sepi. Suara teriakan Neng nggak bakal ada yang denger..” DAFTAR AGEN JUDI BOLA TERPERCAYA

Melihat tubuh telanjang saya, kedua teman Pak Sastro segera bersorak kegirangan.

“Wah, bagus betul ni tetek..”

kata yang satu sambil membetot dan meremas payudara sayasekeras-kerasnya.

“Tolong jangan perkosa saya, saya nggak bakalan lapor siapa-siapa..” kata saya.

“Tenang aja deh kamu nikmati aja..” kata teman Pak Sastro yang badannya sedikit gendut sambil tangannya meraba bulu kemaluan saya, sedang Pak Satro masih memegang kedua tangan saya dengan kencang.

Tidak berapa lama kemudian saya lihat ketiganya mulai melepas pakaian mereka. Saya melihat tubuh-tubuh mereka yang mengkilat karena keringat dan penis mereka yang mengacung karena nafsunya. Dengan cepat mereka membaringkan tubuh saya di atas pasir. Kemudian Pak Sastro mulai menjilati kemaluan saya.

“Wah.., memeknya wangi loh..” katanya.

Saya segera berontak, namun kedua teman Pak Satro segera memegangi kedua tangan dan kaki saya. Yang botak memegang kaki, sedangkan yang gendut memegang kedua tangan saya sambil menghisap puting susu saya.

Tidak berapa lama kemudian Pak Sastro mulai mengarahkan penisnya yang besar ke lubang kemaluan saya. Dan ternyata, yang tidak saya duga sebelumnya, rasanya ternyata sangat nikmat. Benar-benar berbeda dengan suami saya.

Namun karena malu, saya terus berontak sampai Pak Sastro mulai mengoyangkan penisnya dengan gerakan yang kasar, tapi entah kenapa saya justru merasa kenikmatan yang luar biasa, sehingga tanpa sadar saya berhenti berontak dan mulai mengikuti irama goyangnya.

Melihat itu kedua teman Pak Sastro tertawa dan mengendurkan pegangannya. Mendengar tawa mereka, saya sadar namun mau memberontak lagi saya merasa tanggung, sehingga yang terjadi adalah saya terlihat seperti sedang berpura-pura mau berontak namun walau dilepaskan saya tetap tidak berusaha melepaskan diri dari Pak Sastro.

Tidak lama kemudian Pak Sastro membalikkan tubuh saya dalam posisi doggie tanpa melepaskan miliknya dari kemaluan saya. Melihat itu, tanpa dikomando si gendut langsung memasukkan penisnya ke mulut saya. Saya berusaha berontak, namun si gendut menjambak saya dengan keras, sehingga saya menurutinya.

Saya benar-benar mengalami sensasi yang luar biasa, sehingga beberapa saat kemudian saya mengalami orgasme yang luar biasa yang belum pernah saya alami sebelumnya. Tubuh saya menjadi lemas dan jatuh tertelungkup. Namun tampaknya Pak Satro belum selesai, sehingga genjotannya dipercepat sampai kemudian dia mencapai kelimaks dan memuntahkan spermanya ke dalam rahim saya.

Begitu Pak Sastro mencabutnya, si botak langsung memasukkan kemaluannya ke dalam milik saya tanpa memberi waktu untuk istirahat. Tidak lama kemudian si gendut mencapai kelimaks, dia menekan kemaluannya ke dalam mulut saya dan tanpa aba- aba.
Dan langsung menembakkan spermanya ke dalam mulut saya. Banyak sekali spermanya yang saya rasakan di mulut saya, namun ketika saya hendak membuang sperma itu, Pak Sastro yang saya lihat sedang duduk beristirahat berkata.

“Jangan dibuang dulu, cepet kamu kumur-kumur mani itu yang lama.. pasti nikmat.. ha.. ha.. ha..”Dan seperti seekor kerbau yang bodoh, saya menurutinya berkumur dengan seperma itu. Sementara si botak terus mengocok penisnya di dalam kemaluan saya, saya melihat Pak Sastro masuk ke dalam rumah saya dan keluar kembali dengan membawa sebuah terong besar yang saya beli tadi pagi untuk saya masak serta sebuah kalung mutiara imitasi milik saya.

Tidak berapa lama kemudian si botak mencapai kelimaks dan saya pun terjatuh lemas di atas pasir tersebut. Melihat temannya sudah selesai, Pak Satro menghampiri saya sambil memaksa saya kembali ke posisi merangkak.

“Sambil menunggu tenaga kita kembali pulih, mari kita lihat hiburan ini..” katanya sambil memasukkan terong ungu yang sangat besar itu ke dalam vagina saya.

Tentu saja saya terkejut dan berusaha memberontak, tetapi kedua temannya segera memegangi saya. Dan tidak lama kemudian, “Bless..!” terong itu masuk 3/4-nya ke dalam vagina saya. Rasa sakitnya benar-benar luar biasa, sehingga saya menggoyang-goyangkan pantat saya ke kiri dan kanan.

“Lihat anjing ini.. ekornya aneh.. ha.. ha..ha..” kata si botak.
“Sekarang kamu merangkak keliling halaman belakang ini, ayo cepat..!” kata si gendut.

Dengan perlahan saya merangkak, dan ternyata rasanya benar-benar nikmat.

Karena rasa geli-geli nikmat itu, sedikit-sedikit saya berhenti, tetapi setiap saya berhenti dengan segera mereka mencambuk pantat saya. Tidak berapa lama saya mencapai kelimaks, melihat itu mereka tertawa. Pak Sastro kemudian menghampiri saya, lalu mulai memasukkan kalung mutiara imitasi yang sebesar kelereng tadi satu persatu ke dalam lubang anus saya.

Sayakembali menjerit, tetapi dengan tenang dia berkata, “Tahan dikit ya..,nanti enak kok..!” Sampai akhirnya, kemudian kalung itu tinggal seperempatnya yang terlihat, lalu sambil menggenggam sisa kalung tersebut dia berkata. “Sekarang kamu maju pelan-pelan..”

Dan ketika saya bergerak, kembali kalung itu tercabut pelan-pelan dari anus saya sampai habis. Begitulah mereka mempermainkan saya sampai kemudian mereka siap memperkosa saya lagi berulang-ulang sampai sore hari, dan anehnya setiap mereka kelimaks saya pun turut orgasme dengan arti saya menikmati diperkosa.

Dan anehnya lagi, malam harinya ketika suami saya pulang, saya sama sekali tidak melaporkan kejadian tersebut kepadanya, sehingga pemerkosaan tersebut terus terjadi berulang-ulang setiap saya sedang tidak kuliah.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Cerita Dewasa Sex Ganas Gadis Cewek SMP Lucah

 Cerita Dewasa Sex Ganas Gadis Cewek SMP Lucah

AGEN BOLA TERPERCAYA - Namaku Andhika, aku seorang siswa Kelas 1 di SMU yang cukup top di kota Makassar, Pada hari itu aku ingin mengambil tugas kimia di rumah salah satu teman cewekku, sebut saja Rina. Di sana kebetulan aku ketemu sahabat Rina. Kemudian kami pun berkenalan, namanya Laura, orangnya cukup cantik, manis, putih dan bodinya sudah seperti anak kelas 3 SMU, padahal dia baru kelas 3 SMP. Pakaian sekolahnya yang putih dan agak kekecilan makin menambah kesan payudaranya menjadi lebih besar. Ukuran payudaranya mungkin ukuran 32B karena seakan akan baju seragam SMP-nya itu sudah tidak mampu membendung tekanan dari gundukan gunung kembar itu.

Kami saling diam, hanya aku sedang mengamati dadanya dan pantatnya yang begitu montok. Wah serasa di langit ke-7 kali kalau aku bisa menikmati tubuh cewek ini, pikirku. Terkadang mata kami bertemu dan bukannya ke GR-an tapi aku rasa cewek ini juga punya perasaan terhadapku. Setelah satu jam berada di rumah Rina, aku pun berpamitan kepada Rina tetapi dia menahanku dan memintaku mengantarkan Laura pulang karena rumahnya agak jauh dan sudah agak sore dan kebetulan aku sedang bawa “Kijang Rangga” milik bapakku.

Akhirnya aku menyetujuinya hitung-hitung ini kesempatan untuk mendekati Laura. Setelah beberapa lama terdiam aku mengawali pembicaraan dengan menanyakan, “Apa tidak ada yang marah kalau aku antar cuma berdua, entar pacar kamu marah lagi..?” pancingku. Dia cuma tertawa kecil dan berkata, “Aku belum punya pacar kok.” Secara perlahan tangan kiriku mulai menggerayang mencoba memegang tangannya yang berada di atas paha yang dibalut rok SMP-nya. Dia memindahkan tangannya dan tinggallah tanganku dengan pahanya. Tanpa menolak tanganku mulai menjelajah, lalu tiba-tiba dia mengangkat tanganku dari pahanya, “Awas Andhi, liat jalan dong! entar kecelakan lagi..” dengan nada sedikit malu aku hanya berkata, “Oh iya sorry, habis enak sih,” candaku, lalu dia tersenyum kecil seakan menyetujui tindakanku tadi. Lalu aku pun membawa mobil ke tempat yang gelap karena kebetulan sudah mulai malam, “Loh kok ke sini sih?” protes Laura. Sambil mematikan mesin mobil aku hanya berkata,
“Boleh tidak aku cium bibir kamu?”
Dengan nada malu dia menjawab,
“Ahh tidak tau ahh, aku belum pernah gituan.”
“Ah tenang aja, nanti aku ajari,” seraya langsung melumat bibir mungilnya.

Dia pun mulai menikmatinya, setelah hampir lima menit kami melakukan permainan lidah itu. Sambil memindahkan posisiku dari tempat duduk sopir ke samping sopir dengan posisi agak terbungkuk kami terus melakukan permainan lidah itu, sementara itu dia tetap dalam posisi duduk. Lalu sambil melumat bibirnya aku menyetel tempat duduk Laura sehingga posisinya berbaring dan tanganku pun mulai mempermainkan payudaranya yang sudah agak besar, dia pun mendesah, “Ahh, pelan-pelan Andhi sakit nih..” Kelamaan dia pun mulai. PREDIKSI BOLA MALAM INI

Mulutku pun mulai menurun mengitari lehernya yang jenjang sementara tanganku mulai membuka kancing baju seragam dan langsung menerkam dadanya yang masih terbungkus dengan “minishet” tipis serasa “minishet” bergambar beruang itu menambah gairahku dan langsung memindahkan mulutku ke dadanya.
“Lepas dulu dong ‘minishet’-nya, nanti basah?” desahnya kecil.
“Ah tidak papa kok, entar lagi,” sambil mulai membuka kancing “minishet”, dan mulai melumat puting payudara Laura yang sekarang sedang telanjang dada.Sementara tangan kananku mulai mempermainkan lubang kegadisannya yang masih terbungkus rok dan tanganku kuselipkan di dalam rok itu dan mulai mempermainkan lubangnya yang hampir membasahi CD-nya yang tipis berwarna putih dan bergambar kartun Jepang. Agen Judi Online Mulutku pun terus menurun menuju celana dalam bergambar kartun itu dan mulai membukanya, lalu menjilatinya dan menusuknya dengan lidahku. Laura hanya menutup mata dan mengulum bibirnya merasakan kenikmatan. Sesekali jari tengahku pun kumasukkan dan kuputar-putarkan di lubang kewanitaannya yang hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Dia hanya menggenggam rambutku dan duduk di atas jok mobil menahan rasa nyeri. Setelah itu aku kecapaian dan menyuruhnya, “Gantian dong!” kataku. Dia hanya menurut dan sekarang aku berada di jok mobil dan dia di bawah. Setelah itu aku menggenggam tangannya dan menuntunnya untuk mulai membuka celana “O’neal”-ku dan melorotkannya. Lalu aku menyuruhnya memegang batang kemaluanku yang dari tadi mulai tegang.

Cerita Sex Terbaru – Dengan inisiatif-nya sendiri dia mulai mengocok batang kemaluanku.
“Kalau digini’in enak tidak Andhi?” tanyanya polos.
“Oh iya enak, enak banget, tapi kamu mau nggak yang lebih enak?” tanyaku.
Tanpa berbicara lagi aku memegang kepalanya yang sejajar dengan kemaluanku dan sampailah mulutnya mencium kemaluanku. “Hisap aja! enak kok kayak banana split,” dia menurut saja dan mulai melumat batang kemaluanku dan terkadang dihisapnya. Karena merasa maniku hampir keluar aku menyuruhnya berhenti, dan Laura pun berhenti menghisap batang kemaluanku dengan raut muka yang sedikit kecewa karena dia sudah mulai menikmati “oral seks”. Lalu kami pun berganti posisi lagi sambil menenangkan kemaluanku. Dia pun kembali duduk di atas jok dan aku di bawah dengan agak jongkok. Kemudian aku membuka kedua belah pahanya dan telihat kembali liang gadis Laura yang masih sempit. Aku pun mulai bersiap untuk menerobos lubang kemaluan Laura yang sudah agak basah, lalu Laura bertanya, “Mau dimasukin tuh Andhi, mana muat memekku kecilnya segini dan punyamu segede pisang?” tanyanya polos. “Ah tenang aja, pasti bisa deh,” sambil memukul kecil kemaluannya yang memerah itu dan dia pun sendiri mulai membantu membuka pintu liang kemaluannya, mungkin dia tidak mau ambil resiko lubang kemaluannya lecet.

Secara perlahan aku pun mulai memasukan batang kemaluanku, “Aah.. ahh.. enak Andi,” desahnya dan aku berusaha memompanya pelan-pelan lalu mulai agak cepat, “Ahh.. ahh.. ahh.. terus pompa Andi.” Setelah 20 menit memompa maniku pun sudah mau keluar tapi takut dia hamil lalu aku mengeluarkan batang kemaluanku dan dia agak sedikit tersentak ketika aku mengeluarkan batang kemaluanku.
“Kok dikeluarin, Andi?” tanyanya.
“Kan belum keluar?” tanyanya lagi.
“Entar kamu hamilkan bahaya, udah nih ada permainan baru,” hiburku.
Lalu aku mengangkat badannya dan menyuruhnya telungkup membelakangiku.
“Ngapain sih Andi?” tanya Laura.
“Udah tunggu aja!” jawabku.
Dia kembali tersentak dan mengerang ketika tanganku menusuk pantat yang montok itu.
“Aahh.. ahh.. sakit Andhi.. apaan sih itu..?”
“Ah, tidak kok, entar juga enak.”
Lalu aku mengeluarkan tanganku dan memasukkan batang kemaluanku dan desahan Laura kali ini lebih besar sehingga dia menggigit celana dalamku yang tergeletak di dekatnya.

“Sabar yah Sayang! entar juga enak!” hiburku sambil terus memompa pantatnya yang montok. Tanganku pun bergerilya di dadanya dan terus meremas dadanya dan terkadang meremas belahan pantatnya. Laura mulai menikmati permainan dan mulai mengikuti irama genjotanku. “Ahh terus.. Andhi.. udah enak kok..” ucapnya mendesah. Setelah beberapa menit memompa pantatnya, maniku hendak keluar lagi. “Keluarin di dalam aja yah Laura?” tanyaku. Lalu dia menjawab, “Ah tidak usah biar aku isep aja lagi, habis enak sih,” jawabnya. Lalu aku mengeluarkan batang kemaluanku dari pantatnya dan langsung dilumat oleh Laura langsung dihisapnya dengan penuh gairah, “Crot.. crot.. crot..” maniku keluar di dalam mulut Laura dan dia menelannya. Gila perasaanku seperti sudah terbang ke langit ke-7. DAFTAR AGEN JUDI BOLA TERPERCAYA

“Gimana rasanya?” tanyaku.
“Ahh asin tapi enak juga sih,” sambil masih membersihkan mani di kemaluanku dengan bibirnya.

Setelah itu kami pun berpakaian kembali, karena jam mobilku sudah pukul 19:30. Tidak terasa kami bersetubuh selama 2 jam. Lalu aku mengantarkan Laura ke rumahnya di sekitaran Panakukang Mas. Laura tidak turun tepat di depan karena takut dilihat bapaknya. Tapi sebelum dia turun dia terlebih dahulu langsung melumat bibirku dan menyelipkan tanganku ke CD-nya. Mungkin kemaluannya hendak aku belai dulu sebelum dia turun. “Kapan-kapan main lagi yach Andhi!” ucapnya sebelum turun dari mobilku. Tapi itu bukan pertemuan terakhir kami karena tahun berikutnya dia masuk SMU yang sama denganku dan kami bebas melakukan hal itu kapan saja, karena tampaknya dia sudah ketagihan dengan permainan itu bahkan Laura pernah melakukan masturbasi dengan pisang di toilet sekolah. Untung aku melihat kejadian itu sehingga aku dapat memberinya “jatah” di toilet sekolah.

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Cerita Sex Aku di perkosa Oleh Om ku Sendiri

 Cerita Sex Aku di perkosa Oleh Om ku Sendiri

AGEN BOLA TERPERCAYANamaku Karina, usiaku 17 tahun dan aku adalah anak kedua dari pasangan Menado-Sunda. Kulitku putih, tinggi sekitar 168 cm dan berat 50 kg. Rambutku panjang sebahu dan ukuran dada 36B. Dalam keluargaku, semua wanitanya rata-rata berbadan seperti aku, sehingga tidak seperti gadis-gadis lain yang mendambakan tubuh yang indah sampai rela berdiet ketat. Di keluarga kami justru makan apapun tetap segini-segini saja.

Suatu sore dalam perjalanan pulang sehabis latihan cheers di sekolah, aku disuruh ayah mengantarkan surat-surat penting ke rumah temannya yang biasa dipanggil Om Robert. Kebetulan rumahnya memang melewati rumah kami karena letaknya di kompleks yang sama di perumahan elit selatan Jakarta.

Om Robert ini walau usianya sudah di akhir kepala 4, namun wajah dan gayanya masih seperti anak muda. Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. Habis selain ganteng dan rambutnya sedikit beruban, badannya juga tinggi tegap dan hobinya berenang serta tenis. Ayah kenal dengannya sejak semasa kuliah dulu, oleh sebab itu kami lumayan dekat dengan keluarganya.

Kedua anaknya sedang kuliah di Amerika, sedang istrinya aktif di kegiatan sosial dan sering pergi ke pesta-pesta. Ibu sering diajak oleh si Tante Mela, istri Om Robert ini, namun ibu selalu menolak karena dia lebih senang di rumah.

Dengan diantar supir, aku sampai juga di rumahnya Om Robert yang dari luar terlihat sederhana namun di dalam ada kolam renang dan kebun yang luas. Sejak kecil aku sudah sering ke sini, namun baru kali ini aku datang sendiri tanpa ayah atau ibuku. Masih dengan seragam cheers-ku yang terdiri dari rok lipit warna biru yang panjangnya belasan centi diatas paha, dan kaos ketat tanpa lengan warna putih, aku memencet bel pintu rumahnya sambil membawa amplop besar titipan ayahku.

Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Robert yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu sama lain. Karena ayah ada rapat yang tidak dapat ditunda, maka suratnya tidak dapat dia berikan sendiri.

Seorang pembantu wanita yang sudah lumayan tua keluar dari dalam dan membukakan pintu untukku. Sementara itu kusuruh supirku menungguku di luar.
Ketika memasuki ruang tamu, si pembantu berkata, “Tuan sedang berenang, Non. Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang.”
“Makasih, Bi.” jawabku sambil duduk di sofa yang empuk.

Sudah 10 menit lebih menunggu, si bibi tidak muncul-muncul juga, begitu pula dengan Om Robert. Karena bosan, aku jalan-jalan dan sampai di pintu yang ternyata menghubungkan rumah itu dengan halaman belakang dan kolam renangnya yang lumayan besar. Kubuka pintunya dan di tepi kolam kulihat Om Robert yang sedang berdiri dan mengeringkan tubuh dengan handuk.

“Ooh..” pekikku dalam hati demi melihat tubuh atletisnya terutama bulu-bulu dadanya yang lebat, dan tonjolan di antara kedua pahanya.
Wajahku agak memerah karena mendadak aku jadi horny, dan payudaraku terasa gatal. Om Robert menoleh dan melihatku berdiri terpaku dengan tatapan tolol, dia pun tertawa dan memanggilku untuk menghampirinya.

“Halo Karin, apa kabar kamu..?” sapa Om Robert hangat sambil memberikan sun di pipiku.
Aku pun balas sun dia walau kagok, “Oh, baik Om. Om sendiri apa kabar..?”
“Om baik-baik aja. Kamu baru pulang dari sekolah yah..?” tanya Om Robert sambil memandangku dari atas sampai ke bawah.
Tatapannya berhenti sebentar di dadaku yang membusung terbungkus kaos ketat, sedangkan aku sendiri hanya dapat tersenyum melihat tonjolan di celana renang Om Robert yang ketat itu mengeras.

“Iya Om, baru latihan cheers. Tante Mella mana Om..?” ujarku basa-basi.
“Tante Mella lagi ke Bali sama teman-temannya. Om ditinggal sendirian nih.” balas Om Robert sambil memasang kimono di tubuhnya.
“Ooh..” jawabku dengan nada sedikit kecewa karena tidak dapat melihat tubuh atletis Om Robert dengan leluasa lagi.
“Ke dapur yuk..!” PREDIKSI BOLA HARI INI

“Kamu mau minum apa Rin..?” tanya Om Robert ketika kami sampai di dapur.
“Air putih aja Om, biar awet muda.” jawabku asal.
Sambil menunggu Om Robert menuangkan air dingin ke gelas, aku pindah duduk ke atas meja di tengah-tengah dapurnya yang luas karena tidak ada bangku di dapurnya.
“Duduk di sini boleh yah Om..?” tanyaku sambil menyilangkan kaki kananku dan membiarkan paha putihku makin tinggi terlihat.
“Boleh kok Rin.” kata Om Robert sambil mendekatiku dengan membawa gelas berisi air dingin.

Namun entah karena pandangannya terpaku pada cara dudukku yang menggoda itu atau memang beneran tidak sengaja, kakinya tersandung ujung keset yang berada di lantai dan Om Robert pun limbung ke depan hingga menumpahkan isi gelas tadi ke baju dan rokku.
“Aaah..!” pekikku kaget, sedang kedua tangan Om Robert langsung menggapai pahaku untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
“Aduh.., begimana sih..? Om nggak sengaja Rin. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Dingin nggak airnya tadi..?” tanya Om Robert sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.

Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Robert yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Putingku tercetak semakin jelas di balik kaosku yang basah dan hembusan napasku yang memburu menerpa wajah Om Robert.
“Om.. udah Om..!” kataku lirih.
Dia pun menoleh ke atas memandang wajahku dan bukannya menjauh malah meletakkan kain lap tadi di sampingku dan mendekatkan kembali wajahnya ke wajahku dan tersenyum sambil mengelus rambutku.

“Kamu cantik, Karin..” ujarnya lembut.
Aku jadi tertunduk malu tapi tangannya mengangkat daguku dan malahan menciumku tepat di bibir. Aku refleks memejamkan mata dan Om Robert kembali menciumku tapi sekarang lidahnya mencoba mendesak masuk ke dalam mulutku. Aku ingin menolak rasanya, tapi dorongan dari dalam tidak dapat berbohong. Aku balas melumat bibirnya dan tanganku meraih pundak Om Robert, sedang tangannya sendiri meraba-raba pahaku dari dalam rokku yang makin terangkat hingga terlihat jelas celana dalam dan selangkanganku.

Ciumannya makin buas, dan kini Om Robert turun ke leher dan menciumku di sana. Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Robert dan membukanya. Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut. Sementara itu tangan Om Robert juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi.

Aku melenguh agak keras dan Om Robert pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Perlahan dia melepaskan ciumannya dan aku membiarkan dia melepas kaosku dari atas. Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu. Om Robert memandangku tidak berkedip. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirku dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-ku dari belakang dengan tangannya yang cekatan.

Kini dadaku benar-benar telanjang bulat. Aku masih merasa aneh karena baru kali ini aku telanjang dada di depan pria yang bukan pacarku. Om Robert mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja. Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Robert sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal. Uh.., jago sekali dia melumat, mencium, menarik-narik dan menghisap-hisap puting kiri dan kananku.

Tanpa kusadari, aku pun mengeluarkan erangan yang lumayan keras, dan itu malah semakin membuat Om Robert bernafsu.
“Oom.. aah.. aah..!”
“Rin, kamu kok seksi banget sih..? Om suka banget sama badan kamu, bagus banget. Apalagi ini..” godanya sambil memelintir putingku yang makin mencuat dan tegang.
“Ahh.., Om.. gelii..!” balasku manja.

“Sshh.. jangan panggil ‘Om’, sekarang panggil ‘Robert’ aja ya, Rin. Kamu kan udah gede..” ujarnya.
“Iya deh, Om.” jawabku nakal dan Om Robert pun sengaja memelintir kedua putingku lebih keras lagi.
“Eeeh..! Om.. eh Robert.. geli aah..!” kataku sambil sedikit cemberut namun dia tidak menjawab malahan mencium bibirku mesra.

Entah kapan tepatnya, Om Robert berhasil meloloskan rok dan celana dalam hitamku, yang pasti tahu-tahu aku sudah telanjang bulat di atas meja dapur itu dan Om Robert sendiri sudah melepas celana renangnya, hanya tinggal memakai kimononya saja. Kini Om Robert membungkuk dan jilatannya pindah ke selangkanganku yang sengaja kubuka selebar-lebarnya agar dia dapat melihat isi vaginaku yang merekah dan berwarna merah muda. DAFTAR SITUS BOLA ONLINE TERPERCAYA

Kemudian lidah yang hangat dan basah itu pun pindah ke atas dan mulai mengerjai klitorisku dari atas ke bawah dan begitu terus berulang-ulang hingga aku mengerang tidak tertahan.
“Aeeh.. uuh.. Rob.. aawh.. ehh..!”
Aku hanya dapat mengelus dan menjambak rambut Om Robert dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku berusaha berpegang pada atas meja untuk menopang tubuhku agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang.

Badanku terasa mengejang serta cairan vaginaku terasa mulai meleleh keluar dan Om Robert pun menjilatinya dengan cepat sampai vaginaku terasa kering kembali. Badanku kemudian direbahkan di atas meja dan dibiarkannya kakiku menjuntai ke bawah, sedang Om Robert melebarkan kedua kakinya dan siap-siap memasukkan penisnya yang besar dan sudah tegang dari tadi ke dalam vaginaku yang juga sudah tidak sabar ingin dimasuki olehnya.

Perlahan Om Robert mendorong penisnya ke dalam vaginaku yang sempit dan penisnya mulai menggosok-gosok dinding vaginaku. Rasanya benar-benar nikmat, geli, dan entah apa lagi, pokoknya aku hanya memejamkan mata dan menikmati semuanya.
“Aawww.. gede banget sih Rob..!” ujarku karena dari tadi Om Robert belum berhasil juga memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginaku itu.
“Iyah.., tahan sebentar yah Sayang, vagina kamu juga sempitnya.. ampun deh..!”
Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu.

Akhirnya setelah lima kali lebih mencoba masuk, penis Om Robert berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginaku dan pinggulnya pun mulai bergerak maju mundur. Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Robert mengerang keenakan.
“Ah Rin.. enak Rin.. aduuh..!”
“Iii.. iyaa.. Om.. enakk.. ngentott.. Om.. teruss.. eehh..!” balasku sambil merem melek keenakan.

Om Robert tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Robert semakin nafsu saja.
“Awwh.. awwh.. aah..!” orgasmeku mulai lagi.
Tidak lama kemudian badanku diperosotkan ke bawah dari atas meja dan diputar menghadap ke depan meja, membelakangi Om Robert yang masih berdiri tanpa mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Diputar begitu rasanya cairanku menetes ke sela-sela paha kami dan gesekannya benar-benar nikmat.

Kini posisiku membelakangi Om Robert dan dia pun mulai menggenjot lagi dengan gaya doggie style. Badanku membungkuk ke depan, kedua payudara montokku menggantung bebas dan ikut berayun-ayun setiap kali pinggul Om Robert maju mundur. Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Om Robert mempercepat gerakannya sambil sesekali meremas gemas pantatku yang semok dan putih itu, kemudian berpindah ke depan dan mencari putingku yang sudah sangat tegang dari tadi.

“Awwh.. lebih keras Om.. pentilnya.. puterr..!” rintihku dan Om Robert serta merta meremas putingku lebih keras lagi dan tangan satunya bergerak mencari klitorisku.
Kedua tanganku berpegang pada ujung meja dan kepalaku menoleh ke belakang melihat Om Robert yang sedang merem melek keenakan. Gila rasanya tubuhku banjir keringat dan nikmatnya tangan Om Robert di mana-mana yang menggerayangi tubuhku.

Putingku diputar-putar makin keras sambil sesekali payudaraku diremas kuat. Klitorisku digosok-gosok makin gila, dan hentakan penisnya keluar masuk vaginaku makin cepat. Akhirnya orgasmeku mulai lagi. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Begitu juga dengan Om Robert, akhirnya dia ejakulasi juga dan memuncratkan spermanya di dalam vaginaku yang hangat.

“Aaah.. Riin..!” erangnya.
Om Robert melepaskan penisnya dari dalam vaginaku dan aku berlutut lemas sambil bersandar di samping meja dapur dan mengatur napasku. Om Robert duduk di sebelahku dan kami sama-sama masih terengah-engah setelah pertempuran yang seru tadi.

“Sini Om..! Karin bersihin sisanya tadi..!” ujarku sambil membungkuk dan menjilati sisa-sisa cairan cinta tadi di sekitar selangkangan Om Robert.
Om Robert hanya terdiam sambil mengelus rambutku yang sudah acak-acakan. Setelah bersih, gantian Om Robert yang menjilati selangkanganku, kemudian dia mengumpulkan pakaian seragamku yang berceceran di lantai dapur dan mengantarku ke kamar mandi.

Setelah mencuci vaginaku dan memakai seragamku kembali, aku keluar menemui Om Robert yang ternyata sudah memakai kaos dan celana kulot, dan kami sama-sama tersenyum.
“Rin, Om minta maaf yah malah begini jadinya, kamu nggak menyesal kan..?” ujar Om Robert sambil menarik diriku duduk di pangkuannya.
“Enggak Om, dari dulu Karin emang senang sama Om, menurut Karin Om itu temen ayah yang paling ganteng dan baik.” pujiku.
“Makasih ya Sayang, ingat kalau ada apa-apa jangan segan telpon Om yah..?” balasnya.
“Iya Om, makasih juga yah permainannya yang tadi, Om jago deh.”
“Iya Rin, kamu juga. Om aja nggak nyangka kamu bisa muasin Om kayak tadi.”
“He.. he.. he..” aku tersipu malu.

“Oh iya Om, ini titipannya ayah hampir lupa.” ujarku sambil buru-buru menyerahkan titipan ayah pada Om Robert.
“Iya, makasih ya Karin sayang..” jawab Om Robert sambil tangannya meraba pahaku lagi dari dalam rokku.
“Aah.. Om, Karin musti pulang nih, udah sore.” elakku sambil melepaskan diri dari Om Robert.
Om Robert pun berdiri dan mencium pipiku lembut, kemudian mengantarku ke mobil dan aku pun pulang.

Di dalam mobil, supirku yang mungkin heran melihatku tersenyum-senyum sendirian mengingat kejadian tadi pun bertanya.
“Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Ditahan dulu yah Non..?”
Sambil menahan tawa aku pun berkata, “Iya Pak, dikasih ‘wejangan’ pula..”
Supirku hanya dapat memandangku dari kaca spion dengan pandangan tidak mengerti dan aku hanya membalasnya dengan senyuman rahasia. He..he..he..

Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup
Kami juga memiliki layanan custumer service yang ramah dan profesional untuk melayani anda kapan pun.

Share:

Agen Live Casino

Sahabatcasino Agen Live Casino Online dan Sabung Ayam Terpercaya

Label